Gajinya Dipotong 50 Persen, Robert Alberts Memilih Betahan dengan Persib Bandung, Simak Alasannya
Alasan Robert Alberts pelatih Persib Bandung memilih bertahan pada tim Maung Bandung, meski gaji pelatih asal Belanda ini dipotong debesar 50 persen.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berbeda dengan Mario Gomes, Robert Alberts pelatih Persib Bandung memilih bertahan pada tim Maung Bandung.
Robert Alberts juga membeberkan alasannya untuk bertahan pada Persib Bandung meski gaji pelatih asal Belanda ini dipotong debesar 50 persen.
Tak hanya ini Robert Alberts juga membenarkan tentang adanya masalah internal di Persib Bangdung karena adanya pemotongan gaji htersebut.
Pemotongan gaji menjadi salah satu solusi yang ditawarkan oleh PSSI lewat SK bernomor SKEP/53/VI/2020.
Berbeda dengan sikap Mario Gomez yang memilih untuk mundur, Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, memantapkan hatinya untuk bertahan di Maung Bandung.

Pelatih asal Belanda itu punya alasan tersendiri memilih bertahan di Persib Bandung meski gajinya juga dipotong hingga 50 persen.
Menurut Robert, manajemen Persib telah menunjukkan kejujuran yang mengundang seluruh elemen dalam tim untuk saling percaya.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com: Alasan Robert Alberts Bertahan di Persib meski Gaji Dipangkas 50 Persen, Di sisi lain, Robert sangat memahami kesulitan yang harus dihadapi oleh timnya.
Kewajiban tetap menggaji pemain dan pelatih di tengah pandemi Covid-19 bukan merupakan sesuatu yang mudah dilakukan.
"Kami sudah dapat kejelasan dalam pertemuan tim, kami mau menerimanya," ucap Robert.
"Kami juga tahu manajemen Persib sangat jujur dan sangat mendukung tim ini dengan menjalankan tugasnya secara profesional dan itu apresiasi yang harus kami bayar."
"Ini adalah bentuk kerja sama yang harus dilakukan di sepak bola Indonesia saat ini," ujar pelatih 65 tahun itu.
Oleh sebab itu, Robert berharap supaya seluruh elemen dalam timnya saling mendukung dan bekerja sama demi keberlangsungan Persib.
Tanpa kesadaran itu, bukan tidak mungkin Maung Bandung akan mendapat kesulitan yang lebih besar di kemudian hari.
"Karena situasi ini tidak mudah bagi siapapun. Tetapi, seperti yang saya tadi katakan di awal, semuanya punya hak pribadi untuk tidak menerima (peraturan) ini," tandasnya.

Persib Bandung sempat mengalami persoalan internal pada awal Juli lalu.
Tim berjulukan Maung Bandung itu sempat batal menggelar latihan kolektif yang rencananya akan digelar pada Senin (6/7/2020).
Rencana itu terus diundur hingga baru terlaksana pada Senin (10/8/2020) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung.
Menurut kabar yang beredar, Persib batal latihan karena belum ada kesepakatan antara manajemen dan pemain soal pemotongan gaji.
Seperti diketahui, PSSI telah mengeluarkan kebijakan yang mengizinkan klub untuk memotong gaji pemain dan pelatih hingga 50 persen saat Liga 1 2020 kembali dimulai.
Latihan Persib sempat tertunda karena para pemain dan tim pelatih belum mau menerima renegosiasi kontrak dalam lanjutan Liga 1 2020.
Kabar itu dibenarkan oleh pelatih Persib Bandung, Robert Alberts.
Juru taktik asal Belanda itu mengungkapkan bahwa selama Juli kemarin, pihak manajemen terus menggelar konsolidasi dan pertemuan bersama pemain dan pelatih.
Tujuannya untuk menjelaskan dengan rinci soal kebijakan pemotongan gaji hingga mencapai kesepakatan dengan pemain.
"Kami sudah dapat kejelasan dalam pertemuan tim, kami mau menerimanya," ucap Robert..
"Melihat situasi saat ini, kami mendukung PSSI dan LIB dan juga mendukung Persib Bandung sebagai klub, karena ini situasi yang tidak mudah bagi setiap klub," ujarnya lagi.
Robert menjelaskan bahwa pihak pemain dan pelatih sudah memahami dengan jelas kondisi yang dialami klub di tengah pandemi Covid-19.
Manajemen Maung Bandung berada dalam posisi sulit karena pendapatannya berkurang akibat situasi wabah.
Di sisi lain, klub masih terus melakukan kewajiban untuk membayar gaji pemain dan pelatih.
Oleh karena itu, Robert berharap supaya situasi bisa segera membaik sehingga semua pihak dapat beraktivitas dengan normal tanpa kendala.
"Kami tentu berharap, pada masa depan kondisinya akan membaik," tutur mantan pelatih PSM Makassar tersebut.
"Itu yang dimaksud kami melihat untuk jangka panjang, kami tidak bisa melangkah mundur dan harus mengambil dua langkah maju untuk masa depan," pungkasnya.