ITS-Unair Batasi Pengantar Peserta UTBK SBMPTN, Disediakan Area Drop Zone di Lokasi Ujian
Untuk ketentuan pengantar, ITS hanya menganjurkan total pengantar berjumlah dua orang dan hanya bisa menurunkan peserta di drop zone yang disediakan
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Dalam kondisi pandemi saat ini, pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai syarat wajib untuk mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) telah dipersiapkan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Salah satu pusat UTBK, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga telah siap menyiapkan protokol kesehatan yang ditetapkan.
Salah satunya yaitu membatasi aktivitas peserta maupun pengantar saat di lingkungan kampus
Menurut Dr Eng Unggul Wasiwitono, Kepala Sub Direktorat Admisi Direktorat Pendidikan ITS, untuk melayani kurang lebih 6.730 peserta, ITS juga telah mempersiapkan banyak hal terkait keberlangsungan ujian tersebut nantinya.
"Peserta yang diperkenankan mengikuti ujian hanya peserta yang sehat atau dinyatakan bebas Covid-19,"tegasnya.
Namun untuk ketentuan persyaratan rapid test peserta, Unggul masih menunggu keputusan dari tim Satgas Covid-19 Kota Surabaya.
Lebih lanjut, peserta UTBK wajib melaksanakan physical distancing dan tidak berinteraksi dengan peserta lain.
Peserta juga dianjurkan untuk melakukan ‘isolasi’ mandiri mulai 14 hari sebelum pelaksanaan UTBK.
Untuk ketentuan pengantar, ITS hanya menganjurkan total pengantar berjumlah dua orang dan hanya bisa menurunkan peserta di drop zone yang telah disediakan ITS.
"Pengantar tidak diperkenankan menunggu peserta di dalam kampus,"lanjutnya.
Pelaksanaan UTBK 2020 ini menurut Unggul, tidak banyak perubahan aturan, sebab prinsip yang diterapkan hampir sama seperti tahun sebelumnya. “Yang membedakan hanya pada sesi pelaksanaan dan penerapan protokol kesehatan,” tuturnya
ITS telah melakukan serangkaian persiapan seperti pembekalan Penanggung Jawab Lokasi (PJL), Pengawas, Penanggung Jawab IT, serta admin IT.
“Uji coba pelaksanaan UTBK secara nasional juga telah dilaksanakan dan hasil uji coba di pusat UTBK ITS berjalan lancar,” ungkapnya.
Mengenai pengawas UTBK, lanjutnya, telah dilakukan perekrutan beberapa waktu sebelumnya sesuai aturan yang disyaratkan oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).
Untuk meningkatkan keprofesionalan kinerjanya, mereka juga sudah diberikan pembekalan dan simulasi mengenai kepengawasan dalam UTBK.
“Pembekalannya dilakukan dalam dua sesi, yakni pagi dan siang pada tanggal 22 Juni lalu,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan UTBK 2020, kata Unggul, ITS telah mempersiapkan perangkat komputer yang akan digunakan peserta ujian. “Untuk ketersediaannya sudah sangat mencukupi,” tegasnya.
Bahkan, menurut dosen Teknik Mesin ini, ITS juga sudah melakukan persiapan ruangan untuk lokasi ujian.
Untuk hal ini, ITS telah bekerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) dan IT Telkom Surabaya.
“Kerja sama yang dilakukan ini dalam bentuk peminjaman lokasi ujian,” jelas Unggul.
Terkait situasi pandemi Covid-19 yang belum usai, lanjut Unggul, dalam persiapannya ITS menambahkan Sub Koordinator Protokol Covid-19 dalam kepanitiaan pusat UTBK.
Hal ini mendukung pelaksanaan UTBK Hybrid sesuai konferensi pers dari LTMPT sebelumnya. Sehingga untuk meningkatkan protokol kesehatan saat UTBK, ITS berkoordinasi dengan Polsek Sukolilo dan Gayungan serta Satgas Covid-19 Kota Surabaya. “Kami juga menyediakan tenaga medis di tempat ujian,” bebernya.
Untuk menjamin keselamatan dan kesehatan peserta sendiri, Unggul menyebutkan bahwasannya peserta harus mengikuti protokol kesehatan mulai dari pengukuran suhu, mencuci tangan, memakai hand sanitizer, memakai masker dan face shield, serta menggunakan sarung tangan.
UTBK 2020 yang akan digelar pada 5 - 14 Juli untuk tahap I dan 20 - 29 Juli untuk tahap II, terdapat dua sesi ujian dari yang awalnya dijadwal empat sesi.
Untuk sesi pertama dilaksanakan pukul 09.00-11.15 dan sesi kedua dilaksanakan pukul 14.00-16.15 waktu setempat.
Masing-masing sesi diberi jeda waktu selama 2 jam 45 menit untuk melaksanakan protokol kesehatan. Serta total peserta yang akan bisa mengikuti ujian per sesi hanya sejumlah 875 peserta.
Harapannya, dengan memegang teguh penerapan protokol kesehatan, UTBK 2020 dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan. “Semoga juga tidak ada penambahan klaster baru Covid-19 pada UTBK 2020 ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LTMPT Prof Mohammad Nasih menyampaikan jeda antar sesi dalam satu hari ujian diharapkan akan meminimalkan interaksi antara peserta antar sesi.
" Jadi ada waktu cukup longgar antar sesi. Hal ini untuk memberi kesempatan petugas mensterilkan ruangan dan menghindari petemuan peserta antar sesi,"lanjutnya.
Rencananya, untuk pelaksanaan UTBK di Unair dalam satu sesi tes akan diikuti oleh sekitar 1000 peserta.
"Kami akan tetap melakukan izin kepada Walikota karena menyangkut mendatangkan banyak peserta,"lanjutnya.
Kemudian terkait para peserta yang berangkat tes dengan didampingi, pengantar hanya bisa mengantar dan harus segera meninggalkan kampus. Hal ini untuk meminimalisir pertemuan banyak orang.
"Dalam pelaksanaan UTBK tahun ini, panitia UTBK tidak menyediakan tempat salat atau ibadah agar tidak terjadi interaksi banyak orang,"pungkasnya.