Proses Kesembuhan Nunung dari Covid-19, Jangan Langsung Tes Swab Jika Alami Gejala Tertular Virus
Inilah proses kesembuhan Nunung dari Covid-19 yang sempat menjadi sorotan. Ahli memberika tips yang harus dilakukan ketika alami gejala tertular.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Inilah proses kesembuhan Nunung dari Covid-19 yang sempat menjadi sorotan.
Komedian Nunung beserta beberapa anggota keluarganya sempat dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu.
Kini, Nunung dinyatakan sembuh dari Covid-19 dan sudah memulai aktifitasnya kembali.
Melakukan tes swab menjadi salah satu cara untuk mendeteksi apakah seseorang sudah tertular covid-19 atau belum.
Namun ternyata ahli tidak menyarankan untuk langsung melakukan tes swab ketika mengalami gejala seperti tertular Covid-19.
Ada pengalaman yang terlupakan bagi pasien covid-19 sudah sembuh.
Diketahui kasus Covid-19 di Indonesia hingga kini masih terus bertambah.

Beberapa waktu lalu Komedian Nunung dikabarkan terpapar Covid-19.
Namun, kabar baiknya kini Nunung telah sembuh dari corona usai hasil swab menunjukkan negatif Covid-19.
Ia pun berpesan tak menyepelekan virus corona meski bisa diobati.
"Alhamdulillah, puji syukur udah diberi kesehatan, udah bisa pulih, bisa beraktifitas lagi," ucap Nunung saat ditemui di kawasan Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, Rabu (7/10/2020) dikutip dari Tribunnews.
Setelah sembuh dari Covid-19, komedian Nunung menegaskan pentingnya mematuhi protokoler kesehatan yang digaungkan pemerintah dan Satgas Covid-19.
Pelawak bernama asli Tri Retno Prayudati ini mengakui pentingnya menjalani protokol 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Sebetulnya hal tersebut sudah dilakukan Nunung selama ini, namun kondisinya yang kurang fit membuatnya jadi mudah terpapar.
"Aku tuh orangnya paling protect, nggak pernah ke mall, ke keramaian, gak pernah, aku cuman kerja. Kerja aja hati-hati ya, patuhi protokoler, cuci tangan, pake masker, dikit-dikit cuci tangan, disemprot," ujar Nunung.
"Tapi ya gak apa-apa kita nggak tahu kena dimana, sama siapa yang penting ikhlas aja, corona bisa diobatin cuman nggak bisa disepelein," jelasnya.
Nunung juga mengingatkan, selain menjaga fisik, menjaga psikis juga perlu. Jangan sampai mudah stress yang bisa membuat kondisi fisik menurun.
"Ya yang penting nggak boleh stress kalau pengin cepet pulih, harus happy dan taat minum obat, obatnya kan cuma vitamin doang," terang Nunung.
"Udah happy aja di sana. Anakku semua disana, menantu di sana, cucu juga, ‘dibikin happy ya mba Nunung’ iya iya, itu kan menambah imun," ungkapnya.
Setelah sempat stress dan akhirnya bisa mengandalikan emosinya itu, Nunung pun bisa pulih dengan segera. Bahkan lebih cepat dari prediksi dokter.
Nunung mengakui bahwa dirinya sempat stress begitu dikabarkan positif terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu.
"Seneng (udah sembuh) kemarin sempet kayak orang stress sekarang udah seneng lah bisa beraktivitas lagi," terangnya.

Personil group lawak Srimulat itu mengaku sempat tak terima jika dirinya terpapar virus Covid-19.
"Kaget, stress, kayak nggak terima gitu," ujar Nunung.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu Nunung menyadari bahwa ia harus kuat dan ikhlas menerima kenyataan tersebut.
"Tapi ya nggak bisa gitu apapun harus disyukuri, terima ikhlas aja, kan bisa dipulihkan bisa diobatin, harus kuat," bebernya.
Nunung bersama menantu, anak dan cucunya sempat terpapat Covid-19 pada awal September lalu.
Karena kejadian tersebut rumahnya yang berada di kawasan Tebet langsung dikosongkan untuk dilakukan penyemprotan.
Suami dan putra sulung Nunung dinyatakan negatif dan memilih melakukan isolasi di sebuah hotel selama rumah tersebut di kosongkan.
Sebelum dinyatakan positif, kondisi Nunung drop dan dokter sempat mengira alasannya karena kolesterol Nunung tinggi.
Beberapa hari tak kunjung membaik, Nunung kemudian menjalani test SWAB dan hasilnya ternyata positif.
Langkah yang Dilakukan Jika Merasa Terinfeksi Covid-19
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang sudah berlangsung selama 10 bulan, belum menunjukkan tanda-tanda akan mereda.
Penyebaran penyakit yang juga disebut virus corona SARS-CoV-2 itu malah terkesan kian meningkat, terutama di Indonesia yang memiliki populasi penduduk terbesar keempat di dunia ini.
Berpijak dari realitas tersebut, maka warga Indonesia berpeluang besar terpapar virus corona jika berada di sekitar orang yang terinfeksi Covid-19.
Lalu apa yang harus dilakukan jika kita merasa ada gejala terinfeksi Covid-19?
Ternyata, menjalani tes Covid-19 bukanlah hal pertama yang harus Anda lakukan jika merasa terpapar corona.
"Jika Anda merasa atau curiga terinfeksi Covid-19, lakukan karantina," ujar Lisa Lee, Profesor Virginia Tech dan pakar kesehatan masyarakat yang menghabiskan 14 tahun bekerja di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) kepada Insider dikutip dari Kompas.com.
Lisa menjelaskan, rata-rata gejala penyakit akan muncul dalam waktu 4-5 hari setelah seseorang terinfeksi Covid-19. Namun, masa inkubasi virus corona dapat berlangsung dua hingga 14 hari.
Inilah kenapa periode karantina yang disarankan adalah 14 hari penuh. Tidak peduli bagaimana perasaan Anda selama waktu itu atau apa yang mungkin ditunjukkan oleh hasil tes Anda, masa karantina tetap 14 hari.

Untuk diingat, saat ini belum ada vaksin Covid-19 yang disetujui dan tidak ada pengobatan yang dapat diandalkan untuk semua orang.
Oleh sebab itu, meski kita tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit selama masa karantina, ingatlah bahwa kita masih dapat membuat orang lain berisiko terinfeksi, atau bahkan kematian, jika tidak berhati-hati.
Virus corona juga dapat menyebar dengan mudah dari orang-orang tanpa gejala yang tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit. Menurut perkiraan CDC saat ini, penyebar asimtomatik dapat mencapai 40 persen dari semua kasus virus corona.
Jadi, penting bagi semua orang untuk tetap di rumah ketika merasa terpapar virus corona, meski merasa baik-baik saja.
Berikut tiga hal yang harus dilakukan selama karantina, seperti dilansir Science Alert, Sabtu (10/10/2020).
1. Waktu terbaik tes
Setelah anda karantina, waktu terbaik untuk mendapatkan tes yang akurat adalah sekitar seminggu setelah Anda terpapar virus.
Departemen Kesehatan Minnesota merekomendasikan pengujian lima sampai tujuh hari setelah peristiwa pemaparan. Jika tes pertama dinyatakan negatif, ada baiknya untuk diuji lagi sekitar 12 hari setelah kejadian awal.
Pasalnya, virus ini memang membutuhkan waktu beberapa hari untuk dapat diidentifikasi. Selain itu juga perlu diketahui, periode tersembunyi sebelum gejala muncul atau disebut periode pre-gejala adalah saat paling sering orang menularkan virus corona.

Ini salah satunya karena orang yang terinfeksi tidak tahu sudah terpapar Covid-19. Masalah penyebaran pra-gejala ini adalah salah satu alasan kenapa pandemi virus corona sulit diberantas.
Seringkali, sehari sebelum gejala muncul adalah ketika orang menularkan infeksi mereka kepada orang lain dengan cara terbaik.
Jadi hindari berkerumun, kenakan masker jika Anda harus berada di sekitar orang lain dalam rumah. CDC menyarankan, Jika hasil tes positif cobalah mengisolasi diri di ruangan terpisah dan gunakan kamar mandi terpisah.
Jika Anda tidak bisa tinggal di ruangan terpisah, pastikan ada aliran udara yang baik dengan membuka jendela agar virus tidak menyebar di udara dalam waktu lama.
2. Tes Lab
Tes terbaik untuk mengetahui terpapar virus lebih baik menggunakan tes laboratorium. Tes virus corona adalah tes usap hidung dan tenggorokan yang harus dibawa ke laboratorium untuk mendapatkan hasil.
Ini disebut tes RT-PCR dan sedang mencari keberadaan beberapa gen penunjuk virus corona. Lee mengatakan, selama tes dilakukan dengan benar, virus di dalam tubuh dapa terdeteksi.
Untuk melakukan tes ini, seorang dokter biasanya menyeka jauh di dalam hidung dan tenggorokan seseorang untuk mengeluarkan dahak, kotoran yang dikeluarkan melalui batuk, bersin, meludah, dan bahkan berbicara.

Hasil biasanya dikembalikan dalam beberapa hari. Ada jenis tes yang cepat, karena seringkali memberikan hasil hanya dalam 15 menit, tanpa kerja lab.
Tetapi ada konsekuensi dari kecepatan itu: mereka kurang tepat dalam menangkap infeksi. “Alih-alih mencari materi genetik virus, ia mencari potongan kecil di lapisan virus,” kata Lee.
Sehingga tes yang dilakukan hanya mencari protein tertentu yang berada di luar virus. Umumnya tesitu hanya dilakukan untuk skrining.
Hasil tes positif terpapar Covid-19 lebih baik jika dikonfirmasi dengan tes laboratorium. "Tes negatif suatu hari tidak berarti Anda akan negatif di hari berikutnya," kata Giroir.
3. Lakukan pengujian lagi di akhir masa karantina
Saat Anda menyelesaikan karantina, ada baiknya untuk mendapatkan satu tes terakhir, hanya untuk membantu memastikan aman untuk menjelajah kembali ke masyarakat.
"Jika Anda ingin mendapatkan tes saat Anda berada di karantina selama 14 hari, baiklah, tetapi Anda pasti membutuhkan tes di akhir untuk memastikan bahwa Anda bisa keluar," kata Lee.
Jika tes tersebut ternyata positif Covid-19, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang berapa lama Anda harus dites lagi untuk memastikan tidak lagi terinfeksi.
"Itu bervariasi untuk setiap orang tergantung pada apakah mereka memiliki gejala, kapan mereka memiliki gejala, berapa lama mereka memiliki gejala, hal semacam itu," kata Lee.
"Jadi, ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan dengan penyedia layanan kesehatan," pungkasnya.