Berita Malang Hari Ini
Berita Malang Hari Ini 25 Juni 2020 Populer: Sutiaji Akui Kecolongan Hingga Pelaksanaan UTBK-SBMPTN
Berikut berita Malang hari ini 25 Juni 2020 tentang Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020, Wali Kota Malang Besok akan Bertemu Rektor PTN.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut berita Malang hari ini 25 Juni 2020 tentang Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020, Wali Kota Malang Besok akan Bertemu Rektor PTN.
Selain itu, berita Malang hari ini lainnya juga membahas tentang Kasus Positif Covid-19 di Kota Malang Capai 111 Kasus, Sutiaji Akui Kecolongan.
Agar tidak semakin penasaran, langsung saja simak berita Malang hari ini populer yang terangkum di bawah ini.
1. Kasus Positif Covid-19 di Kota Malang Capai 111 Kasus, Sutiaji Akui Kecolongan
Wali Kota Malang, Sutiaji merasa kecolongan terkait terus bertambahnya kasus pasien positif Covid-19 di Kota Malang.
Dia menyampaikan hasil test swab yang keluar baru-baru ini dikarenakan belum dilakukannya treatment menggunakan ramuan herbal.
"Sebelumnya saya mikir, tolong jangan dianalisia dulu swabnya, kami kebobolan. Jadi penambahan itu semakin banyak kami melakukan swab jadinya ya banyak," ucap Sutiaji kepada SURYAMALANG.COM, Rabu, (24/6/2020).
Berdasarkan data kasus Covid-19 per tanggal 23 Juni 2020, tambahan kasus positif Covid-19 di Kota Malang mencapai 20 kasus.
13 orang di antaranya merupakan warga Bunulrejo, enam orang yang tidak disebutkan domisilinya dan satu orang tenaga kesehatan.
"Yang dari Bunulrejo dan Mergosono itu yang kami maksud. Karena di sana ada rapid test bertahap. Di Bunulrejo itu dua RT satu RW," ucapnya.
Kini pihaknya gencar melacak di daerah yang terjangkit kasus positif Covid-19.
Hal itu dilakukan, karena Sutiaji tidak ingin adanya peningkatan jumlah kasus yang didominasi dari klaster keluarga.
"Yang kami khawatirkan itu ada daerah baru lagi yang jadi klaster di daerah yang tidak menjadi konsentrasi kami."
"Maka dari itu kami kuatkan pelacakan. Hari ini kami akan ke Pandanwangi dan Polowijen," tandasnya.
2. Koordinasi Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020, Wali Kota Malang Besok akan Bertemu Rektor PTN
Wali Kota Malang, Sutiaji, akan bertemu dengan rektor PTN yang menjadi tempat penyelenggaraan UTBK-SBMPTN 2020, Kamis (25/6/2020) besok. Sebab, salah satu syarat penyelenggaraan adalah mendapatkan izin dari Satgas Covid-19/BPBD setempat.
"Di Kota Malang kan pusat UTBK nya hanya dua, yaitu Universitas Negeri Malang (UM) dan Universitas Brawijaya (UB)," kata Sutiaji pada wartawan, Rabu (24/6/2020).
Dikatakan, ia sebenarnya memiliki surat untuk menolak. Tapi karena pesertanya hanya Malang Raya, maka ia nanti akan minta rincian jadwal.
Tujuannya agar tidak terjadi penumpukkan.
Dikatakan, dari dua pusat UTBK itu, jumlah peserta yang sudah mendaftar sebanyak 23.000 an.
Pusat UTBK UB hanya menyelenggarakan di kampusnya sendiri dengan memanfaatkan ruangan yang ada.
Sedang Pusat UTBK UM selain di kampus UM juga bermitra dengan Unisma, UMM dan Unmer Malang.
Sementara dalam konpres daring pada Rabu, Ketua LTMPT Prof Dr M Nasih menjelaskan perubahan yang terjadi saat UTBK-SBMPTN 2020, seperti pengurangan sesi, ujian hanya TPS (Tes Potensi Skolastik).
Ia juga menyarankan peserta melakukan 'isolasi' mandiri selama 14 hari sebelum jadwal pelaksanaan ujian.
Karena ada perubahan jadwal, maka peserta diminta mencetak kartu ujian lagi yang baru dan akan diberitahu lewat media LTMPT, karena jadwalnya sudah berbeda lagi.
Pada tahap pertama akan dilaksanakan pada 5-14 Juli 2020 bagi mereka yang semula dapat sesi ganjil (1 dan 3).
Sedang sesi genap (2 dan 4) akan dimasukkan dalam jadwal tahap kedua (20-29 Juli 2020).
Sedang dari jumlah peserta total hanya 49,26 persen dari kapasitas 74 UTBK yang mencapai 1.435.130 peserta.
"Jumlah yang ikut kurang dari 50 persen kapasitas," kata Rektor Unair Surabaya ini.
Tercatat ada 706.901 peserta.
Dikatakan, ada UTBK yang terisi lebih dari 50 persen dan ada yang kurang dari 50 persen.
Peraturan secara umum nanti seperti pengantar hanya boleh menurunkan peserta di drop zone, tidak boleh menunggu di kampus.
Bagi yang akan ujian, dilarang mampir-mampir ke tempat lain, tapi langsung ke lokasi UTBK.
Sedang panitia juga harus menyiapkan semuanya dengan mematuhi protokol kesehatan.
Ruang ujian meski kapasitas komputernya 40 orang, hanya boleh diisi 20 orang.
Ruang transit peserta juga harus menerapkan jarak.
Terkait data-data peserta, LTMPT akan melimpahkan ke pusat UTBK sehingga bisa diidentifikasi mana yang tidak bisa berangkat ke pusat UTBK.
Tujuannya agar bisa menentukan SMA/SMK yang memiliki fasilitas seperti untuk UNBK bagi peserta dan membuat jadwalnya.
Nasih menegaskan 60 persen pusat UTBK siap melaksanakan sesuai protokol kesehatan.
Dikatakan, model baru dengan meminta izin pada Satgas Covid 19 di daerah adalah sebagai model terbaik di masa transisi menuju kenormalan baru.
Sedang simulasi UTBK akan dilaksanakan pada 26 Juni 2020.
Nasih berpesan agar peserta tidak membawa HP untuk memotret soal UTBK dan menyebarkan.
Karena dipastikan, tiap sesi soalnya berbeda.
Soal tahun lalu juga tidak dipakai lagi.
"Fokus saja nanti menjawal soalnya. Bukan memotret soalnya," pesan Nasih.
3. Keluhkan UKT, Mahasiswa UIN Maliki Malang Gelar Aksi Bisu
Sejumlah mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) melakukan aksi bisu di depan kampusnya Jalan Gajayana Kota Malang, Rabu (24/6/2020). Mereka membawa sejumlah tulisan dan hanya duduk dan berdiri sekitar satu jam di depan tulisan nama kampus mereka.
Mereka yang ikut aksi merupakan keputusan personal. Adib, salah satu mahasiswa yang ikut aksi diam menyatakan ia ikut aksi untuk menyuarakan keresahan sebagai mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim.
Di mana ingin ada pemotongan UKT (Uang Kuliah Tunggal). Sedang harapannya adanya potongan lebih dari 10 persen.
"Pak Rektor saat diskusi daring dengan teman-teman mahasiswa berjanji akan memberikan potongan lebih dari kampus lain," jelas Adib pada suryamalang.com.
Kampus UIN daerah lain memberikan potongan UKT ada yang 20 persen, 30 persen.
Menurut pendapat pribadinya, ada potongan 10 persen di UIN tapi syaratnya ribet.
Seperti syarat SKTM, memotret kondisi rumah.
Dikatakan, di UIN ada banding UKT.
Pada awal Juli ini juga akan dibuka lagi untuk yang mengajukan keringanan UKT.
"Harapan saya ya ada potongan di atas 10 persen. Pak Rektor harus konsisten dengan janjinya saat diskusi daring dengan mahasiswa lalu," terangnya.
Golongan UKT di UIN ada beberapa.
Mulai Rp 400.000 per semester sampai Rp 5-6 juta per semester tergantung prodinya.
Ia juga ingin tahu nanti pelaksanaan daring pada semester mendatang.
Karena di masa transisi lalu, mahasiswa juga mengeluarkan dana sendiri untuk paket data.
"Dosen kan aplikasinya beda-beda. Ada yang pakai zoom, google meet dll," kata dia.
Sedang skema bantuan paket data tidak jelas.
"Di kampus lain didatai nomer telpon mahasiswanya untuk diberi paket data. Skemanya jelas," kata dia.
Sementara Dr Ilfi Nur Diana MSi, Wakil Rektor II UIN Maliki masih belum bisa dikonfirmasi soal keinginan mahasiswa terkait UKT.
Suryamalang.com sudah mencoba menghubungi lewat telpon belum tersambung.
4. Viral pencurian isi tas terekam CCTV di Masjid Nurul Jannah, Jalan Candi Panggung Barat, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang
Beredar video viral pencurian isi tas terekam CCTV di Masjid Nurul Jannah, Jalan Candi Panggung Barat, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Senin (22/6/2020) sekitar pukul 13.30 WIB.
Maling yang terekam CCTV itu menguras isi tas milik Hesty Febrya (19).
"Saat itu kami akan Salat Zuhur di masjid tersebut. Korban menaruh tas di dalam masjid bagian saf putri."
"Sedangkan saya sedang berada di dalam toilet," ujar Mohammad Fikar, teman korban kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (24/6/2020).
Menurutnya, ada dompet berisi uang Rp 800.000, STNK motor Honda Scoopy, KTP, SIM, Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), dan ponsel Iphone 7 di dalam tas," tambahnya.
Seusai wudu, korban kembali ke dalam masjid untuk Salat Zuhur.
"Saat selesai salat, korban menuju ke tasnya. Korban melihat isi tas telah acak-acak."
"Dompet dan ponsel milik korban sudah tidak ada di dalam tas," jelasnya.
Kemudian mereka melihat rekaman CCTV di dalam area masjid untuk mencari tahu pelaku pencurian tersebut.
"Dalam rekaman CCTV itu terlihat pria berusia sekitar 30 tahun memakai kaus dan celana warna abu-abu."
"Pria itu masuk bagian saf putri, dan mengambil isi tas korban. Setelah itu pria tersebut naik motor Honda Vario warna putih, dan kabur meninggalkan area masjid," jelasnya.
Fikar mengungkapkan pelaku sempat salat di dalam masjid.
"Saat saya tiba di masjid, saya memang melihat pria itu sedang salat di dalam masjid. Saat itu saya tidak punya pikiran negatif apapun."
"Ternyata pria itu adalah pelaku yang mencuri isi tas milik korban," terangnya.
Korban sudah melaporkan aksi pencurian ini ke Polsek Lowokwaru.
"Saya juga telah mengunggah rekaman CCTV-nya di media sosial. Semoga pelaku segera tertangkap," tandasnya.
(Sylvianita Widyawati/Rifky Edgar/Kukuh Kurniawan/Ratih Fardiyah/SURYAMALANG.COM)