Profil Didi Kempot Jadikan Rekan Duet Jadi Istri, Sempat Datangi Pesantren dan Berniat Pergi Umrah

Berikut adalah profil Didi Kempot maestro campursari dengan julukan The Godfather of Broken Heart.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Penyanyi Didi Kempot Semasa Hidup 

SURYAMALANG.COM - Berikut adalah profil Didi Kempot maestro campursari dengan julukan The Godfather of Broken Heart

Didi Kempot diketahui menjadikan rekan duet manggung menjadi cinta dengan membuat Yan Vellia sebagai istri. 

Sebelum meninggal dunia, Didi Kempot diketahui sempat mendatangi pesantren dan berniat akan pergi umrah. 

Profil Didi Kempot Jadikan Rekan Duet Jadi Istri, Sempat Datangi Pesantren dan Berniat Pergi Umrah
Profil Didi Kempot Jadikan Rekan Duet Jadi Istri, Sempat Datangi Pesantren dan Berniat Pergi Umrah (Instagram @didikempoy_official)

Didi Kempot sang maestro penyanyi campursari diberitakan meninggal dunia hari ini Selasa 5 Mei 2020. 

Didi Kempot yang dikenal dengan julukan The Godfather of Broken Heart lahir di Surakarta 31 Desember 1966. 

Suami dari Yan Vallia ini meninggal dunia di usianya yang menginjak umur 53 tahun. 

Didi Kempot menghembsukan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.

Kendati demikian, ternyata almarhum Didi Kempot mempunyai keinginan terakhir sebelum meningal dunia.

Keinginan terakhir Didi Kempot diungkapkan oleh Pengasuh Ponpes Al Quraniy Azzayadiy Solo, KH Abdul Karim (Gus Karim).

Gus Karim mengatakan bahwa sebelum Ramadan, Didi Kempot sempat menyambangi Pondok Pesantren Al Quraniy Azzayadiy Solo, Jawa Tengah.

Saat kunjungannya tersebut Didi Kempot mengungkapkan keinginannya berduet dengan Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf.

Ternyata Didi Kempor ingin menyanyikan lagu Jawa dengan nuansa Islami bersama Habib Syech.

"Ingin membawakan lagu-lagu Jawa tapi Qasidah gitu, nuansa islami," ujar Gus Karim dikutip dari Tribun Wow dalam berita berjudul, "Gus Karim Beberkan Keingian Terakhir Didi Kempot Mulai Duet dengan Habib Syech hingga Ziarah".

Tak berhenti di situ saja, Gus Karim juga mengatakan bahwa ia mempunyai kenangan yang tak terlupakan bersama Didi Kempot.

"Beliau sering minta air saya, yang menjadi kenangan saya," kata Gus Karim.

Selain itu, Gus Miftah juga menilai bahwa Didi Kempot merupakan sosok yang rendah hati, meski kesuksesan sudah ada ditangannya.

"Beliau merakyat, tidak sombong dan baguslah (akhlaknya)," kucap Gus Karim.

Selanjutnya Gus Karim sontak teringat keinginan lain Didi Kempot.

Kali ini Didi Kempot ingin menjalankan Ibadah Umrah bersama Gus Karim.

Selain itu, Didi Kempot rupanya juga ingin ziarah ke makam Walisongo.

"Terakhir beliau juga ingin Umrah, kalau Bu Didi yang Ngawi itu kan sudah sering Umrah," kata Gus Karim.

"Nanti kapan-kapan ngajak saya," imbuhnya.

"Beliau ingin sekali Umrah dan ziarah ke makam Wali Songo," tandasnya.

Nama Didi Kempot dikenal sebagai seorang penyanyi dan penulis lagu campursari dari Surakarta. 

Semasa hidupnya, Didi Kempot dikenal memiliki banyak karya lagu campursari yang menjadi legenda di kalangan pecintanya. 

Bahkan lagu-lagu lawas milik Didi Kempot masih bisa dinikmati sampai saat ini hingga dirinya menjadi idola para generasi millenial. 

Didi Kempot merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel yang lebih dikenal dengan Mbah Ranto.

Didi Kempot merupakan adik kandung dari Mamiek Prakoso, pelawak senior Srimulat.

Didi Kempot memiliki pasangan bernama Yan Valia yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut di Solo.

Publik mengenal Didi Kempot sebagai maestro campursari dan penulis lagu yang populer, ia memulai karirnya sebagai musisi jalanan di kota Surakarta sejak tahun 1984 hingga 1986, kemudian mengadu nasib ke Jakarta pada tahun 1987 hingga 1989.

Didi Kempot saat cek sound sebelum acara program Rosi di Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (1/8/2019).(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Didi Kempot saat cek sound sebelum acara program Rosi di Kompas TV di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (1/8/2019).(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG) (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Nama panggung Didi Kempot merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta yang membawa ia hijrah ke Jakarta.

Hampir sebagian lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan.

Alasan sengaja memilih tema tersebut karena rata-rata orang pernah mengalaminya dan ingin dekat dengan masyarakat, juga menjadi alasan Didi Kempot menggunakan nama-nama tempat sebagai judul atau lirik lagunya.

Kini Didi Kempot banyak diminati oleh kalangan muda dari berbagai daerah yang menyebut diri mereka sebagai Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam "Sobat Ambyar".

Mereka mendaulat Didi Kempot sebagai "Godfather of Broken Heart" dengan panggilan Lord Didi.

Julukan itu berawal dari lagu-lagu Didi Kempot yang hampir semuanya menceritakan tentang kesedihan dan kisah patah hati.

Perjalanan Karir Didi Kempot

Sejak masih di bangku SMA, keinginan Didi Kempot untuk menjadi seorang seniman besar sangatlah besar 

Ia bahkan meminjam gitar milik temannya saat masih SMA untuk digunakan belajar. 

Didi Kempot bahkan sampai menjual sepeda hadiah ulang tahun dari ayahnya untuk membeli gitar dengan harga Rp 400 ribu.

Bermodalkan nekat, Didi Kempot akhirnya berangkat ke Jakarta untuk mewujudkan mimpinya sebagai seniman terkenal.

Namun, berkarir di Ibu Kota tidaklah semudah seperti yang ia harapkan. 

Didi Kempot sempat mencicipi hidup dijalanan mengamen bersama teman-temannya untuk bertahan hidup. 

Penyanyi Didi Kempot saat tampil dalam Festival Berdendang Bergoyang di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/2/2020)
Penyanyi Didi Kempot saat tampil dalam Festival Berdendang Bergoyang di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/2/2020) (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Bersama teman-temannya, Didi membentuk sebuah grup akustik yang diberi nama "Kempot Band" yang merupakan kependekan dari Kelompot Penyanyi Trotoar. 

Dari situlah nama Didi Kempot terlahir. 

Sampai suatu hari, Mamiek Podang anggota Srimulat mengetahui sang adik menjadi pengamen. 

Ia pun tak menyangka jika adiknya menjadi pengamen. 

Hal tersebut karena selama ini kehidupan keluarga Didi Kempot memang dari orang yang tidak kekurangan. 

Namun, ia tak ingin mengekor keberhasilan sang ayah ataupun kakanya. 

Sampai suatu saat, kemampuan bernyanyi Didi Kempot dilirik oleh seorang produser bernama Pompi, mantan personel No Koes. 

Di tahun 1994, Didi Kempot akhirnya diajak rekaman album kompilasi dengan Batara Group dari Suriname. 

Sukses dengan Batara Group, akhirnya Didi Kempot memutuskanutnuk bersolo karir dengan merilis album pertamanya berjudul "Stasiun Balapan" pada tahun 1999.

Kembalinya Didi Kempot ke Indonesia ternyata membuat kariernya semakin populer. Hal itu dibuktikan dengan keluarnya lagu-lagu baru di awal 2000-an.

Nama Didi Kempot kembali meroket setelah mengeluarkan lagu Kalung Emas pada 2013 lalu.

Kemudian pada 2016, penyanyi asal Solo tersebut mengeluarkan lagu Suket Teki. Lagu tersebut juga mendapatkan apresiasi yang tinggi dari warga Indonesia.

Sekarang ini ia menjadi idola generasi milenial yang akrab dengan media sosial.

Sebagai penyanyi senior, Didi Kempot memperlakukan penggemar layaknya sahabat.

Dia bahkan tidak ragu mengajak penggemarnya bernyanyi bersama di atas panggung.

Dia juga sering memberikan motivasi kepada penggemarnya agar tidak menyerah untuk berkarya.

Kini, penyanyi kondang asal Solo, Jawa Tengah, itu mendapat gelar "The Godfather of Broken Heart" alias Bapak Patah Hati Nasional.

Julukan itu didaulat oleh kalangan muda kepada Didi Kempot karena kepiawaiannya membawa pendengar larut dalam emosi ketika mendengarkan lantunan lagunya.

Biografi Yan Vellia

Didi Kempot memiliki pasangan bernama Yan Vellia yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut di Semarang.

Didi Kempot dan Yan Vellia menikah pada tahun 1997.

 Berikut Biografi Yan Vellia, penyanyi dangdut istri bintang campursari Didi Kempot

Didi Kempot dan Yan Vallia
Didi Kempot dan Yan Vallia (Tribunnews)

Yan Vellia mengawali karir di dunia tarik suara pada tahun 1980-an.

Ia juga sempat bergabung dengan grup Orkes Dangdut Ervana 89.

Orkes dangdut itu diketahui cukup populer di Solo, Jawa Tengah.

Yan tak jarang menjadi pasangan duet suaminya di atas panggung.

Menariknya, mereka juga sempat merilis lagu duet.

Lagu duet mereka diantaranya adalah Modal Dengkul dan Perawan Kalimantan.

Siapa sangka, Didi Kempot dan Yan Vellia ternyata memiliki perbedaan usia yang cukup jauh.

Keduanya diketahui terpaut usia 15 tahun.

Didi Kempot lahir pada 31 Desember 1966 dan kini telah berusia 53 tahun.

Sedangkan, Yan lahir pada 28 November 1981 dan kini berusia 38 tahun.

Didi Kempot memiliki penggemar yang sering disebut 'sobat ambyar'.

Para sobat ambyar biasa memanggil istri Didi Kempot dengan sebutan Bunda Yan Vellia.

Didi Kempot dan Yan Vellia memang jarang mengumbar kemesraan mereka di media sosial.

Meski begitu, rumah tangga mereka hampir tak pernah diterpa gosip miring.

Yan Vellia terkadang juga diundang di program televisi daerah untuk bernyanyi.

Selain itu, ia juga tak jarang mengunggah video klip lagu-lagunya ke kanal YouTube resminya

Biodata lengkap Didi Kempot

Nama: Didi Kempot

Nama lahir:  Dionisius Prasetyo

Nama lain:  Didi Prasetyo, Pakdhe Didi, Lord Didi

Agama: Islam

Lahir:  31 Desember 1966
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia

Meninggal: 5 Mei 2020 (umur 53)
Rumah Sakit Kasih Ibu,
Solo, Jawa Tengah.

Istri: Yan Vellia (menikah 1997)

Saudara:  Mamiek Prakoso (kakak)

Orang tua : Ranto Edi Gudel (ayah)
Umiyati Siti Nurjanah (ibu)

Diskografi

Stasiun Balapan (1999)
Plong (2000)
Ketaman Asmoro (2001)
Poko'e Melu (2002)
Cucak Rowo (2003)
Jambu Alas (2004)
Ono Opo (2005)

Penghargaan

AMI (Anugrah Musik Indonesia) Award
Penampil Solo/Duo/Grup Kontemporer (2002)
Album Keroncong Kontemporer (2002)
Karya Produksi Folk/Country/Balada Terbaik (2003)
Lagu Daerah (2010)
Karya Produksi Lagu Berbahasa Daerah Terbaik (2011)
Solo/Duo/Grup Dangdut Berbahasa Daerah Terbaik (2013)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved