Pilbup Kediri
Isu Membuat Koordinasi Tahapan Pilkada Kediri Panas, Hanindito Himawan Pramana Menguat
Calon tunggal bisa dicalonkan oleh seluruh partai politik atau sebagian partai politik sehingga hanya muncul satu pasangan calon.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Isu calon tunggal mengemuka pada kegiatan rapat koordinasi tahapan pencalonan bupati dan wakil bupati yang digelar KPU Kabupaten Kediri di Hotel Lotus, Kota Kediri, Jumat (24/7/2028).
Malahan sejumlah peserta rapat dari kalangan Parpol dan pegiat LSM sempat menyampaikan beberapa kali interupsi.
Dialog pun sempat memanas karena banyak undangan yang ingin mengajukan pertanyaan.
Rapat koordinasi dihadiri Insan Qoriawan, Komisioner KPU Jatim.
Pilkada Kabupaten Kediri kemungkinan besar bakal memunculkan calon tunggal karena Hanindito Himawan Pramana, salah satu bakal calon telah mengantongi dukungan dari berbagai partai politik.
Hanindito merupakan putra sulung Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Parpol yang telah mengusungnya PDIP, PKB, Partai Nasdem, PAN, Partai Golkar dan Gerindra.
Total jumlah kursi dukungan di DPRD Kabupaten Kediri telah mencapai 44 kursi. Hanya tersisa 6 kursi dari Partai Demokrat 3 kursi, PPP 2 kursi dan PKS 1 kursi yang tidak memenuhi syarat untuk mengusung bakal calon.
Khoirul Anam, salah satu pegiat LSM menyebutkan pelaksanaan demokrasi di Kabupaten Kediri telah dicederai oleh campur tangan kekuatan pusat.
"Kalau calonnya cuma satu langsung dilantik saja, tidak ada Pilkada," tandasnya.
Sementara Tommy Aribowo, pegiat LSM Ikatan Pemuda Kediri akan mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengusulkan jika terjadi calon tunggal yang didukung 97 persen lebih baik Pilkada ditiadakan dan anggota dewan langsung menggelar rapat paripurna pelantikan.
"Kalau wakil partai sudah mendukung satu partai kita minta dewan segera rapat Paripurna untuk melakukan pelatikan," ungkapnya.
Sedangkan anggaran besar untuk Pilkada yang nilainya Rp 45 miliar dapat dialihkan untuk keperluan yang lebih mendesak dalam penanganan pandemi Covid 19.
Seperti untuk pelajar yang kesulitan belajar karena butuh HP dan kesulitan kuota internet.
Komisioner KPU Jatim Insan Qoriawan saat dikonfirmasi menjelaskan, memungkinkan munculnya calon tunggal karena hanya ada satu calon yang memenuhi syarat.