Berita Surabaya Hari Ini
Penjual Lumpia Jadi Korban Gendam Wanita Paruh Baya, Tak Curiga Motor NMax Dibawa Kabur
Korban tak curiga ketika pelaku pencurian meminjam dan membawa motornya, hingga ia tersadar jika Motor Yamaha NMaxnya tak kembali lagi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Nasib penjual lompia di Surabaya ini sungguh malang, ia harus kehilangan motor Yamaha NMax yang baru dibelinya secara kredit, dibawa kabur oleh peempuan paruh baya yang baru dikenalnya.
Dewi, penjual lompia itu jadi korban pencurian motor bermodus gendam, Senin (8/6/2020) malam.
Ia tak curiga ketika pelaku pencurian meminjam membawa motornya, hingga ia tersadar jika Motor Yamaha NMax bernopol L-6762-UE miliknya raib.
Dewi menceritakan, pelakunya adalah seorang perempuan paruh baya bertubuh tambun.
Perkenalannya pertama kali, bermula saat si pelaku mengunjungi lapak dagangan gorengan lumpia di Jalan Sidotopo Wetan, Surabaya.
Dari gelagatnya, si pelaku mengaku berniat memesan gorengan kepada Dewi, dalam jumlah besar.
Rencananya, gorengan pesanan itu akan dibawa anaknya yang bekerja di sebuah pabrik di kawasan Rungkut, Surabaya.
"Ngajak ngobrol juga beli dagangan saya terus dia ikut ke rumah saya dengan alasan biar enak kalau pesan makanan langsung ke rumah katanya," ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjatim.com (Grup SURYAMALANG.COM), Selasa (9/6/2020).
Setelah urusan tersebut rampung, lanjut Dewi, si pelaku memintanya untuk diantar pulang ke rumah, yang berada di kawasan Granting Barat, Simokerto, Surabaya.
Namun sebelum berangkat, mungkin sebagai modus untuk meyakinkan korbannya.
Si pelaku menitipkan sebuah tas kepada Dewi untuk disimpan di dalam rumah.
"Dan akhirnya saya berangkat nganterin pelaku menuju rumahnya di daerah Granting," tuturnya.
Di tengah perjalanan menuju alamat yang diinginkannya, si pelaku meminta Dewi menghentikan motornya.
Si pelaku berniat meminjam motor Dewi sejenak. Dalihnya, si pelaku segan dengan mertuanya di rumah seandainya pulang diantar orang.
"Katanya takut sama mertuanya kalau ada yang anter dia bilang mending tunggu sini saja atau saya pinjem motornya bentar deket kok," jelasnya.
Dewi yang sejak awal tak menaruh curiga kepada wanita yang baru dikenalnya itu, langsung memberikan motornya.
"Tapi setelah 2-3 menit baru hati saya merasa kalau motor saya sudah gak kembali lagi," ujarnya.
Setelah sadar dirinya menjadi korban penipuan, Dewi melaporkan insiden yang dialaminya itu ke Mapolsek Kenjeran.
Namun laporannya itu belum dapat dibuat secara resmi, dikarenakan masih ada sejumlah berkas surat kendaraan yang harus dilengkapi dari pihak ketiga yakni leasing.
"Masalahnya sepeda kredit, masih minta legalisir BPKB di bank," pungkasnya.
(Luhur Pambudi)