Berita Malang Hari Ini 13 Agustus 2020: Janda Dibunuh Akibat Bau Sperma dan Penemuan Coban Jodho

Rangkuman berita Malang hari ini 13 Agustus 2020 merupakan kumpulan kabar terkini dan terpopuler di daerah Malang Raya.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE SURYAMALANG.COM
Ilustrasi Janda dan potret lokasi Coban Jodho 

Penulis: Frida Anjani Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rangkuman berita Malang hari ini 13 Agustus 2020 merupakan kumpulan kabar terkini dan terpopuler di daerah Malang Raya.

Berita Malang hari Ini mencakup kabar tentang pemuda Malang yang membunuh pacarnya yanng seorang janda akibat bau sperma di sofa. 

Selain itu berita Malang hari ini ada juga kabar tentang fakta misteri penemuan Coban Jodho di Jabung Malang.

Berikut ini rangkuman Berita Malang hari ini populer dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. Gara-gara Bau Sperma di Sofa, Pemuda Asal Malang Bunuh Pacarnya, Janda Cantik Manajer Perusahaan

Tersangka pembunuhan yang merupakan pemuda asal Malang dan Polisi saat menujukkan barang bukti termasuk foto korban yang merupakan seorang manajer di sebuah perusahaan yang juga pacar tersangka
Tersangka pembunuhan yang merupakan pemuda asal Malang dan Polisi saat menujukkan barang bukti termasuk foto korban yang merupakan seorang manajer di sebuah perusahaan yang juga pacar tersangka (SURYAMALANG.COM/M Taufik)

Hanya gara-gara bau sperma di sofa, Bayu Andi Irawan (32) warga Karangploso, Malang tega menghabisi nyawa Irine Siska Widyastuti (43), janda yang juga seorang manajer perusahaan di perumahan Alam Juanda, Sedati, Sidoarjo.

Pengakuan mengejutkan itu disampaikan Bayu di sela menjalani pemeriksaan di Polresta Sidoarjo, Rabu (12/8/2020).

Dia mengaku cemburu, hingga gelap mata dan tega membunuh pacarnya tersebut.

Peristiwa pembunuhan pacar sendiri itu terjadi 27 Juni 2020 lalu.

Sekira pukul 21.00 WIB, Bayu datang ke rumah Irine. Dia sempat kaget karena ketika datang ada dua pria keluar dari rumah Irine.

Meski cemburu, emosinya berhasil diredam.

Bayu dan Irine kemudian makan bersama di rumah, dilanjut minum-minuman keras berdua. "Minum red label," ujar Bayu saat ditanya penyidik.

Usai pesta miras, mereka pun berhubungan layaknya suami istri.

Pagi hari setelah bangun tidur, Irine masak dan sempat makan berdua di rumah kontrakan tersebut.

Sekira pukul 09.00 WIB keduanya kembali menenggak miras di ruang tamu rumah tersebut sambil tiduran.

Nah, saat itulah Bayu mencium bau seperti sperma di sofa rumah Irine.

Bayu marah-marah, kemudian terjadi cekcok mulut di antara mereka.

"Pelaku kemudian mendorong korban hingga jatuh ke lantai ruang tamu. Lalu korban dibekap dengan tangan pelaku hingga tak bisa bernafas," ungkap Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji.

Melihat korban tak bernyawa, pelaku kemudian kabur.

Dia membawa mobil Honda HRV bernopol L 1487 IU milik perempuan yang bekerja sebagai manager regional sebuah perusahaan swasta.

"Setelah melalui serangkaian pencarian dan penyelidikan, pelaku berhasil ditangkap saat berada di Surabaya. Dan dia sudah mengakui semua perbuatannya tersebut," ujar Sumardji.

Irine Siska ditemukan tergeletak di ruang tamu rumahnya di Perumahan Alam Juanda, Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Sidoarjo Rabu (1/7/2020) lalu. Saat ditemukan kondisinya sudah membengkak.

Yang pertama menemukan adalah Adi Wicaksono, adik ipar korban. Pria asal Krian itu datang ke rumah Irine setelah diminta tolong oleh keluarga. Karena sudah tiga hari tidak bisa dihubungi.

Karena telpon berbunyi tapi tidak ada respon, keluarga bersama petugas mendobrak rumah korban.

Saat itulah, ditemukan Irine sudah tergeletak tak bernyawa di ruang tamu rumahnya

2. Fakta Misteri Penemuan Coban Jodho di Jabung Malang, Kisah Asmara dan Uang Rp 12 Ribu yang Tak Basah

Jalan menuju wisata air terjun Coban Jodho di Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang
Jalan menuju wisata air terjun Coban Jodho di Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang (SURYAMALANG.COM/Erwin Wicaksono)

Penemuan wisata air terjun Coban Jodho di Desa Ngadirejo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang identik dengan uang Rp 12 ribu.

Sejarah tersebut diungkapkan oleh Satsit (60), sesepuh Desa Ngadirejo.

Cerita bermula tahun 2015. Kala itu Satsit bersama 11 sahabatnya menjelajah hutan lereng Gunung Bromo.

Menyisir jalananan curam, rombongan mendengar bunyi air yang deras dari arah ujung sungai.

Penasaran, Satsit melanjutkan perjalanannya. Rombongan tercengang ketika menemukan 4 air terjun yang indah.

Bak disambar petir di siang bolong, rombongan menemukan uang senilai Rp 12 ribu.

"Kami tiba-tiba menemukan uang Rp 12 ribu. Uang itu ada di dalam air yang tenang. Uangnya kertas dua ribuan tapi tidak basah meskipun dari dalam air," beber Satsit tercengang.

Untuk mengenang penemuan uang Rp 12 ribu, di sekitar sumber air terdapat sebuah wadah sumbangan yang bisa diisi uang Rp 2 ribu.

Pemberian nama Coban Jodho punya cerita unik.

Asalnya dari kisah asmara Mbah Sarmi dan Mbok Dara.

Dua sejoli itu diceritakan punya lahan perkebunan diatas Coban Jodho.

"Tepatnya dulu sebelum kemerdekaan. Ada lahan di atas Coban Jodho yang ditanami kubis dan kopi milik mbok Dara. Tak jauh ada perkebunan milik mbah Sarmi," jelas Satsit.

Karena punya nasib yang sama, dua sejoli itu akhirnya melenggang ke jenjang pernikahan.

"Keduanya berjodoh tinggal di situ sampai tua," tutur Satsit. 

(M Taufik/Mohammad Erwin/Frida Anjani/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved