Tangis Nia Ramadhani Pecah, Ketakutan Swab Test Covid-19, Marah dan Semprot Temannya: Sana loe!

Tangis Nia Ramadhani pecah, ketakutan swab test Covid-19, marah dan semprot temannya: sana loe!

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase instagram @niaramadhani_update
Nia Ramadhani menangis di swab test 

Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tangis pesinetron Nia Ramadhani pecah akibat ketakutan menjalani swab test Covid-19

Nia Ramadhani bahkan tak mampu lagi menyembunyikan rasa marah, sedih dan khawatir saat seorang teman bertanya.

Apalagi momen Nia Ramadhani menangis jadi bahan tertawaan dan bercanda temannya yang juga merekam.

Potret Seksi Nia Ramadhani
Potret Seksi Nia Ramadhani (Instagram @ramadhaniabakrie)

Melansir video yang diunggah di Instagram penggemar Nia Ramadhani, Kamis (10/9/2020). 

Wanita 30 tahun itu terlihat marah-marah karena tak mau melakukan swab test.

Di video itu terlihat Nia Ramadhani mengusap matanya yang sembab dengan tisu sementara temannya menertawakan ibu 3 anak itu.

"Ahhhh takut tauuuuuu," ucap Nia Ramadhani sesegukan.

"Capek nggak tiap swab test nangis mulu," tanya temannya sambil tertawa. 

Nia Ramadhani menangis di swab test
Nia Ramadhani menangis di swab test (Suryamalang.com/kolase instagram @niaramadhani_update)

Nia Ramadhani tak menjawab, tangisnya justru semakin kencang.  

"Takut terus," jawab Nia Ramadhani kemudian.

Kesal karena direkam saat menangis, Nia Ramadhani kemudian meneriaki dan mengusir temannya itu.

"Sana looooo..." serunya sambil tetap menangis.

Di keterangan video tertulis bila Nia Ramadhani sampai meremas tangan temannya saat swab test.

'Dia tetep takut, tangan gue di remeeeeekkkkinnnnnn congggg' bunyi caption di video. 

'Mama Nia takut tes swab,' tulis akun niaramadhani_update Kamis, (10/9/2020).

Berikut cuplikan video-nya:

Alhasil, video tangisan Nia Ramadhani itu menuai beragam tanggapan dari warganet.

Ada yang menilai Nia Ramadhani lebai karena menangis hanya gara-gara tes swab.

Ada pula yang memuji kecantikannya meski sedang menangis.

'Cobaannya sekelas tes swab doang... Ya Allah...' tulis akun @retrogardening.

'Nangis.... Msh aja tetep cantik Nia' komentar akun @dyah_erin22.

'Udah anak 3,, gak usah lebay gitulah' tulis akun @keezuvia. 

'Aku lebay jga dgan jarum dan obat tapi Nia Ko Lebih Leeeeebbbbbbaaaayyyyy deeee' komentar akun @73.491671. 

'Nangisnya cantik kaya di sinetron' tulis akun @dollayy_25marct. 

Seperti diketahui, meski masa pandemi seperti saat ini, Nia Ramadhani masih aktif berkegiatan di luar ruangan. 

Mulai dari kegiatan pemotretan, acara TikTok, olahraga di luar seperti berkuda, main golf hingga iklan.

Sehingga tidak heran, Nia Ramadhani harus tetap rutin menjalani swab test agar anak dan keluarganya tetap aman. 

Apalagi Nia Ramadhani dikenal sebagai istri konglomerat Ardi Bakrie, tentu prosedur kesehatan jadi hal wajib. 

Potret Nia Ramadhani saat berkuda
Potret Nia Ramadhani saat berkuda (Instagram @ramadhaniabakrie)

Sementara itu pemeriksaan swab test memang jauh berbeda dengan rapid test.

Rapid test corona hanya bisa digunakan sebagai skrining atau penyaringan awal.

Sementara itu untuk mendiagnosis seseorang terinfeksi Covid-19, hasil pemeriksaan swab lah yang digunakan.

Melirik ketakutan Nia Ramadhani, berikut beberapa perbedaan rapid test corona dan pemeriksaan swab tenggorokan dikutip dari Kompas.com:

1. Jenis sampel yang diambil

Pemeriksaan rapid test yang ada di Indonesia, dilakukan menggunakan sampel darah.

Sedangkan pemeriksaan swab menggunakan sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan.

2. Cara kerja

Rapid test memeriksa virus menggunakan IgG dan IgM yang ada di dalam darah.

Apa itu? IgG dan IgM adalah sejenis antibodi yang terbentuk di tubuh saat kita mengalami infeksi virus.

Jadi, jika di tubuh terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM di tubuh akan bertambah.

Hasil rapid test dengan sampel darah tersebut, dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM yang terbentuk di tubuh.

Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan positif ada infeksi.

Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19.

Maka dari itu, orang dengan hasil rapid testnya positif, perlu menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorok atau hidung. Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis.

Sebab, virus corona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam, saat ia masuk ke tubuh.

Sampel lendir yang diambil dengan metode swab nantinya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).

Hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang.

3. Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil

Rapid test hanya membutuhkan waktu 10-15 menit hingga hasil keluar.

Sementara itu, pemeriksaan menggunakan metode PCR membutuhkan waktu beberapa jam hingga beberapa hari untuk menunjukkan hasil.

Hasil pemeriksaan rapid test maupun PCR juga bisa keluar lebih lama dari itu, apabila kapasitas laboratorium yang digunakan untuk memeriksa sampel, sudah penuh.

Sehingga, sampel yang masuk harus antre lama untuk bisa diperiksa.

4. Kelebihan dan kekurangan rapid test

Salah satu kelebihan pemeriksaan rapid test adalah tes ini cepat dan mudah untuk dilakukan.

Cara ini juga bisa menjadi alternatif skrining cepat untuk mendata orang-orang yang butuh pemeriksaan lanjutan.

Kekurangannya, hasil dari tes ini tidak bisa digunakan untuk mendiagnosis Covid-19.

Pasien yang positif rapid test harus melalui pemeriksaan lanjutan yaitu swab.

Sementara itu pasien yang negatif, idealnya mengulang rapid test 7-10 hari kemudian.

Jika tidak memungkinkan untuk mengulang, maka harus tetap isolasi di rumah selama 14 hari.

Mengapa begitu? Karena IgG dan IgM, yaitu antibodi yang diperiksa melalui rapid test, tidak langsung terbentuk begitu Anda terinfeksi.

Dibutuhkan waktu kurang lebih 7 hari hingga antibodi tersebut terbentuk.

Jadi, kalau Anda menjalani pemeriksaan rapid test hari ini padahal baru terpapar virus corona kemarin, maka kemungkinan besar, hasilnya akan negatif.

Inilah yang dinamakan dengan false negative atau negatif palsu.

Begitupun saat hasil rapid testnya positif, bisa saja ternyata false positive atau positif palsu.

Sebab, IgG dan IgM akan terbentuk setiap infeksi terjadi dan bukan hanya akibat infeksi Covid-19.

Jadi, jika rapid test menunjukkan hasil positif, kemungkinannya ada dua, yaitu Anda benar terinfeksi Covid-19 atau terinfeksi virus lain, seperti demam berdarah, misalnya.

5. Kelebihan dan kekurangan pemeriksaan swab dan PCR

Pengambilan spesimen lendir menggunakan swab dan pemeriksaan menggunakan PCR adalah metode yang paling akurat dalam mendeteksi virus SARS-COV2.

Namun sayangnya, pemeriksaan ini membutuhkan waktu yang lebih lama dan lebih rumit.

Pemeriksaan sampel pun hanya bisa dilakukan di laboratorium dengan kelengkapan khusus.

Sehingga, kapasitas pemeriksaan tidak terlalu besar. Oleh karena itu, butuh waktu beberapa hari hingga hasil tes bisa keluar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved