Virus Corona di Jatim
Dokter PPDS Meninggal Karena Covid-19, Sempat Negatif Swab Hingga Jalani Terapi Plasma Convalescent
Dirut RSUD dr Soetomo mengatakan bahwa dr Miftah mengalami gejala sakit sejak tanggal 27 Mei 2020. Saat itu kondisinya masih praktek malayani pasien
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya dr Miftah Fawzy Sarengat karena covid-19, Rabu (10/6/2020).
Dokter yang sehari harinya bertugas di IGD RSUD dr Soetomo Surabaya tersebut dinyatakan meninggal dunia usai terpapar covid-19 saat merawat pasien terkonfirmasi positif.
Menurut Khofifah dr Miftah gugur sebagai pahlawan medis. Jasanya akan selalu dikenang karena berada di garda terdepan dalam melakukan perawatan pasien covid-19.
• Kronologis Gugurnya Dokter PPDS RSUD Dr Soetomo Terinfeksi Covid-19, Kondisi Sebenarnya Terungkap
• Dokter PPDS RSUD Dr Soetomo Meninggal Dunia Karena Covid-19, Penghormatan dengan Melintas FK Unair
“Jawa Timur kembali kehilangan satu pahlawan medis kareja terinfeksi covid-19, yaitu dr Miftah Fawzy Sanget, doa terbaik kami, semoga almarhum meninggal dunia dalam syahid dan diganjar Allah SWT dengan surga,” kata Khofifah, Rabu (10/6/2020) malam.
Sebagaimana diketahui dr Miftah aktif sebagai shief of residen Ilmu Penyakit Dalam FK Unair.
Ia diketahui memang melakukan perawatan pada pasien covid-19 yang memang jumlahnya banyak dan silih berganti di RSUD dr Soetomo.
“Semoga Allah memberi ketabahan dan keikhlasan yang luas bagi keluarga besar yang ditinggalkan,” imbuh Khofifah.
Tak lupa ia kembali mengimbau pada masyarakat untuk terus bisa mematuhi protokol kesehatan, memakai masker saat di luar rumah, mencuci tangan dan menjaga jarak aman.
Sementara itu Dirut RSUD dr Soetomo mengatakan bahwa dr Miftah mengalami gejala sakit sejak tanggal 27 Mei 2020. Saat itu kondisinya ia masih praktek malayani pasien.
“Saat itu kita sudah tidak tugaskan dia di ruang isolasi karena dia kan ada obesitas, tapi dia tetap jaga dan praktek,” kata Joni.
Kemudian gejala yang dialami dr Miftah ternyata kian parah. Pihak rumah sakit sudah melakukan swab dan hasilnya Negarif.
Namun keluhannya memberat dan kian terjadi komplikasi. Dan swab berikutnya menyatakan dr Miftah terinfeksi covid-19.
“Dia sempat dirawat di salah satu rumah sakit swasta karena istrinya bekerja di sana. Lalu saat di reffer ke kami di RSUD dr Soetomo kondisinya sudah membutuhkan ventilator,” kata Joni.
Bahkan dr Miftah juga sempat diberikan terapi plasma convalescent. Akan tetapi karena kondisinya sudah sangat berat dan ada premorbid, sehingga beliau tidak tertolong. Dr Miftah dinyatakan meninggal dunia pagi ini pukul 10.00 WIB.
“Beliau dimakamkan di Magetan,” pungkas Joni.