Sinopsis Dari Jendela SMP 22 Juli 2020, Sinetron SCTV Jam 18.00: Kecemasan Wulan Memikirkan Papanya
Berikut sinopsis Dari Jendela SMP 22 Juli 2020 yang akan tayang di SCTV hari ini.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut sinopsis Dari Jendela SMP 22 Juli 2020 yang akan tayang di SCTV hari ini.
sinetron Dari Jendela SMP hari ini akan menceritakan kecemasan Wulan mengetahui ayahnya ditangkap polisi.
Anda dapat menyaksikan sinetron Dari Jendela SMP setiap hari Senin hingga Minggu mulai pukul 18.00.
Dibintangi oleh Rey Bong dan Sandrinna Michelle ini diceritakan kisah para remaja yang masih sekolah menegah pertama (SMP).

Di episode sebelumnya Dari Jendela SMP menceritakan,
Joko dan Inah kompak menyangkal dan Joko mengaku tidak melakukan itu.
Di tempat lain, Wulan sudah pulang ke rumah dan tidak bisa istirahat karena gelisah memikirkan Joko.
Apalagi melihat video yang sedang viral, Wulan semakin resah dan tidak tenang.
Wulan berpikir Joko dan ibunya, Inah akan dapat kesulitan.
Wulan menangis dan mencengkram dadanya yang terasa sakit.
Sementara itu Pak Irvan mengancam Pak Lukman akan membawa perkara ini dijalur hukum.
Bagaimana kelanjutan kisahnya?
Simak sinopsis Dari Jendela SMP 22 Juli 2020 yang akan tayang hari ini di SCTV:
Memikirkan perseteruan ayah mereka Wulan cemas.
Joko benar-benar minta maaf sama Wulan.
Ia sama sekali tak tahu apa yang ayahnya lakukan.
Cemaskan ayahnya yang masuk penjara, Wulan dihibur Joko dengan tulisan puisi.
Tak hanya itu Joko juga berjanji akan membujuk ayahnya untuk membebaskan Pak Lukman.
Di sekolah Joko dan Wulan kaget melihat teman lainnya mogok belajar.
Joko dan yang lainnya mencoba membujuk murid-murid lain untuk masuk kelas.
Namun mereka semua menolak, dan bilang tidak sudi dekat-dekat dengan Joko dan Wulan.
Pak Iwan lalu marah, karena murid-murid malah mogok.
Dia lalu meminta untuk masuk kelas lagi, namun mereka tidak mau, lebih memilih belajar dari luar kelas.
Melihat itu Pak Prapto ketua yayasan mengunpulkan semua siswa di halaman sekolah.
Ia juga menegaskan akan mengeluarkan Joko dan Wulan, jika keduanya terbukti melakukan hal yang tak pantas.
Ira khawatirkan Lukman. Dampak video ternyata sangat besar.
Apa Lukman baik-baik saja.
Lukman minta Ira tak usah khawatir.
Lukman rikuh nggak enak hati.
Nilam melihat kondisi Inah kasian, dia menyuruh Inah jangan kerja dulu dan istirahat.
Namun Inah menolak, dia tetap paksain kerja, dan bilang kalau dirinya tidak apa-apa.
Nilam khawatir. Nilam minta Inah jangan terlalu memaksakan diri.
Saksikan tayangan selengkapnya di Sinetron Dari Jendela SMP 22 Juli 2020 pukul 18.00 WIB di SCTV.
Sinopsis Awal Sinetron Dari Jendela SMP
Joko adalah anak seorang asisten rumah tangga yang berprestasi.
Berkat prestasinya, Joko mendapat beasiswa dan bisa bersekolah di sekolah elit SMP Nusa Bangsa.
Karena statusnya sebagai anak asisten rumah tangga, Joko sering di-bully oleh teman-temannya di sekolah.
Joko juga mendapat julukan JAB atau Joko Anak Babu dari teman-temannya.
Namun, Joko tidak merasa minder dan tetap fokus belajar agar tetap berprestasi untuk membanggakan ibunya.
Di sekolah, Joko sering dijahili oleh Gino (Emiliano Fernando Cortizo).
Wulan sebagai ketua kelas sering melerai Gino dan Joko agar tidak membuat keributan.
Joko yang merasa dibela oleh Wulan lama-lama jadi tertarik padanya.
Selain ketua kelas, Wulan juga merupakan siswi berprestasi dan berasal dari keluarga yang kaya raya.
Joko yang tertarik pada Wulan mulai mendekatinya dengan mengirim surat-surat.
Wulan terkesan dengan cara unik yang dipakai Joko untuk mendekatinya.
Keduanya lalu saling jatuh cinta dan berpacaran diam-diam.
Suatu hari, saat Joko sedang mengantar Wulan pulang dengan sepeda bututnya, tiba-tiba turun hujan lebat.
Joko mengajak Wulan berteduh di sebuah gedung tua.
Di sinilah keduanya melakukan perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan oleh remaja.
Wulan yang ketakutan pasca peristiwa itu, meminta Joko membeli test pack.
Namun, test pack yang dibeli Joko sudah kedaluwarsa dan menyebabkan muncul dua garis.
Wulan mengira dirinya telah hamil.
Wulan dan Joko, dua remaja yang dulu lugu mulai menghadapi liku-liku kehidupan akibat kesalahpahaman ini.