Sutiaji Sebut Jembatan Tlogomas-Tunggulwulung Malang Bakal Direalisasikan pada 2021 Mendatang

SURYAMALANG.COM | MALANG - Kemacetan yang sering kali melanda Kota Malang khususnya di daerah Malang Barat, Dinoyo dan Tlogomas membuat Pemerintah Kota Malang kini mulai ancang-ancang membuat penambahan jalan baru. Jalan baru tersebut yang nantinya akan menghubungkan wilayah Tlogomas yang nanti akan tembus ke wilayah Tunggulwulung.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa nantinya di sana akan ada jembatan yang akan menghubungkan dua wilayah tersebut. Jembatan itulah yang diharapkan dapat menjadi jalan tembus untuk memecah kemacetan yang berada di sepanjang jalan Tlogomas, Dinoyo hingga Soekarno Hatta.

"Jembatan Tlogomas insyaallah di tahun 2021," singkat Sutiaji usai melakukan peninjauan pembangunan Fly Over Kedungkandang, Rabu (30/9).

Penambahan jalan baru dan pembangunan Jembatan Tlogomas Tunggulwulung juga menjadi catatan Komisi C DPRD Kota Malang agar dapat segera terealisasikan di tahun 2021 mendatang.

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Fathol Arifin, menuturkan pihaknya mendorong Pemkot Malang agar dapat merealisasikan Jembatan Tlogomas Tunggulwulung.

"Saya kira penting rasanya untuk menambah jalan baru di Kota Malang. Terutama dalam mengantisipasi kemacetan yang sering terjadi di Kota Malang," ucapnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh anggota Komisi C Ahmad Fuad Rahman yang mendorong Pemkot Malang agar menambah jalan baru dan juga memperbaiki sejumlah jalan rusak di Kota Malang.

Dia mengatakan, dengan nantinya ada jembatan baru tersebut, bisa menjadi jalur alternatif bagi masyarakat.

Mengingat, di daerah Tlogomas belum ada jalan dapat tembus ke Tunggulwulung ataupun Karangploso.

"Kalau ke salah satu daerah pasti orang-orang mutar. Itu yang harus jadi pertimbangan juga," ucapnya.

Fuad menambahkan, bahwa lokasi Jembatan Tlogomas Tunggulwulung terletak bersebelahan dengan salah satu apartemen baru di Tlogomas.

Jembatan itu yang nantinya akan tembus ke daerah Tunggulwulung yang lokasinya tidak jauh dari belakang Universitas Muhammadiyah Malang.

"Trasenya seperti itu. Nanti juga akan motong sawah di sana. Maka dari itu, ke depan konsep pengembangan insfratruktur harus lebih diperhatikan. Dan kemungkinan biaya dalam pembangunan jembatan itu akan masuk ke CSR," tandasnya.