PPDB Kota Malang

Seleksi PPDB Kota Malang Jalur Zonasi Berakhir, 3.042 Pendaftar SMPN Tergusur

Seleksi PPDB Kota Malang jalur zonasi untuk masuk SDN-SMPN Kota Malang berakhir

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: isy
hayu yudha prabowo/suryamalang.com
Seorang wali murid memantau pergerakan PPDB zonasi di SMPN 8 Kota Malang, Jumat (5/6/2020). 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Seleksi Pendaftaran Peserta Didik Baru atau PPDB Kota Malang jalur zonasi untuk masuk SDN-SMPN Kota Malang berakhir, Jumat (5/6/2020). Jumlah pendaftar di web ppdb.malangkota.go.id mencapai 12.583 peserta sampai pukul 16.07.07 WIB.

Rinciannya jumlah pendaftar SDN sebanyak 6.333 orang dan pendaftar SMPN ada 6.250 orang. Jika pagu SMPN jalur zonasi sebanyak 3.208, maka yang tergusur mencapai 3.042 pendaftar untuk jenjang SMP.

Detik-detik pergeseran di hari terakhir dirasakan salah satu wali murid, Hari. Ia mendaftarkan anaknya ke SMPN 3, 8 dan 6 dengan alamat KK di Jalan Embong Brantas.

"Hari ini sempat lama bertahan di SMPN 8 meski turun terus peringkatnya. Namun saat saya sampai rumah, kakaknya memberitahu jika sudah tidak ada di peringkat pagu SMPN 8," jelasnya pada suryamalang.com, Jumat (5/6/2020).

Jika menganalisa data pendaftar dari sisi jarak, di hari terakhir PPDB memang makin pendek jarak rumah pendaftar-sekolah.

"Ini tadi juga banyak yang geser. Mungkin ada pendaftar dengan jarak lebih pendek/dekat," ungkapnya.

Jika sebelumnya di SMPN 8 radius terjauh 1,2 Km, kini menciut menjadi 998 meter.

"Sedang punya anak saya 991 meter," katanya.

Karena tahu tidak lolos seleksi di hari terakhir, diceritakan anaknya menangis.

Dindikbud Kota Malang merencanakan pengumuman jalur zonasi pada 8 Juni 2020.

Sedang pelaksanaan daftar ulang di sekolah masing-masing.

Data sementara, untuk SMPN Gadang, jarak terdekat rumah-sekolah adalah 77 meter dan terjauh 394 meter, sebelumnya mencapai 432 meter.

Kemudian di SMP Mulyorejo jarak terjauhnya hanya 750 meter, sebelumnya masih 805 meter.

Sedang di SMPN 1 relatif tetap dengan terjauh 1,1 Km, karena sekolah ini jauh dari pemukiman warga lantaran di sekitarnya di area bisnis.

Di SMPN 5 juga radiusnya menciut, terjauh 957 meter dari sebelumnya 986 meter.

Sedang di SMPN 10 radius terjauh memcapai 1,2 Km dari sebelumnya 1,4 Km.

Di SMPN 14 radius terjauh 1190 meter dari sebelumny 1,5 Km.

Yang bertahan di radius 2,4 Km adalah di SMPN 22 di kawasan Buring.

Kemudian di SMPN 25 mencapai radius 2 Km.

Di SMP Polehan, terjauh mencapai 314 meter dari semula 381 meter.

Di SMPN 17 radius terjauhnya 1,6 Km setelah sebelumnya 1,9 Km.

Sedang di jenjang SD, untuk SDN Dinoyo 2, terjauh di radius 2,8 Km dan SDN Dinoyo 1 terjauh 1,5 Km.

Dari IG Dindikbud, ortu mengeluhkan faktor usia jadi pertimbangan utama dibanding jarak rumah-sekolah.

Dalam kolom seleksi memang muncul usia peserta dan diperingkat baru jaraknya rumah-sekolah.

"Ini zonasi apa jalur umur?" komen orangtua yang anaknya tergusur karena usia.

Ada juga yang sudah sibuk mencari info SMP swasta dengan menanyakan di IG itu karena anaknya tidak sudah tergusur dari seleksi masuk SMPN.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved