Berita Gresik Hari Ini
VIDEO : Proyek Underpass di Gresik Belum Kantongi Izin, DPUTR akan Vidcon dengan Kemenhub
Kadis PUTR, Gunawan Setijadi mengatakan, sudah ada pengerjaan awal yaitu pembersihan semua sambil menyiapkan ruas atau jalur.
Penulis : Willy Abraham , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, GRESIK - Proyek underpass di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas Gresik belum mengantongi izin dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub).
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) akan melakukan video conference dengan Kemenhub untuk membahas hal ini.
Kadis PUTR, Gunawan Setijadi mengatakan, sudah ada pengerjaan awal yaitu pembersihan semua sambil menyiapkan ruas atau jalur. Nantinya setelah underpass selesai langsung alurnya sudah diatur.
Simak videonya berikut ini :
"Itu sudah semua cuman tinggal izin untuk memotong jalan negara belum selesai izinnya," kata Gunawan, Sabtu (8/8/2020).
Gunawan menceritakan kronologi awal bagaimana bisa mengerjakan proyek tersebut belum memiliki izin dari pemerintah pusat.
Dikatakannya, bermula dari kekurang mengertian dari PU, sebenarnya kajian lalu lintas sebenarnya sudah diusulkan oleh pihak Muhammadiyah dan sudah dipaparkan di Pemkab Gresik.
"Ternyata kajian itu hanya kajian bukan disetujui oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN). Tapi informasinya itu sudah disampaikan di BBPJN. Akhirnya kita harus mengawali lagi, dengan BBPJN tidak ada masalah, secara konstruksi, secara perencanaan sudah acc tidak ada masalah. Tapi dengan Perhubungan pusat yang punya kuasa belum menerima data itu," paparnya.
Nah, pihaknya memilih akan mempresentasikan dalam waktu dekat.
Namun, karena ada pandemi covid-19 ini membuat hal itu masih belum efektif. Karena ada pegawai dari Kemenhub yang sedang menerapkan Work From Home (WFH).
"Kalau WFH berarti tidak satu tim yang menganalisa tidak datang semua. Dari posisi tidak datang semua ini, rencananya paling lama dua minggu sudah jadi semua, bahan sudah siap. Kami akan melakukan video conference. Insya Allah paling lama dua minggu, mudah-mudahan lebih cepat tidak ada masalah dan langsung kita potong," kata Gunawan.
Dalam kontruksi pihaknya sudah melakukan pembersihan. Saat ini kontraktor pelaksana belum memiliki pekerjaan apa-apa. Karena menunggu izin untuk memotong jalan, memasang bekisting dan cor kemudian selesai.
Disinggung mengenai waktu pengerjaan yang dipastikan molor dari jadwal dikerjakan 1 Juli hingga 4 Desember. Gunawan mengaku tidak ada masalah.
"Dengan adanya seperti itu, kontraktor tidak memiliki kesalahan dengan pihak 1. Berarti waktu yang hilang ini bisa ditambahkan waktunya," tutupnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujid Riduan menilai pembangunan underpass di Jalan Wahidin Sudirohusodo kurang tepat. Terkesan dipaksakan, apalagi belum mengantongi izin pusat.
"Jadi, bangun disitu urgensinya apa coba. Padahal itu jalan nasional dan bukan jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan. Anggarannya juga besar, padahal masih banyak jalan kabupaten poros desa yang butuh disentuh seperti di wilayah selatan," kata Mujid beberapa waktu lalu.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai, proyek tersebut sebaiknya dihentikan terlebih dahulu. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah fokus melakukan penanganan yang bersifat krusial seperti covid serta pemulihan ekonomi.
"Lebih baik, stop dulu. Sambil nunggu surat Kemenhub aja, itu kan gak penting. Gak urgen. Jika serius bangun ya bangun RS di selatan. Banyak juga jalan penghubung antar kecamatan yang rusak," imbuh dia.
Sekadar informasi, jika pengerjaan underpass tersebut telah menerima izin. Maka simulasi pengalihan arus pengerjaan proyek underpass ini akan diterapkan.
Kendaraan roda dua dan roda empat dari arah Gresik Kota ke arah Terminal Bunder, bisa melalui jalan alternatif. Yaitu dari Jalan Sumatera (depan kampus Universitas Muhammadiyah Gresik) dan keluar di depan Perumahan Graha Kembangan Asri (GKA).
Sedangkan dari Bunder ke arah Gresik Kota jalan alternatifnya melalui jalan depan Perum GKA, menuju bundaran taman GKB dan putar balik keluar Pos Polisi Randuagung.
Kemudian untuk kendaraan besar dari Surabaya ke arah Bunder atau Lamongan atau sebaliknya bisa melalui jalan Mayjen Sungkono, simpang empat Segoromadu sampai simpang tiga masjid Agung Gresik.