Daftar 6 Tempat Inspirasi Didi Kempot Membuat Lagu, Cocok untuk Wisata: Dari Pantai Sampai Malioboro
Daftar 6 tempat inspirasi Didi Kempot membuat lagu, cocok untuk wisata: dari pantai, gunung sampai jalan Malioboro.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG, MALANG - Intip daftar 6 tempat yang menginspirasi Didi Kempot membuat lagu campursari selama ini.
Beberapa tempat yang menginspirasi Didi Kempot membuat lagu di antaranya ada Malioboro, pantai, gunung dan terminal.
Selain itu beberapa tempat yang dipromosikan Didi Kempot lewat lagu berikut ini juga cocok jadi jujukan wisata.
Seperti diketahui sebelum meninggal dunia "God Father of Broken Heart" Didi Kempot menciptakan banyak lagu dengan latar tempat sebagai liriknya.

Atas karya tersebut, Didi Kempot berhasil mendapat penghargaan dari Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) sebagai seniman berbakat yang memproduksi lagu bertema destinasi wisata, Senin (17/9/2018).
Dikutip dari Kompas.com artikel 'Tempat Menarik Terinspirasi Lagu Didi Kempot'.
Berikut, tempat yang menginspirasi Didi Kempot membuat lagu campursari sekaligus bisa jadi jujukan wisata:
1. Stasiun Balapan

Stasiun Balapan merupakan salah salah satu stasiun yang ada di Kota Solo.
Stasiun ini merupakan stasiun yang sudah ada sejak tahun 1873.
Meski merupakan stasiun yang sudah ada sejak zaman dahulu, namun Stasiun Balapan kini memiliki beragam fasilitas yang cukup modern.
Dalam lagu Stasiun Balapan, Didi Kempot mengisahkan tentang seorang kekasih yang mengantarkan pujaan hatinya di Stasiun Balapan.
Ironisnya, sang kekasih tak pernah pulang kembali semenjak mereka berpisah di sana.
Lagu tersebut cukup menyanyat dalam lagu terdapat penggalan lirik “Lali Opo Pancen Nglali Yen Eling Mbok Enggal Bali”
Lirik yang menunjukkan, bahwa sang kekasih masih terus berharap agar sang pujaan secepatnya kembali pulang.
2. Terminal Tirtonadi

Lagu Didi Kempot selanjutnya adalah lagu yang berlatarkan Terminal Tirtonadi.
Kisah dalam lagu ini mirip dengan Stasiun Balapan, dimana bercerita tentang kekasih yang mengantar kekasihnya namun yang diantar tak kunjung pulang.
"Rasane ngitung nganti lali. Wis pirang taun anggonku ngenteni Ngenteni sliramu, Neng kene tak tunggu Nganti saelingmu"
Potongan lirik tersebut menunjukkan bagaimana sang kekasih sampai lupa sudah berapa lama sang pujaan hati menghilang.
Namun meski begitu sang kekasih masih terus menunggu.
Terminal Tirtonadi sendiri merupakan terminal tipe A yang ada di Kota Solo.
Terminal ini disebut-sebut sebagai terminal rasa bandara. Lantaran fasilitas di terminal ini cukup komplit, sehingga membuat pengunjung merasa nyaman.
Menariknya, di Terminal Tirtonadi terdapat skybridge yang menghubungkan antara terminal dengan Stasiun Balapan.
Jadi jika datang ke Terminal Tirtonadi Kamu bisa sekalian berkunjung ke Stasiun Balapan.
Nanti sembari berjalan di atas skybridge, kamu bisa sekalian mencoba menyanyikan kedua lagu Didi Kempot tersebut.
3. Gunung Api Purba Nglanggeran

Gunung Api Purba Nglanggeran, merupakan gunung yang ada di wilayah Gunungkidul.
Gunung ini memiliki ketinggian yang tidak terlalu tinggi, cocok untuk para pendaki pemula.
Di dekat Gunung Api Purba Nglanggeran, terdapat beberapa tempat wisata lain seperti Embung Nglanggeran, Kampung Pitu maupun Air Terjun Kedung Kandang. Gunung Api Purba Nglanggeran dalam lagu Didi Kempot berjudul “Banyu Langit”.
Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang mengingat kenangannya dengan sang kekasih saat berada di Gunung Nglanggeran.
Sang kekasih pergi, namun pada akhirnya, seperti lagu-lagu Didi Kempot yang sebelumnya, kepergian sang kekasih diakhiri pengingkaran janji lantaran ia tak pernah kembali lagi.
4. Malioboro, Yogyakarta

Jalanan Malioboro Jogja tak luput dari sasaran “sakit hatinya” Didi Kempot.
Tempat dimana banyak ditemui pedagang-pedagang yang berjajar di sepanjang jalan ini terkisah dalam lagu, sebagai sebuah tempat dimana seseorang terlanjur menyerahkan cintanya pada sang pujaan hati ketika keduanya berada di depan Hotel Malioboro.
Sayangnya, ia yang menawarkan cinta, dan berjanji setia justru berkhianat dan hanya meninggalkan luka.
5. Pantai Klayar Pacitan

Masih seputar janji yang terkhianati, lirik lagu Pantai Klayar, Didi Kempot juga tak kalah merananya.
Berkisah tentang seseorang yang berjanji di Pantai Klayar, namun pada akhirnya ia pergi dan tak pernah kembali lagi.
Pantai Klayar sendiri merupakan pantai berpasir luas di Pacitan dengan bebatuan karang yang artistik.
Pantai ini menyajikan birunya laut yang indah yang menginspirasi Didi Kempot untuk membuat bait romantis
"Birune segara kutha Pacitan, nyimpen janjimu seprene ra bisa ilang.
Birune segara kutha Pacitan, Pantai Klayar sing nyimpen sewu kenangan"
Jika diterjemahkan bait tersebut berarti: Birunya laut Kota Pacitan, menyimpan janjimu hingga kini tak bisa hilang Birunya Laut Kota Pacitan, Pantai Klayar yang menyimpan seribu kenangan
6. Jalan Tembus Karanganyar-Magetan
Jika melewati jalanan di sekitaran Cemoro Sewu yang menghubungkan Karanganyar dengan Magetan, maka pemandangan yang tersaji adalah adanya pohon-pohon tinggi seperti pohon pinus.
Setiap pagi, kawasan ini diselimuti kabut, terlihat indah dan menyejukkan.
Alamnya yang masih asri, membuat suara burung-burung pagi kerap terdengar berkicau.
Syahdunya alam kawasan jalan tembus Karanganyar – Magetan juga terlukis di lagu Didi Kempot yang berjudul Dalan Tembus.
Meskipun pemandangannya indah, tampaknya bukan Didi Kempot kalau belum menyelipkan perasaan merana.
Lagu ini juga menceritakan tentang seseorang yang mengingat lagi kenangannya yang telah berlalu di jalan tersebut.