PPDB Kota Malang

Laman PPDB Kota Malang Error Lagi, Wali Murid Tidak Bisa Daftar Ulang

Sampai hari ini, Selasa (19/5/2020), laman PPDB Kota Malang bertuliskan "Maaf Kami Sedang Mengerjakan Beberapa Pelaksanaan Di Situs itu".

SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Tampilan laman PPDB Kota Malang yang error sejak Senin (18/5/2020) hingga Selasa (19/5/2020). Sehingga bagi yang diterima tidak bisa daftar ulang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Laman resmi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) kota Malang yang tengah digunakan untuk proses pendaftaran SMPN error lagi.

Lagi-lagi error, membuat ketahanan laman PPDB kota Malang ini dipertanyakan.

Sebab saat hari pertama kegiatan daftar ulang, Senin (18/5/2020) error sehingga tidak bisa diakses untuk daftar ulang peserta yang lolos masuk sekolah negeri.

Sampai hari ini, Selasa (19/5/2020), laman itu bertuliskan "Maaf Kami Sedang Mengerjakan Beberapa Pelaksanaan Di Situs itu".

"Sampai sekarang saya gak bisa daftar ulang. Kemarin sudah bisa masuk. Tapi saat upload foto tidak bisa..langsung gak bisa masuk," jelas seorang ibu yang anaknya lolos di SMPN 7 Kota Malang pada suryamalang.com, Selasa (19/5/2020).

Sampai saat ini, web itu juga belum bisa dibuka lagi.

Totok Kasianto, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang saat bertemu suryamalang.com di halaman kantornya tidak memberikan jawaban tentang penyebab halaman PPDB begitu.

"Saya kesusu mau ke balaikota. Nanti aja," jawabnya saat di dalam mobil dinas.

Begitu juga pertanyaan lewat WA juga tidak dijawab.

Selama pelaksanaan PPDB, halaman ini saat hari pertama pendaftaran bermasalah.

Selain karena disetting dengan keterbatasan waktu operasional, maka begitu diserbu pendaftar, server down.

Kemudian hari berikutnya berganti halaman dan beroperasi 24 jam. Sekarang saat daftar ulang mulai 18 Mei 2020 juga ada kendala lagi.

Sesuai jadwal, jadwal daftar ulang untuk mereka yang lolos di SDN dan SMPN berlangsung hingga Rabu (20/5/2020).

Media sosial dikbud Kota Malang juga "diserang" keluhan para calon walimurid.

Sebab Dikbud dinilai tidak responsif memberikan jawaban kenapa sampai halamannya seperti itu.

"Ojok jegidhek jegrek," komentar netizen di medsos dikbud.

Sejumlah keluhan lain di medsos itu adalah soal pilihan sekolah.

Ada yang ditempatkan di pilihan sekolah ke 4, padahal di web hanya ada tiga pilihan sekolah.

Ada juga yang gak puas karena tidak diterima di SMPN pilihan pertama padahal nilainya 92 ke atas. Sedang nilai dibawahnya bisa dan mengkaitkan dengan jarak sekolah-rumah padahal memakai jalur prestasi rapor. Sehingga calon walimurid bingung acuannya apa.

Ada juga yang merasa aneh. Misalkan pagi diterima, sore sudah tidak diterima.

Sehingga ada kekhawatiran data-data yang sudah diterima jadi tidak jelas lagi.

Mereka juga berencana ke Disbud pada Rabu (20/5/2020) jika laman itu tidak bisa diakses untuk daftar ulang. Sedang di pintu pagar dikbud juga dipasang pengumuman tidak menerima tamu terkait PPDB.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved