PLN Terima 255 Aduan Soal Lonjakan Tarif Lisrik di Kota Malang

SURYAMALANG.COM, MALANG - PLN Malang menerima sebanyak 255 aduan masyarakat terkait lonjakan tagihan listrik per 11 Juni 2020.

"Kalau total pengadukan di Malang Raya ada 720 aduan dari total 1.190.000 pelanggan PLN."

"Pelanggan kami di Kota Malang sebanyak 383.503 pelanggan," ucap Mohammad Eryan, Manajer PLN UP3 Malang saat diskusi dengan Komisi B DPRD Kota Malang, Jumat (12/6/2020).

Masyarakat menyampaikan aduan tersebut karena terjadinya lonjakan tarif tagihan listrik per Juni 2020.

Kejadian ini pun sempat ramai sehingga menjadi perbincangan publik di media sosial.

Eryan menyampaikan tidak ada kenaikan tarif listrik saat pandemi Covid-19.

Lonjakan tagihan tersebut disebabkan hasil rekapan yang dilakukan petugas sejak bulan April-Mei 2020.

Saat itu petugas PLN tidak mengecek dengan turun ke lapangan karena Work From Home (WFH).

Pengecekan meteran listrik hanya dilakukan melalui perkiraan dari data meteran di bulan-bulan sebelumnya.

"Petugas kami banyak yang WFH sejak pandemi Covid-19. Jadi saat terjun kembali ke lapangan, petugas banyak menemukan pemakaian listrik yang lebih banyak," ucapnya.

Namun, Eryan minta pelanggan PLN Malang Raya menyampaikan pengaduan ke kantor PLN terdekat agar dapat diakumulasikan dan disesuaikan sesuai pencatatan meter dari pelanggan.

"Solusi yang kami tawarkan ialah hasil pencatatan meter salah akan kami carikan koreksi seperti real di lapangan."

"Nanti nominal tagihanya juga akan disesuaikan," ucapnya.

PLN juga memberikan skema pembayaran terkait dengan lonjakan tagihan melalui cicilan.

Skemanya ialah pembayaran bisa dilakukan 40 persen dari total tagihan, dan 60 persen lainnya bisa dicicil di tiap bulannya.

"Angsuran ini juga nantinya akan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing pelanggan," tandasnya.