Virus Corona di Jatim
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim Carikan Rumah Sakit & Tempat Isolasi Karyawan Pabrik Rokok
Karyawan yang saat ini masih tinggal di hotel pun kini sedang diupayakan untuk pindah ke hotel atau tempat observasi yang lain.
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim mulai kesulitan untuk mendapatkan tempat isolasi bagi karyawan pabrik rokok Kalirungkut Surabaya yang baru menjalani tes swab untuk penanganan kasus covid-19.
Pemprov Jatim melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur tengah mencari rumah sakit yang bisa menampung karyawan yang sudah terkonfirmasi positif covid-19.
Bukan hanya itu, kini juga tengah dicari hotel atau tempat isolasi baru bagi karyawan yang hasil tes swabnya negatif karena hotel yang dijadikan temat isolasi saat ini sudah menolak melanjutkan perawatan.
• Rapid Test Karyawan Pabrik Rokok Tulungagung Terkait Virus Corona, Total ada 23 Orang Reaktif
Ketua Gugus Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur Joni Wahyuhadi mengatakan bahwa Pemprov Jawa Timur terus melakukan penanganan untuk para pasien baik yang positif maupun negatif covid-19 dari klaster pabrik rokok Kalirungkut Surabaya.
Sebagaimana disampaikan Joni dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Senin (4/5/2020) malam, sampai saat ini yang sedang dilakukan perawatan di rumah sakit ada sebanyak 45 orang dari 63 yang dinyatakan terkonfirmasi covid-19.
Sedangkan 18 lain yang positif covid-19 dan sebanyak 46 orang yang dinyatakan negatif usai di Swab masih ada di hotel tempat isolasi sementara.
Kini tengah diupayakan untuk mencari rumah sakit yang bersedia merawat pasien covid-19 dari klaster pabrik rokok itu dan juga untuk menampung mereka yang negatif dan membutuhkan tempat isolasi.
"Sampai siang tadi yang di hotel tinggal 46 orang, dan lainnya sudah di rumah sakit. Alhamdulillah ada rumah sakit swasta yang bersedia merawat dan saya sudah kontak direkturnya," kata Joni.
Sebanyak 18 yang masih di hotel mereka meski positif terjangkit covid-19 mereka bukan dalam kategori berat melainkan klinisnya ringan bahkan cenderung tidak ada gejala.
Sesegera mungkin mereka akan dilakukan swab ulang dalam dua hingga tiga hari ke depan.
"Mereka yang sudah di rumah sakit pun gejala klinisnya bukan gejala yang berat, ada yang batuk, tapi mereka akan dirawat dan dilakukan uji sampai dinyatakan negatif lewat dua kali swab," tandasnya.
Yang saat ini masih tinggal di hotel pun kini sedang diupayakan untuk pindah ke hotel atau tempat observasi yang lain.
"Sebab hotel yang saat ini merawat sudah tidak bersedia lagi melakukan perawatan. Perawat kami juga sudah ada yang kembali," ucap Joni.
Akan tetapi kini pihaknya bersama pihak perusahaan sudah melakukan koordinasi dan mengupayakan agar mereka bisa mendapatkan tempat untuk isolasi mandiri dan tetap dilakukan pemantauan.
Selain itu kini pihak hotel yang menjadi tempat isolasi sementara karyawan pabrik rokok juga meminta agar ada prosedur rapid test yang dilakukan pada karyawannya.
Yang ditujukan sebagai screening jika ada karyawan hotel yang berkontak atau interaksi dengan yang positif.
Ketua Tim Tracing Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jatim Kohar Santoso menambahkan bahwa sampai ini belum ada penambahan kasus baru yang dinyatakan positif dari klaster pabrik rokok Kalirungkut Surabaya.
Baik keluarga dari karyawan juga sudah dilakukan Tracing dan belum ada laporan masuk Terkait adanya penambahan.
"Sampai saat ini belum ada second layer penularan. Saat ini yang tidak reaktif sudah diisolasi di rumah kos yang disediakan perusahaan, karena rupanya masyarakat masih banyak yang belum bisa menerima dan tadi dari perusahan yang non reaktif juga kita lakukan pemantauan dan akan dilakukan ulang swab, lazimnya 7 sampai 10 hari ada pemeriksaan ulang jadi acuan untuk tindakan yang dilakukan," tegas Kohar.
Sebelumnya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan jumlah kasus terkonfrimasi positif covid-19 di klaster tersebut bertambah lagi sebanyak 29 orang.
Hasil tersebut merupakan hasil swab dari 42 orang karyawan yang dilakukan swab pada Jumat (1/5/2020) lalu.
"Sudah terkonfrimasi ke kami sejak tanggal 28 April 2020 kemarin dan koordinasinya sudah sangat intensif. Kemarin kita sudah melakukan swab dari 46 orang ada 34 diantaranya terkonfrimasi positif, lalu juga kita lakukan swab lagi di tahap kedua didapat hasil dari 42 orang yang diswab ada 29 orang terkonfirmasi positif," tegas Khofifah saat diwawancara di Mapolrestabes Surabaya, Minggu (3/5/2020).
Sehingga total tambahan kasus terkonfirmasi positif covid-19 dari klaster pabrik rokok Surabaya itu ada sebanyak 63 orang. Jika ditambah dengan dua orang yang sudah meninggal dunia, maka total kasus covid-19 di klaster ini mencapai 65 orang.