Pilwali Surabaya
WAWANCARA EKSKLUSIF dengan Mujiaman Sukirno, Pendamping Machfud Arifin di Pilwali Surabaya
Machfud Arifin pun telah memilih Mujiaman Sukirno sebagai pendamping di Pilwali Surabaya nanti.
Penulis: faiq nuraini | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Partai Gerindra, PKB, PKS, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, Partai NasDem, dan PPP telah merekomendasikan mengusung Machfud Arifin (MA) sebagai bakal calon wali kota dalam Pemilihan Wali Kota atau Pilwali Surabaya 2020.
MA pun telah memilih Mujiaman Sukirno sebagai pendamping di Pilwali Surabaya nanti.
Seetlah memutuskan menjadi bakal calon wakil wali kota Surabaya mendampingi Machfud Arifin (MA), Mujiaman langsung mundur dari jabatan Direktur Utama PDAM Surya Sembada Surabaya.
Berikut ini wawancara eksklusif Jurnalis SURYAMALANG.COM, Faiq Nuraini dengan Mujiaman Sukirno :
Banyak masyarakat yang mengapresiasi sikap penuh etis dan gentel Anda mundur saat memutuskan ikut Kontestasi Pilwali. Bagiamana Anda mereaksinya?
Inilah konsekuensi, saya harus mundur dari Dirut PDAM Surabaya. Sebagai pimpinan di BUMD setidaknya saya harus memberi contoh adik-adik saya di PDAM. Terutama direksinya. Juga masyarakat agar terbiasa jika berpolitik harus meninggalkan jabatan di pemerintahan.
Bisa diceritaan sehingga akhirnya Pak MA menjatuhkan pilihan pada Anda?
Saya melihat pengorbanan Pak MA luar biasa ingin membangun Surabaya. Beliau sudah tidak butuh apa-apalagi dengan yang dia jalani. Ekonomi, sosial, jabatan, sudah selesai.
Makanya begitu Pak MA memutuskan memilih saya, saya penuh hormat. Saya buktikan keseriusan ini dengan mundur.
Anda kan bukan politisi. Bagiamana mungkin bisa dekat dengan partai dan kemudian satu frekuensi dengan MA?
Memang saya jauh dari politik. Tapi belakangan ini saya sudah terbiasa berkegiatan politik. Jujur, soal kepercayaan Pak MA memilih saya, saya belum pernah sama sekali bertatap muka dengan Pak MA.
Saya tahu hanya fotonya. Saya juga sebatas tahu Beliau pernah jadi Kapolda Jatim. Bertemu juga baru belakangan menjelang Pilwali ini. Nglamun saja tidak kalau dipilih jadi wakilnya beliau.
Kenapa begitu cepat untuk berpolitik dengan latar belakang Anda jauh dari latar belakang apakah keturunan politisi?
Sampai sekarang saya masih menganggap bahwa dunia politik akan sama dengan bidang lain, ekonomi, budaya, sosial. Hanya butuh knowledge dan skill yang sama.
Tulus dan bekerja dengan baik. Saya tidak pernah menganggap politik harus licik harus saling jegal. Mari semua melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab dan bermartabat.
Perjalanan politik Anda juga nyaris tidak ada. Darimana awalnya sehingga salah satu partai menjagokan Anda jadi pendamping Pak MA? Dan itu malah berhasil.
Saya bekerja sepenuh hati dan totalitas di perusahaan daerah PDAM. Saya terbiasa setiap saat, setiap bulan berinteraksi dengan Komisi B DPRD Surabaya dan orang-orang partai.
Bisa jadi mereka merekam, menjajaki, dan memperhatikan kiprah saya. Semua natural hingga akhirnya ada yang berhasil melobi saya. Saya pikir Inilah peluang terbaik saya untuk berbuat lebih.
Pak MA tidak saja menjatuhkan pilihan terbaik, tapi juga menaruh harapan besar untuk koalisi makin baik dan hasil terbaik pada Pilwali nanti. Bagaimana Anda menjawabnya?
Saya sudah ambil keputusan dengan keyakinan kuat. Saya serius maka saya mundur. Saya melihat ketulusan pada Pak MA untuk mau membangun kota. Artinya saya harus dukung. Inilah saya sebut peluang terbaik dan harus saya perjuangkan.
Kontribusi apa yang Anda berikan untuk mendukung kontestasi Pilwali bersama Pak MA?
Saya selama ini menyimak kiprah dan langkah progresif Pak MA. Selalu menyapa dan mau mendengar warga. Sangat tepat jika selama ini beliau menginginkan wakil dengan syarat bisa mendongrak suara dan bisa seiring sejalan.
Pergaulan dan lingkungan saya akan memberikan dukungan suara. Saya juga punya kolega, alumnus, sesepuh, jaringan hingga keluarga. Merekalah aset saya. Saya akan sepenuhnya bersama Pak MA memajukan kota. Kata Pak MA Maju kotane, makmur Wargane. Kota ini punya potensi lebih dari yang saat ini ada.
Saat memutuskan menerima pilihan MA, bagaimana respons keluarga?
Saya sudah punya cucu. Keluargs awalnya setengah tidak percaya karena di pikiran keluarga pasti politik.
Namun begitu saya ajak foto bersama, mereka semangat karena foto ini juga untuk tujuan Pilwali. Semua keluarga, istri dan anak mendukung penuh. Meski kami bukan politisi.
Bagaimana cara menjelaskan kepada keluarga atas pilihan poltik ini? Apa tidak merasa lebih nyaman jadi profesional di bidang air.
Saya biasa ngobrol dengan keluarga saat di dalam mobil. Apa pun itu. Saya sampaikan bahwa setiap orang harus memberi manfaat kepada orang lain. Jika ada potensi kebaikan harus dikejar.
Kalau menjadi pemimpin potensi kebaikannya lebih besar. Makanya saat ada kepercayaan dari Pak MA harus dijadikan peluang menuju kebaikan itu.
Bagiamana Anda melihat Kota Surabaya ke depan?
Selama ini Surabaya sudah dikenal Smart City. Bagi saya tidak perlu melip (muluk). Kota ini punya potensi jauh lebih besar dari yang sudah ada saat ini.
PDAM adalah miniatur dari lembaga pemkot yang melayani. Smart City juga impian saya. Namun implementasinya adalah Smart masyarkatnya. Bukan Sekadar Smart fasilifasnya.
Artinya Smart masyarkatnya?
Ya warga Surabaya saat bersikap dan beraktivitas apa pun sudah tahu dan paham apa yang dilakukan melanggar atau tidak. Menjaga suasana dan kenyamanan kota. Tahu mana yang harus dilakukan atau tidak. Saya yakin, warga Surabaya bisa diajak cerdas.
Apa impian Anda terhadap kota ini?
Smart City sudah saatnya digerakkan di setiap sektor kehidupan kota. Smart water, Smart transportation, Smart public service, Education, dan semua sektor terlayani dengan sangat mudah. Artinya semua warga tanpa panjang pikir memanfaatkannya dengan baik. PDAM tidak lain miniatur Pemkot.
Inginnya layanan kepada masyarakat Surabaya yang seperti apa idealnya?
Sekali lagi banyak potensi di Surabaya yang bisa dikembangkan. Potensi ekonominya juga jauh lebih besar. Volume ekonomi ini yang harus diperbesar.
Keberadan pelabuhan, transpotasi, hotel, wisata, perdagangan, pendidikan, semua harus dimaksimalkan. Baru berikutnya yang wajib mengiringinya adalah keadilan sosial. Pemerataan.
Apa akan Anda lakukan untuk mengeksplorasi potensi Surabaya?
Tidak perlu jauh-jauh dulu. Saya punya pengalaman BUMD PDAM yang semua orang sudah tahu. Masih banyak BUMD yang akan terus berkembang. Ada Bonbin, transportasi, pariwisata, dan utamanya pasar.
Jika semua BUMD itu berjalan maksimal pasti volume pendapatan akan menyamai APBD kota. Kalau ini berhasil, peluang Mensejahterakan warga tinggi. Warga makmur.
Saat ini sudah dipastikan akan menjadi calon wakil wali kota mendampingi Pak MA yang sudah sering blusukan. Sudah siap turun menyapa warga?
Saya siap apa pun konsekuensi dan peran saya nanti. Tapi beri waktu saya menuntaskan dulu semua yang dibutuhkan untuk mundur dari PDAM. Yang jelas saya akan koordinasi terus bersama Supertim MA. Termasuk gerak dan bagi tugas kampanye. Semua akan saya koordinasikan denga Supertim.