Falcon Pictures Adaptasi Film Miracle In Cell No.7 Versi Indonesia Simak Fakta Hingga Pemainnya

Film Korea Populer Miracle In Cell No.7 akan diproduksi oleh Falcon Pictures versi Indonesia, Simak Faktanya

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Kolase TribunStyle
Film Korea Populer Miracle In Cell No.7 akan diproduksi oleh Falcon Pictures versi Indonesia. 

SURYAMALANG.COM - Setelah beberapa Siaran Televisi tayangkan serial drama Korea.

Kini Film Korea Populer Miracle In Cell No.7 akan diproduksi oleh Falcon Pictures versi Indonesia.

Film Miracle In Cell No.7 akan diadaptasi versi Indonesia bergenre melodrama keluarga dan sedikit unsur komedi.

Film Korea Populer Miracle In Cell No.7 yang akan diadaptasi oleh Falcon Pictures ini rilis di tahun 2013 dan dapatkan ratting tertinggi.

Lalu gimana dengan Film Miracle In Cell No.7 versi Indonesia?

Simak fakta-fakta Film Miracle In Cell No.7 versi Indonesia.

1. Bertabur artis papan atas

Film ini akan dimainkan oleh sederet artis papan atas Indonesia, tak terkecuali Vino G Bastian.

Vino akan berakting sebagai pemeran utama, yakni Dodo Rojak, seorang ayah penyandang disabilitas dan autis yang memiliki satu anak perempuan.

Film ini juga dibintangi oleh Graciella Abigail (Kartika kecil), Mawar de Jongh (Kartika dewasa), Indra Jegel, Bryan Domani dan Rizki ‘Rigen’ Rakelna.

Film ini juga menghadirkan beberapa artis senior seperti Indro Warkop, Tora Sudiro, dan Denny Sumargo.

2. Tanggapan Mawae de Jongh perankan Kartika.

Mawar mengaku dirinya sudah siap jika nantinya akan dibandingkan dengan karakter aslinya di Korea Selatan yakni Park Shin-hye sebagai Ye-Sung dewasa.

Mawar juga akan memerankan karakter yang sama, hanya bedanya di versi Indonesia, namanya diubah dari Ye-sung menjadi Kartika.

Melansir TribunSeleb: Main Film Remake Miracle In Cell No.7, Mawar De Jongh Siap Jika Dibandingkan dengan Park Shin-Hye Mawar di sini berperan sebagai Kartika dewasa, anak papa Dodo yang diperanin Vino G Bastian.

"Kalau dari aku sendiri pasti akan ada ya perbandingan, jadi dari awal aku terima projek ini aku udah harus sadar akan hal itu. Dan aku udah siap," bebernya.

Mawar membeberkan aktor di film aslinya sangat bagus dalam memerankan karakter yang ia perankan di versi Indonesia.

Bukan tanpa alasan ia berucap demikian. Mawar mengaku lebih dari sekali menonton film "Miracle In Cell No.7" versi Koreanya.

3. Perbedaan dengan film asli

Ada dua perbedaan mendasar yang akan nampak dalam film ini.

Film Miracle In Cell No.7 versinya tak akan mengadaptasi hukum Indonesia, meski berlatar cerita suasana Indonesia.

Hanung tak ingin menggunakan hukum negara Indonesia dalam filmnya.

Melansir dari TribunStyle: 5 Fakta Film Miracle In Cell No.7 Versi Indonesia, 2 Perbedaan Mendasar hingga Kunjungan ke Penjara

"Iya, ada yang beda, kalau lihat treatmen kan soal hukum. Meskipun yang main Indro atau Vino yang orang Indonesia, hukum yang ada tetap bukan di Indonesia, tapi hukum di film ini. Jadi bukan adaptasi hukum Indonesia, seperti hukum negeri sendiri, bahkan nama penjaranya fiktif," kata Hanung Bramantyo dalam telekonfrensi pers, Senin (11/5/2020).

"Ini keputusan atas saran dari penasihat hukum kita, jadinya kita mengcreate hukum sendiri. Jadi memang hukumnya nggak sama dengan indonesia, karena akan sangat berisiko jika kita adopsi hukum negeri ini kita bawa ke film," bebernya mengutip kompas.com.

Selain itu Hanung juga menuturkan bahwa ada perbedaan penyebab konflik utama film tersebut.

Sekedar info dalam Miracle In Cell No.7, iklim jadi kunci dalam konflik utama jalannya film.

Dalam film Miracle in Cell No.7 versi Korea Selatan, tokoh korban digambarkan tewas akibat terpeleset salju.

"Iklim di Indonesia beda sekali dengan di Korea selatan. Jadi di film korea itu kan iklim sangat berperan penting," jelas Hanung.

4. Keberadaan psikolog

Ada 3 psikolog yang bergantian menemani Vino G Bastian selama syuting film Miracle In Cell No.7 ini.

Tugas psikolog tersebut adalah untuk memberikan saran kepada Vino G Bastian dan Hanung Bramantyo saat adegan Dodo Rojak diambil.

"Psikolog ini memberikan arahan, boleh atau tidak saya melakukan adegan tertentu sebagai Dodo Rojak yang menyandang disabilitas dan autis itu," kata Vino Bastian mengutip wartakota.com.

5. Kunjungan ke penjara

Sebelum syuting film Miracle In Cell No.7 versi Indonesia dilakukan, Hanung Bramantyo bahkan sempat mengajak para bintang film kondang itu mendatangi penjara yang sebenarnya.

Hanung Bramantyo mengajak para bintang film Miracle In Cell No.7 versi Indonesia tersebut mendatangi lapas di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Saya ajak mereka melakukan interaksi dengan napi disana. Biar dapat asupan pengalaman," ujar Hanung Bramantyo.

Pengalaman berada didalam sel penjara tersebut, diyakini Hanung Bramantyo, bisa memberikan tambahan saat berakting di film Miracle In Cell No.7 versi Indonesia.

6. Jadwal penayangan

Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan pasti kapan film ini bisa dinikmati penonton Indonesia.

Hal ini sejalan dengan masih adanya pandemi corona yang menyelimuti Tanah Air.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved