Berita Madiun Hari Ini

Pacaran Sehat saat Pandemi Covid-19, Warga Madiun Raih Omzet Rp 40 Juta Per Bulan dari Ikan Cupang

Pacaran Sehat saat Pandemi Covid-19, Warga Madiun Raih Omzet Rp 40 Juta Per Bulan dari Ikan Cupang

Editor: eko darmoko
Kompas.com
Arnovian Pratikna warga Kota Madiun meraih omzet puluhan juta Rupiah dari bisnis ikan cupang. 

Hal itu terbukti dari banyaknya warga yang memburu koleksi cupang jenis ini.

Banyaknya warga ingin memelihara ikan cupang, selain mengisi waktu selama berada di rumah, memelihara cupang juga menjadi hiburan tersendiri.

“Apalagi menariknya ikan cupang dapat displaynya harus satu-satu. Jadi satu tempat satu ikan,” kata Arnov.

Arnov sendiri lebih tertarik ikan cupang jenis giant karena panjangnya bisa mencapai sembilan sentimeter dalam waktu lima bulan.

Memasuki masa pandemi, banyak warga yang membeli ikan cupangnya via online.

Selain menjual secara langsung, Arnov menawarkan ikan cupang koleksinya via media sosial di Facebook dan Instagram dengan nama akun sehidupsecupang.

Ikan cupang miliknya sudah dikirimkan ke sejumlah wilayah, di antaranya Solo, Manado, Ciamis, Sumedang, Lampung, Bali, hingga Aceh.

Satu bayi ikan cupang jenis giant dijual Rp 25.000 hingga Rp 150.000 untuk pembelian banyak.

Sementara satu ekor ikan cupang yang bagus bentuknya dijual mulai Rp 250.000 hingga Rp 7,5 juta.

“Kualitas ikan cupang terlihat dari warna, bentuk tubuh, ekor. Bentuknya bagus tidak, ekor utuh apa tidak. Kemudian warnanya banyak tidak nggak. Biasanya yang laku itu solid bersih atau warnanya banyak,” ungkap Arnov.

Selama berjualan ikan cupang, paling banyak diminati dan dicari banyak orang adalah giant multicolour.

Pasalnya ikan tersebut yang bisa menyentuh ranah kontes atau dilombakan memiliki banyak warna di tubuh dan ekornya.

Jika menang lomba maka harga seekor cupang bisa mencapai belasan juta rupiah.

Ia mencontohkan seeokor ikan cupang menang kontes juara dua sudah ditawar orang sekitar Rp 7,5 juta.

“Bahkan ada satu ikan giant ditawar dengan tukar sepeda motor honda beat tahun 2014 plus Rp 5 juta,” jelas Arnov.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved