Berita Malang
Berita Malang Hari Ini 22 Juni 2020 Populer: Evaluasi Pengetatan di Singosari dan Sekolah Daring
Berita Malang hari ini Senin, 22 Juni 2020 populer: evaluasi pengetatan sosial di Singosari dan sekolah daring.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut berita Malang hari ini 22 Juni 2020 populer tentang evaluasi pengetatan di Singosari.
Selain itu, berita Malang hari ini lainnya juga tentang persiapan sekolah daring selama 1 semester keputusan Kemendikbud.
Agar tidak semakin penasaran, langsung saja simak berita Malang hari ini populer yang terangkum di bawah ini.
1. Evaluasi Pengetatan di Singosari

Pengetatan sosial secara mandiri sudah berlaku selama sepekan di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Selama masyarakat mau mematuhi peraturan jika sedang diawasi petugas.
"Kalau tidak dijaga, masyrakat masih tidak tahu. Kalau petugas berjaga di jalan, masyarakat baru paham," ujar Aiptu Bagus Subakti, Ketua Posko Cek Poin Jalan Tumapel kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (21/6/2020).
Petugas memberlakukan satu jalur pintu masuk di Jalan Tumapel dan jalur pintu keluar di Jalan Kertanegara selama pengetatan sosial.
Aturan itulah yang sering dilanggar masyarakat.
"Alasannya macam macam. Ada yang berdalih dekat sehingga menerobos jalur pintu masuk. Ada juga yang malas untuk memutar ke pintu keluar," tuturnya.
Bagus memastikan pihaknya tidak memberi sanksi bagi masyarakat yang melanggar.
Petugas hanya memberi imbauan.
"Tidak ada sanksi, hanya ada imbauan. Kalau masyaraakt tidak pakai masker, kami tegur," bebernya.
Bagus menilai masyarakat Singosari sudah menyadari pentingnya memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.
"Masyarakat sudah tertib memakai masker. Kalau physical distancing (jaga jarak aman), sudah ada kemajuan," kata Bagus.
Ketika malam hari, toko-toko di Kecamatan Singosari sudah tutup pada pukul 21.00 WIB.
"Warga tetap mengikuti jam malam. Semuanya tutup," terangnya.
Sesuai data Satgas COVID-19 Kabupaten Malang, jumlah pasien corona asal Kecamatan Singosari mencapai 58 orang per 19 Juni 2020.
Dari jumlah tersebut, 45 orang diantaranya masih dirawat, delapan orang sembuh, dan lima orang meninggal dunia akibat virus yang menyerang sistem pernapasan itu.
Pemkab Malang terus mengevaluasi terkait tingginya penularan COVID-19 di Singosari.
"Memang masih banyak yang tidak sadar pakai masker. Kalau ada petugas, mereka pakai maskaer. Tapi kalau tidak ada petugas, warga tidak pakai masker," kata Wahyu Hidayat, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Malang.
2. Sekolah Daring

Plt Dirjen Paud Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Muhammad, meminta pihak sekolah yaitu kasek dan guru mempersiapkan pembelajaran daring minimal untuk satu semester mendatang.
Hal ini karena Mendikbud Nadiem Karim menyampaikan keputusan bahwa semester depan masih daring karena 94 persen populasi berada di zona non hijau dalam pandemi corona.
"Kasek harus mempersiapkan apa-apa yang dilakukan semester depan. Ini kan ada waktu satu bulan. Jangan sampai baru dipersiapkan Juli," kata Hamid saat jadi narasumber webinar yang diadakan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu (20/6/2020).
Topiknya tentang 'Pendidikan Pada Masa dan Pasca Pandemi, Tantangan dan Peluang'. Jika ada hambatan di guru, maka guru harus dilatih.
Di satu sisi, kasek juga harus didampingi untuk mempersiapkan pembelajaran daring.
Selain itu, para guru juga saling berbagi lewat KKG (Kelompok Kerja Guru) bagi guru SD dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) di SMP-SMA.
Ia juga mendorong guru memanfaatkan media sosial yang ada untuk daring.
Namun bagi daerah yang masih ada kendala di jaringan internet, bisa memakai manual, modul dengan dipadukan dengan tayangan di TVRI dan RRI yang menjadi mitra Kemendikbud untuk pembelajaran.
Dari hasil evaluasi selama masa transisi sejak pertengahan Maret 2020 atau selama tiga bulan terkait belajar dari rumah, memang masih ada kendala berupa hambatan dari guru, terutama dalam mengoperasikan perangkat digital dipadukan dengan bahan pembelajaran sebanyak 67,11 persen.
Kemudian ketersediaan sarpras seperti internet dan motivasi siswa-ortu kurang maksimal.
Masalah paket data/pulsa juga dikeluhkan baik gutu dan siswa, sehingga awal April 2020 dikeluarkan kebijakan belajar dari TV dan radio.
Namun dikatakan, pembelajaran dari TV kebanyakan memadai untuk siswa SD.
Untuk jenjang di atasnya masih kurang memenuhi kebutuhan.
Dikatakan, nanti pasca pandemi, diprediksikan pembelajaran berbasis digital akan tetap digunakan selain tatap muka.
Karena itu, kurikulum akan menyesuaikan dengan lebih bervariasi.
Saat ini, lembaga pendidikan ada yang menggunakan K13 dan KTSP.
Kemendikbud juga merelaksasi penggunaan BOS antara bisa untuk pulsa siswa selain untuk pencegahan Covid-19 di sekolah.
Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai pada 13 Juli 2020 dengan tetap daring.
Saat ini, sekolah-sekolah juga tetap memproses penerimaan peserta didik baru.
Kepala SMAN 2 Kota Malang, Haryanto, menyatakan sekolah sudah siap dengan segala kemungkinan.
"Jika KBM masuk seperti biasa, kami sudah menyiapkan new normal, sarpras, SOP, dan jadwal KBM dengan sistem shift dan protokoler kesehatan murni," imbuh Haryanto.
Maka jika daring lagi, guru-guru sudah menyiapkan learning material berdasarkan pemetaan kompetensi dasar (KD) intra mata pelajaran blended learning melalui website e-learning sekolah.
Serta pemetaan KD antar mapel project based learning collaboration sehingga siswa tidak terlalu banyak proyek dari mapel namun mendapatkan tugas proyek dari beberapa mapel yang kolaborasi.
"Sedang untuk sistem penilaian juga tidak hanya penilaian tradisional tapi juga direncanakan penilaian autentik yang disesuaikan dengan sistem pembelajaran daring," ujarnya.
3. Rumah Warga Singosari Dibobol Maling

Iksan Fauzi tak menyangka rumah istrinya yang berlokasi di Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, disatroni pencuri, Minggu (21/6/2020).
Padahal, pagar dan pintu rumah tersebut sudah terkunci.
"Begitu masuk kamar, laptop dan barang lainnya, sudah hilang. Sebelum itu, padahal rumah kekunci semua," kata Iksan ketika dikonfirmasi.
Akibat kejadian tersebut, Iksan terpaksa gigit jari lantaran menelan kerugian hingga puluhan juta rupiah.
"Kerugian hingga Rp 50 juta. Laptop istri saya hargarnya Rp 17 juta. Belum lagi perhiasan pernikahan saya yang juga raib digondol maling, kamera mirrorless juga hilang. Saya menduga ada barang lainnya yang hilang," ujar Iksan kesal dengan kelakuan maling.
Secara kronologis Iksan menjelaskan, pada pukul 11:00 waktu setempat ia bersama dengan keluarganya bertolak dari rumah tersebut menuju Kota Malang, karena ada keperluan mengantar keponakan.
Sebelum berangkat, Iksan pun memastikan rumah terkunci dengan baik.
Pintu rumah dan pagar rumah ia pastikan telah digembok.
Iksan lalu meninggalkan rumah tanpa kekhawatiran.
Sekitar pukul 16:00 WIB, Iksan dan keluarganya kemudian pulang menuju rumah istrinya yang berlokasi di Perumahan Bumi Mondoroko Raya itu.
Iksan kemudian tercengang mendapati pagar pintu rumahnya yang rusak.
Ia pun akhirnya merasa sesuatu yang buruk telah terjadi.
"Saya curiga pagar yang kami gembok kok sudah terbuka dan gemboknya hilang," katanya terheran-heran.
Curiga, Iksan kemudian memasuki pintu rumah yang awalnya terkunci, menjadi terbuka.
"Ketika memasuki rumah, saya melihat kaca jendela rumah pecah," kata pria yang bekerja di perusahaan media di Surabaya itu.
Dugaan rumah istrinya telah dibobol maling semakin kuat, setelah ia mendapati laptop merk Lenovo jenis Think Pad QIF tak berada di tempat semestinya alias hilang digondol maling.
"Begitu masuk kamar, laptop dan barang lainnya sudah hilang," beber Iksan.
Iksan sungguh kesal lantaran perhiasan emas kawin miliknya hilang.
Tak hanya itu, ternyata laptop seharga Rp 17 juta itu juga memuat data-data penting.
"Laptop itu dibuat kerja sama istriku. Data-data kerjanya di situ semua. Istri saya kerja di bagian IT," keluh Iksan.
Selama beberapa waktu terakhir, anggota keluarga Iksan yang tinggal di rumah tersebut pernah menaruh curiga terhadap seseorang yang seliweran di sekitar rumah itu.
"Beberapa lalu orang tua sempat ada pedagang yang lewat di sekitar rumah. Sekitar tiga dan empat hari yang lalu. Siang hari tepatnya," tutur Iksan.
Seusai kejadian pencurian itu menimpanya, Iksan mempertanyakan sistem keamanan yang harusnya dijaga baik oleh pengelola perumahan.
"Di perumahan ini dari segi keaman belum terjaga dengan benar. Kita sebagai pemilik rumah sudah kita kunci pagar sudah digembok," jelas Iksan.
Iksan menjelaskan, perumahan tempat istrinya bermukim itu adalah perumahan lama.
Meski rumah yang ia tinggali tergolong dalam kondisi baru.
"Ini perumahan lama, cuman yang ditempati istri saya ini bangunan baru. Bloknya blok baru. Sudah ramai sih. Tapi belum semua rumah ditempati," ungkap Iksan.
Ternyata kejadian yang dialaminya itu juga pernah menimpa tetangga rumah istri Iksan Fauzi.
"Infonya kejadian sudah tiga kali, modus yang sama," ucap Iksan.
Iksan kemudian melaporkan kejadian pencurian tersebut ke petugas Polsek Singosari.
Dia berharap pelaku segera ditangkap, serta barang-barang berharga milik istrinya bisa ditemukan.
"Sudah melapor ke polisi. Ini lagi identifikasi di rumah saya," tutup Iksan berharap kasus ini segera terungkap.
(Mohammad Erwin/Sylvianita Widyawati/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)