Berita Malang

Berita Malang Hari Ini 4 Mei 2020 Populer, Angka Virus Corona Naik dan Potensi Kendala Proses PSBB

Berita Malang hari ini 4 Mei 2020 populer, angka virus corona naik dan potensi kendala dalam proses penerapan PSBB

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase
Rencana PSBB Malang Raya 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut berita Malang hari ini 4 Mei 2020 salah satunya tentang angka virus corona yang makin naik.

Selain itu, berita Malang hari ini lainnya juga membahas persiapan PSBB Malang Raya beserta potensi kendala dan penerapannya. 

 Agar tidak semakin penasaran, langsung saja simak Malang hari ini populer yang telah terangkum di bawah ini. 

1. Angka Virus Corona Meningkat

Berikut UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu Surabaya hari ini 3 Mei 2020. 

Dari update virus corona di Malang hari ini termasuk Kabupaten Malang jumlah ODP total 1083 dan Positif 51. 

Selain itu update virus corona di Batu masih belum mengalami penurunan, jumlah orang positif corona ada 3 dan sembuh 1 orang. 

Ilustrasi Artikel UPDATE Virus Corona di Malang & Jatim 3 Mei 2020: 1 Tambahan Positif Covid-19 dari Kabupaten Malang
Ilustrasi Artikel UPDATE Virus Corona di Malang & Jatim 3 Mei 2020: 1 Tambahan Positif Covid-19 dari Kabupaten Malang (infocovid19.jatimprov.go.id/ Instagram/jatimpemprov)

Beranjak ke Kota Surabaya, jumlah orang positif corona semakin meningkat total ada 495 orang dan sembuh 84. 

Bila dirata-rata jumlah orang positif corona di Jawa Timur mencapai angka 1037 dengan rincian sembuh 171 dan meninggal 112. 

Agar lebih rinci, simak rangkuman UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu dan Surabaya berikut ini:

- UPDATE Virus Corona di Malang

Pasien Positif Covid-19 = 17 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 8 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 9 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 732 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 177 orang 

- update virus corona di Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 34 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 10 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 4 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 351 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 167 oang 

- update virus corona di Batu 

Pasien Positif Covid-19 = 3 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 2 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 179 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 26 orang 

- update virus corona di Surabaya 

Pasien Positif Covid-19 = 495 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 84 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 344 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 67 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 2633 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 1207 orang 

- update virus corona di Jawa Timur 

Pasien Positif Covid-19 = 1037 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 171 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 754 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 112 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 19767 orang 

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 3250 orang 

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id dan https://lawancovid-19.surabaya.go.id/

2. Potensi Kendala PSBB Malang Raya 

Tidak ada penumpukan kendaraan pada hari kedua pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya, Rabu (29/4/2020).
Tidak ada penumpukan kendaraan pada hari kedua pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya, Rabu (29/4/2020). (SURYAMALANG.COM/Yusron Naufal Putra)

PSBB Malang Raya kini sedang dalam proses persiapan termasuk untuk diajukan ke Gubernur. 

Bersamaan dengan hal tersebut ada beberapa kendala yang diprediksi berpotensi jadi masalah. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah menjelaskan suatu daerah bisa menerapkan PSBB jika memenuhi scoring dan menenuhi kajian epidemiologis.

Saat menerapkan PSBB, skor Surabaya mencapai 10. Skor Sidoarjo sudah 10, dan skor Gresik sampai 9.

Selain itu, syarat penerapan PSBB adalah adanya kelipatan jumlah kasus, dan adanya transmisi lokal.

Kesiapan daerah tentang aspek ketersediaan kebutuhan hidup dasar rakyat, sarana dan prasarana kesehatan, anggaran, dan operasionalisasi jaring pengaman sosial dan aspek keamanan juga menjadi pertimbangan.

Di sisi lain, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, Benny Sampirwanto menerangkan, faktor pertimbangan dilakukannya PSBB adalah terjadi peningkatan kasus positif Covid-19 yang signifikan. Serta terjadi transmisi lokal penularan virus corona.

Scoring dari masing-masing daerah juga dari pertimbangan dilakukannya PSBB.

Kota Batu mungkin mendapati scoring paling kecil jika melihat temuan terkonfirmasi virus corona yang sedikit bila dibandingkan dengan Kota Malang atau Kabupaten Malang.

"Hasil rapat malam ini akan disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur. Tinggal bagaimana nanti gubernur mengajukannya ke kementrian kesehatan," ujar mantan Kepala Bakorwil III Malang itu.

Mengutip data terbaru 2 Mei 2020 berikut update virus corona di Batu:

Pasien Positif Covid-19 = 3 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 2 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pemantauan) = 179 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 26 orang 

3. Alasan 3 Daerah Harus Kompak Terapkan PSBB 

Sementara itu, sebagai kepala daerah yang pertama kali mengajukan PSBB pada 15 April 2020 lalu, Wali Kota Malang, Sutiaji menilai penerapan PSBB akan efektif jika dilakukan serentak oleh tiga pemerintah daerah di Malang Raya.

"Scoring adalah dari pihak Kementrian Kesehatan. Karena cara pandang dari masing-masing kota atau kabupaten berbeda. Paradigma kami dengan daerah itu tidak usah menunggu scoring lah. Tapi yang memberikan kewenangan boleh atau tidak PSBB adalah Kementrian Kesehatan," ujar Sutiaji berikan pendapat saat rapat berlangsung.

Pendapat senada juga dilontarkan Walikota Batu, Dewanti Rumpoko kesatuan visi dan misi untuk menerapkan PSBB Malang Raya harus secara kompak dilakukan tiga pemerintah daerah. 

"Malang raya adalah satu kesatuan. Bedanya hanya pemerintahnya. Mobilitas masyarakat tak bisa dipisahkan. Kota Batu harus mendukung. Karena yang kena dampak juga Kota Batu," beber Dewanti.

4. Maling Burung Jalak Kembalikan Barang Curian

Sri Wahyuni (40) kaget ketika mengetahui burung jalak suren yang beberapa waktu hilang balik lagi ke di tokonya, Minggu (3/5/2020). Bahkan, kandang burung tersebut posisinya persis sama di tempat saat pertama kali hilang.

"Pas saya mau buka toko, kok seperti ada sangkar burung digantung. Padahal saya belum sama sekali menggantungkan burung peliharaan di depan," katanya kepada TribunJatim.com (grup suryamalang.com), Minggu (3/5/2020).

Ia pun kemudian mendekati sangkar burung yang berwarna coklat tersebut.

"Ternyata itu burung jalak suren yang hilang dicuri pada Kamis (30/4/2020). Saya pun langsung segera melihat rekaman CCTV yang ada di luar toko," jelasnya

Dari hasil rekaman CCTV, seorang pria yang ciri-cirinya sama dengan pelaku pencurian mengembalikan burung curiannya sekitar pukul 05.23 WIB.

Pelaku yang memakai sepeda motor langsung menggantungkan sangkar di depan toko korbannya, lalu langsung meninggalkan lokasi kejadian.

"Saya tidak tahu alasan pelaku mengembalikan burung yang dicurinya tersebut. Tapi saya justru berterima kasih kepada pelaku karena sadar mengembalikan burung yang dicurinya. Semoga pelaku tidak melakukan lagi aksinya mencuri," pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pada Kamis (30/4/2020) sekitar pukul 08.09 WIB, di sebuah toko hewan di Jalan Kemantren, Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang, terjadi aksi pencurian burung kicauan.

Aksi pelaku saat mencuri semuanya terekam sangat jelas di CCTV.

Dalam aksinya, pelaku mengendarai motor Honda Beat, berhelm hitam, dan memakai masker.

Awalnya pelaku memantau kondisi lingkungan sekitar.

Setelah dirasa aman, pelaku langsung mencuri burung seharga Rp 600.000 tersebut.

Pencurian bermula saat pemilik toko, Sri Wahyuni (40) menggantungkan dua jenis burung di depan toko, yaitu Jalak Suren dan Jalak Kebo.

Lalu Sri masih ke dalam rumah untuk menaruh sapu.

ilustrasi burung jalak suren
ilustrasi burung jalak suren (wikipedia)

"Tiba-tiba saya mendengar suara motor berhenti. Lalu saya menuju ke depan toko. Saat saya lihat, tidak ada siapa-siapa," kata Sri kepada SURYAMALANG.COM.

Lalu korban melihat ke hewan burung yang digantung di depan toko.

"Ternyata kandang burung berisi Jalak Suren sudah tidak ada. Sedangkan kandang berisi Jalak Kebo masih ada," tambahnya.

Akhirnya korban melihat rekaman CCTV.

Dalam rekaman CCTV itu terlihat aktivitas maling burung.

"Kemungkinan pelaku adalah orang yang mencuri burung Jalak Bulan seharga Rp 900.000 sekitar tiga pekan lalu."

"Saat itu saya juga gantung kandangnya di depan toko," terangnya.

Sri Wahyuni tidak melaporkan kasus pencurian ini ke polisi.

"Lebih baik saya waspada dan antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang. Saya mau memberi rantai di kandang burung agar maling tidak mudah mengambil," tandasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved