Virus Corona di Kota Batu

1 Tambahan Pasien Positif Corona di Kota Batu Berasal dari Klaster Asrama Haji Surabaya

Ada satu tambahan pasien positif Covid-19 di Kota Batu berasal dari klaster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Batu, M Chori 

SURYAMALANG.COM, BATU – Ada satu tambahan pasien positif Covid-19 di Kota Batu. Tambahan pasien itu berasal dari klaster Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Batu, M Chori menerangkan, pasien telah mengikuti kegiatan pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI).

“Paramedis yang ikut pelatihan TKHI di Sukolilo,” ujar Chori, Jumat (10/4/2020).

Pasien dirawat di RS Karsa Husada, Kota Batu. Saat ini, ada dua pasien positif Covid-19 di Kota Batu.

Dari dua itu, satu pasien yang sebelumnya telah dirawat telah dua kali melakukan tes swab dan hasilnya negatif.

Pasien lama melakukan tes swab untuk kali ketiga pada Senin lalu, namun hingga Jumat ini hasilnya belum keluar.

“Semoga dalam satu dua hari ini sudah keluar hasilnya,” harap Chori.

Pasien baru yang positif Covid-19 merupakan warga ber-KTP Kabupaten Malang.

Namun, yang bersangkutan tinggal dan bekerja di Kota Batu.

Hingga Jumat (10/4/2020) pukul 18.00, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di Kota Batu sebanyak dua orang.

Pasien dalam pengawasan sebanyak sembilan orang.

Orang dalam pemantauan (ODP) ada 111, orang dalam risiko (ODR) ada 891 dan orang tanpa gejala (OTG) ada 29.

Ada satu warga yang masuk kategori PDP meninggal dunia.

Chori menegaskan, berdasarkan hasil swab PDP yang meninggal, hasilnya negatif.

Artinya, PDP meninggal tidak terinfeksi Covid-19.

Sementara itu, Pemkot Batu memproyeksikan bantuan kepada masyarakat terdampak sebanyak Rp 700 ribu per KK.

Chori bantuan yang disalurkan tersebut mengikuti trend bantuan dari pemerintah pusat yang nilainya Rp 600 ribu per KK.

“Semula memang sebesar Rp 500 ribu per KK, tetapi hasil rapat kemarin nilainya dievaluasi dengan mempertimbangkan besaran nilai oleh pemerintah pusat dan memperhatikan biaya kebutuhan hidup di Kota Batu serta kemampuan keuangan daerah, maka dinaikkan nilainya. Sesuai dengan arahan dan kebijakan Ibu Wali Kota selaku Ketua Satgas serta memperhatikan kebutuhan biaya hidup di Kota Batu, maka besaran akan diberikan nominalnya di atas nasional,” ujar Chori.

Chori menerangkan, khusus bantuan akibat dampak pandemi Covid-19 tidak dalam bentuk sembako, melainkan dalam bentuk uang yang ditransfer.

Saat ini, sedang dilakukan validasi oleh pemerintah desa maupun kelurahan.

“Kami luruskan, bantuan yang diberikan tidak dalam bentuk sembako tapi dalam bentuk uang yang penyalurannya dilakukan non tunai. Saat ini sedang dilakukan verifikasi dan validisasi data oleh pemerintah desa maupun kelurahan. Kami  juga menghimbau bagi masyarakat yang terdampak dan belum terdaftar untuk bisa menghubungi pemerintah desa atau kelurahan melalui RT/RW,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Saat ini, Pemkot Batu sedang menunggu kesiapan data dari desa atau kelurahan.

Kata Chori, siapa datanya yang paling siap dan sudah divalidasi maka akan cepat menerima bantuan.

Saat ini, ASN dari seluruh SKPD diterjunkan untuk membantu dan mendampingi desa maupun kelurahan untuk pendataan warga terdampak. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved