Berita Batu Hari Ini

Terapkan Protokol Kesehatan, Pelayanan Publik Pemkot Batu Tetap Buka Sabtu-Minggu

Pelayanan publik di Pemerintahan Kota Batu berlangsung dengan menerapkan kebiasaan baru saat ini

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
benni indo
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Batu, Maulidiono 

SURYAMALANG.COM | BATU – Pelayanan publik di Pemerintahan Kota Batu berlangsung dengan menerapkan kebiasaan baru saat ini. Sesuai protokol kesehatan seperti mengenakan masker ataupun pelayanan secara online atau daring, misalnya di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil).

Upaya Dispendukcapil untuk tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat di tengah pandemi didorong oleh semangat memenuhi tanggung jawab sebagai pelayan publik. Bahkan, pada Sabtu dan Minggu pelayanan Dispendukcapil tetap dilakukan.

Upaya tersebut agar warga yang belum punya Akta, E-KTP, Kartu Keluarga (KK), dan memohon mengurus dokumen lain bisa tercatat dengan baik. Sebab, Dispendukcapil Kota Batu berharap aktivitas warga semua terdokumentasi dengan rapi.

Kepala Dispendukcapil Kota Batu, Maulidiono, mengatakan pelayanan Dispendukcapil Kota Batu terus beroperasi meski di hari libur.

Hal itu agar warga yang hendak mengurus dokumen kenegaraan bisa tertangani dengan cepat dan benar-benar tercatat di lembar negara.

Apalagi, mayoritas warga bekerja sebagai petani, buruh dan pegawai swasta.

Dalam satu pekan, diharapkan mereka bisa mengambil sela-sela hari libur buat mengurus administrasi yang diperlukan.

"Sabtu dan Minggu tetap buka. Mulai jam 08.00-12.00 WIB. Juga mengurangi antrean biar tidak berkerumun," tegas Maulidiono.

Maulid menyatakan ikhtiar Dispendukcapil berusaha mencatat semua peristiwa terkait Kependudukan di Kota Batu.

Pendokumentasian secara detail, dan akurat, jadi tiap warga Kota Batu terdaftar dalam administrasi negara.

Namun, warga yang datang mengurus administrasi, tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Di bidang kesehatan, hampir seluruh masyarakat Kota Batu telah tertampung layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Tepatnya, 96.71 persen warga Kota Batu.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, menuturkan capaian itu adalah hadiah hadiah bagi Kota Batu yang saat ini tengah merayakan ulang tahun ke-19.

"Ini Hadiah ulang tahun ke-19. Di dalam program pemerintah ada dua dinas yang memiliki urusan wajib, Dinkes dan Pendidikan. Hari ini, setelah 19 tahun baru bisa memberikan kesehatan gratis kepada warga Kota Batu," ujar Dewanti.

Dengan banyaknya warga Kota Batu memiliki BPJS Kesehatan, Dewanti berharap ada ketenangan di masyarakat.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat bijak menggunakan BPJS Kesehatan.

Pemerintah Kota Batu membayar iuran BPJS Kesehatan bagi masyarakat Kota Batu untuk kelas 3.

"Ketika masyarakat merasa terlindungi, insha Allah ayem hati dan pikirannya. Itulah yang menjadi kesehatan sejati sehingga imunnya bertambah," ujarnya.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang, dr Dina Diana Permata, menambahkan dari 96.71 persen yang tercatat, tinggal sekitar 5000 jiwa yang belum.

BPJS Kesehatan Cabang Malang menargetkan kenaikan angka pada November mendatang sehingga akhir tahun ini bisa tercatat penuh.

Kendala yang dihadapi saat ini adalah nomor induk kependudukan.

Dari 5.000 yang belum masuk, 3.000 di antaranya sedang diproses di BPJS Kesehatan Cabang Malang.

Sedangkan 2.000 lainnya di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Batu.

Meskipun belum menerima fisik kartu, namun warga Kota Batu bisa mengakses layanan kesehatan.

Jika warga telah terdaftar maka datanya sudah masuk sehingga bisa diketahui keanggotaannya.

Beberapa warga yang belum menerima kartu karena sedang dalam proses pencetakan.

“Karena ada 58 ribu yang dalam proses cetak, meskipun penduduk Batu sudah merasa terdaftar, tidak perlu bawa kartu, bawa KTP sana karena nanti dicocokan dengan NIK. Bisa dicari di faskes, kalau terdaftar, bisa muncul," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved