Berita Blitar Hari Ini

KA Matarmaja Seruduk Mobil Calya di Perlintasan KA Tanpa Palang Pintu Kota Blitar, 5 Orang Terluka

KA Matarmaja menyeruduk mobil Toyota Calya di perlintasan KA tanpa palang pintu jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Gedog, Sananwetan, Kota Blitar.

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Kondisi mobil Toyota Calya nopol B 1040 EOT setelah diseruduk KA di perlintasan KA tanpa palang pintu jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (30/8/2020). 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Kereta api (KA) Matarmaja jurusan Malang-Pasar Senen Jakarta menyeruduk mobil Toyota Calya nopol B 1040 EOT di perlintasan KA tanpa palang pintu jalan Kolonel Sugiono, Kelurahan Gedog, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Minggu (30/8/2020).

Kecelakaan bermula saat mobil dengan lima penumpang itu melaju dari arah timur ke barat.

Saat hendak menyeberang di perlintasan tanpa palang pintu, mobil dihantam KA Matarmaja dari arah utara ke selatan.

Bodi mobil sisi kanan ringsek akibat ditabrak KA Matarmaja.

Posisi mobil yang awalnya menghadap ke barat berubah arah menghadap ke selatan.

"Saya mendengar suara benturan keras. Saya keluar rumah, ternyata ada mobil yang ditabrak KA saat menyebarang di perlintasan," kata Nurkholis, seorang warga kepada SURYAMALANG.COM.

Warga langsung menolong penumpang yang masih berada di dalam mobil.

Warga segera mengeluarkan para penumpang dari mobil, membawa ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.

"Saya membawa para korban ke rumah sakit menggunakan mobil saya," katanya.

Sirine peringatan di perlintasan KA itu memang sering eror.

"Sudah sekitar sebulan ini sirine peringatannya sering eror. Sirine tidak bunyi saat ada kereta api lewat," kata Dharma Harjuna Wijaya, sukarelawan yang biasa menjaga di perlintasan tanpa palang pintu itu.

Saat kejadian, Juna sedang tidak berjaga. Dia biasa libur berjaga setiap Minggu.

"Biasanya ada dua penjaga. Teman saya juga sedang tidak jaga," ujarnya.

Juna dan temannya menjaga perlintasan tanpa palang pintu itu secara sukarela.

Dia menjadi sukarelawan karena merasa kasihan dengan pengendara yang melintas di perlintasan tanpa palang pintu di jalan Kolonel Sugiono.

"Saya sudah berkali-kali melapor ke Dishub kalau sirine peringatannya sering eror, tapi belum ada respon," katanya.

Kalau sirine peringatan tidak berbunyi saat ada kereta hendak lewat, biasanya Juna memukul-mukul besi tiang sirine peringatan di lokasi.

"Saya diberi tahu petugas, kalau sirine tidak bunyi, saya disuruh memukul-mukul besi tiang sirine," katanya.

Sementara itu, KBO Satlantas Polres Blitar Kota, Iptu Nanik Suryana mengatakan lima penumpang mobil hanya mengalami luka-luka di kepala, wajah, dan tangan.

"Lima orang itu termasuk sopir. Mereka hanya mengalami luka-luka, dan sudah dirawat di rumah sakit," kata Nanik Suryana.

Nanik mengatakan penumpang mobil merupakan satu keluarga.

Mobil dikemudikan Suparno (59), warga Kabupaten Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.

Sedang empat penumpang, yaitu, istri dan dua anak Suparno, dan saudara Suparno, Kadeni (58), asal Trenggalek.

"Korban tinggal di Kelurahan Gedog. Dia berencana mengantar saudaranya dari Trenggalek ke Terminal Patria Kota Blitar," ujarnya.

Menrutunya, Suparno mengalami luka di kepala. Anak laki-lakinya yang duduk di bangku tengah mengalami luka di wajah.

Sedangkan tiga penumpang lain mengalami luka lecet di bagian tangan.

"Sopir mengaku tidak melihat ada kereta lewat di lokasi. Karena posisi jalan menuju ke perlintasan menanjak."

"Meskipun jalan menanjak, sebetulnya pandangan bebas bisa melihat ada kereta api lewat apa tidak," katanya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved