Berita Malang Hari Ini

Berita Malang Hari Ini 22 Mei 2020 Populer: Kurangnya Persiapan PPDB & Harga Terbaru Kebutuhan Pokok

Berikut rangkuman berita Malang hari ini Jumat 22 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
kolase suryamalang.com
Berita Malang 22 Mei 2020 

SURYAMALANG.COM - Berikut rangkuman berita Malang hari ini Jumat 22 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Berita Malang diantaranya mencakup tentang PPDB Kota Malang kacau, DPRD anggap Disdikbud kurang persiapan.

Selain itu ada juga kabar tentang Update harga kebutuhan pokok di Pasar Besar Malang.

Berikut ini rangkuman Berita Malang Populer hari ini dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. DPRD Kota Malang menganggap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kurang persiapan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.

Terutama terkait sistem, program, dan server yang digunakan untuk penerimaan siswa baru berbasis online tersebut.

Kekacauan sistem PPDB Kota Malang membuat masyarakat resah.

Selain website error, penggelembungan data penerimaan siswa baru juga menjadi permasalahan.

Pihak Disdikbud menganggap masalah tersebut terjadi website PPDB telah diretas oknim tidak bertanggung jawab.

"Kami menyayangkan hal ini. Seharusnya Disdikbud mempersiapkan dan mempertimbangkan apa yang akan terjadi."

"Persiapan ini butuh waktu setahun," ucap Amithya Ratnanggani, anggota komisi D DPRD Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (21/5/2020).

Dia menyampaikan seharusnya Disdikbud melakukan sosialisasi dari dulu berkaitan dengan sistem penerimaan siswa baru berbasis online.

Agar nantinya masyarakat tidak kebingungan saat akan mendaftarkan putra putrinya untuk masuk ke sekolah.

Politisi PDIP ini menyampaikan bahwa dirinya telah sering mendapatkan keluhan dari para wali murid.

Dikarenakan, banyak dari mereka yang masih gagap teknologi (gaptek) atau tidak memiliki gadget dan kurang memahami internet.

Untuk itu, dia menyarankan Disdikbud Kota Malang agar mempertimbangkan juga hal seperti itu.

Agar kejadian PPDB ini tidak terulang lagi, di kemudian hari.

"Keluhan itu kami dapatkan ketika kami sidak ke SMP 21. Ada wali murid yang membelajari wali murid lainnya."

"Wali murid ini harus diberikan edukasi dan pengetahuan. Apabila sudah diterapkan mereka sudah siap," ujar perempuan yang akrab disapa Mia tersebut.

DPRD juga telah memanggil Disdikbud Kota Malang terkait PPDB ini pada Rabu (20/5/2020).

Dalam pertemuan itu, DPRD mendengarkan kronologi kejadian penggelembungan data yang terjadi hingga website PPDB itu retas.

Tapi, Mia minta solusi yang terbaik dari Disdikbud terkait dengan langkah apa yang seharusnya akan dilakukan.

Tidak hanya membahas permasalahan yang sudah terjadi, tetapi solusi kongkrit agar tidak membingungkan masyarakat.

"Sebenarnya kesalahan ini bukan dari masyarakat. Dan saya menilai Disdikbud ini tidak hadir dalam masyarakat."

"Semoga data base yang telah diamankan sebelum diretas itu benar adanya dan bisa menolong masyarakat," tandasnya.

2. Sebanyak 17 orang mantan narapidana program asimilasi di Kecamatan Sukun, Kota Malang mendapat bantuan sembako hasil sinergitas dari Lapas, Bapas, TNI/Polri dan Pertamina.

Pemberian sembako dilaksanakan di Koramil Sukun pada Kamis (21/5/2020).

“Kami seluruh elemen yang ada hari ini memperhatikan narapidana asimiliasi yang membutuhkan bantuan. Apalagi di masa sulit karena pandemi,” ucap Kalapas Perempuan Klas IIA, Ika Yusanti.

Dia mengatakan pemberian bantuan juga bertujuan mengajak masyarakat menghilangkan stigma negatif terhadap seorang mantan narapidana.

Kata Ika, mereka sama seperti masyarakat umum yang ingin tetap produktif dan lepas dari belenggu tindak kriminal.

“Ini bertujuan juga supaya masyarakat mendukung mereka untuk lebih baik,” katanya.

Sementara Letkol Tommy Anderson, Dandim 0833 Kota Malang menyampaikan tidak semua mantan narapidana bakal bertindak buruk seperti yang sedang viral di media sosial.

Belakangan, narapidana asimilasi menjadi topik perbincangan karena kembali melakukan tindak kriminal.

“Banyak dari mereka yang kemudian menjadi baik. Karena itu kita harus mendukung hal itu,” ujar Tommy.

Selain itu, dia juga sepakat bahwa masyarakat berperan penting dalam mengubah para mantan narapidana.

“Di masa sulit ini mereka kekeurangan, sehingga jangan ada stigma negatif yang kemudian membuat mereka mengulangi perbuatannya,” tandas Tommy.

3. Harga daging ayam potong di pasar tradisional Kota Malang, Jawa Timur terpantau mengalami kenaikan.

Hal ini dipicu meningkatnya konsumsi masyarakat jelang perayaan hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Pedagang di Pasar Besar Malang, Hamidah menerangkan harga daging ayam potong mencapai Rp 37.000 per kilogram (Kg).

Padahal pada awal Mei, harga daging ayam masih dikisaran Rp 25.000 per kilogram.

"Naiknya pelan-pelan, mulai Rp 25.000 lalu Rp 28.000 sampai sekarang Rp 37.000 per kilogram," ujar Hamidah, Kamis (21/5/2020).

Dia mengatakan permintaan terhadap daging ayam jelang Lebaran cukup tinggi meski Kota Malang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Malang Raya

Dalam sehari, dia bisa menjual daging ayam hingga 1 kuintal.

"Ya sekitar 1 kuintal. Kemarin-kemarin hanya sekitar 30 Kg," ucap dia.

Selain daging ayam, sejumlah bahan pokok juga naik diantaranya cabai rawit dan bawang merah.

Cabai rawit dibanderol Rp 23.000 per kilogram atau naik Rp 7.000 dari sebelumnya. Sementara bawang merah mencapai Rp 52.000 per kilogram.

"Gula tetap tinggi, Rp 22.000 per Kg," kata seorang pedagang, Agus Salim.

Meski terdapat kenaikan, Agus mengungkapkan penjualan pada Lebaran tahun ini lebih rendah dari sebelumnya.

Hal ini disebabkan pembatasan aktivitas untuk mencegah penularan Covid-19.

(M Rifky Edgar / Aminatus Sofya/ Ratih Fardiyah / SURYAMALANG.COM )

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved