Pilkada Jatim
Daftar Opsi Pemungutan Suara Pilkada Serentak di Tengah Pandemi Virus Corona, Termasuk Lewat Pos
Ada sejumlah wacana teknis pemungutan suara Pilkada Serentak selama pandemi virus corona atau Covid-19 masih berlangsung.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Ada sejumlah wacana teknis pemungutan suara Pilkada Serentak selama pandemi virus corona atau Covid-19 masih berlangsung.
"Dengan adanya potensi pelaksanaan pemungutan yang berlangsung di tengah pandemi, terbuka kemungkinan menerapkan metode luar negeri, seperti pos," kata Rahmat Bagja, Komisioner Bawaslu RI kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (16/5/2020).
Muncul juga wacana penggunaan E-Voting dan E-Rekap. Namun, penerapan wacana masih menemukan kendala.
"Meskipun infrastruktur sudah ada, namun pelaksanaannya juga perlu mendapat perhatian," katanya.
Dengan besarnya cakupan wilayah Indonesia, penerapan tersebut bukan hal yang mudah. Apalagi Indonesia termasuk wilayah kepulauan.
"Indonesia bukan negara demokrasi terbesar, namun negara demokrasi kepulauan terbesar. Ini sebuah berkah sekaligus tantangan," katanya.
Bila hal itu diterapkan, sebaiknya setiap daerah memiliki perlakuan yang berbeda.
"Pemilu sebelumnya, juga sudah ada TPS keliling dan berbagai penyesuaian di masing-masing daerah. Tentu, sejumlah penyesuaian ini bisa juga dilakukan di Pilkada Serentak tahun ini," katanya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar mengatakan bila pemungutan suara dilakukan tahun ini, maka harus menerapkan penerapan protokol kesehatan, termasuk di dalam bilik suara.
Misalnya, petugas TPS menyiapkan handsanitizer, masker, sampai pengecek suhu.
"Termasuk saat mencelupkan jari ke tinta. Kan kita tidak bisa menjamin pemilih tersebut sedang menderita covid atau tidak," kata Fritz.
Sementara itu, mantan Panwaslu Los Angeles, Zezen Zainal Mutaqien menuturkan Amerika Serikat (AS) sudah mendengungkan wacana penerapan Pemilu menggunakan pos.
Meskipun meningkatkan partisipasi pemilu, namun tidak semua pihak setuju penerapan pemungutan suara menggunakan Pos.
"Wacana ini memunculkan beberapa perdebatan," kata Zezen.
"Partai Replubik tidak setuju lewat pos. Kabarnya, semakin banyak yang nyoblos, akan menguntungkan Partai Demokrat," katanya.
Namun penerapan wacana ini di Indonesia perlu kerja bersama.
"Dibandingkan bicara pemilu lewat Pos, sebenarnya konvensional vote mungkin masih bisa. Namun dengan penyesuaian," katanya.
California termasuk negara bagian di Amerika Serikat yang siap menggunakan metode ini.
California siap menyelenggarakan pemilihan presiden November 2020 via pos dengan mengirim surat suara langsung ke rumah para pemilih pada 8 Mei 2020 lalu.
Langkah itu untuk mengantisipasi dampak pandemi COVID-19 seraya melindungi keselamatan para pemilih.
Gubernur California, Gavin Newsom menandatangani surat keputusan pemilihan lewat Pos.
"Langkah ini baik untuk kesehatan masyarakat, dan baik untuk memastikan hak pilih warga terpenuhi."
"Kebijakan ini tepat untuk meningkatkan partisipasi warga karena pemilihan presiden November 2020 akan jadi Pemilu paling menentukan," kata Alex Padilla, Sekretaris Negara Bagian California dikutip dari Antara.