Berita Malang Hari Ini
Bu Guru Ivana Nabilah Qoriroh Mujahidah, Wisudawan UMM yang Rasakan Belajar dan Keliling di Eropa
Lulusan terbaik FKIP UMM yang pecinta puisi ini mengkonversikan sejumlah mata kuliahnya di Universidad De Murcia, Spanyol pada tahun 2019.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sylvianita Widyawati , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Salah satu mahasiswa UMM yang diwisuda pada Selasa, 20 Oktober 2020, Ivana Nabilah Qoriroh Mujahidah, memiliki rangkaian cerita saat dirinya bisa mengenyam pendidikan di Eropa.
Lulusan terbaik FKIP UMM itu mendapat kesempatan berkeliling Eropa karena saat kuliah mendapat beasiswa Erasmus+ Programme.
Pecinta puisi ini mengkonversikan sejumlah mata kuliahnya di Universidad De Murcia, Spanyol pada tahun 2019.
Kesempatan di sana dimanfaatkan Ivana berkeliling ke 14 negara di Eropa sambil menapak tilas sejarah kejayaan Islam.
Cerita perjalananya akan diterbitkan dalam sebuah buku yang akan terbit dalam waktu dekat.
Keinginan belajar di luar negeri sudah sejak lama dimiliki Ivana.
Ivana yang kini tercatat sebagai guru di MI Manarul Islam Kota Malang ini mendapat dorongan dari sang ayah, Dr Zainul Mujahid MHum agar ia mendapat kesempatan belajar di luar negeri.
“Setelah lulus dari SMA Islamic Boarding School Ar-Rohmah Putri, saya sudah keterima di salah satu perguruan tinggi di Malaysia. Itu kehendak Ayah. Tapi tiba-tiba H-4 keberangkatan, Ayah nggak mengizinkan," cerita Ivana.
Alasannya waktu itu karena dia baru keluar dari pondok setelah enam tahun mondok. Apalagi ia juga perempuan.
Tapi ayahnya selalu bilang banyak jalan menuju Roma.
Ia kemudian kuliah di UMM. Selama kuliah, iapun menuai prestasi seperti di lomba debat dan masuk 20 Besar di ajang Bilingual Speech of South East ASIA of PT Ihtifal ASEAN, Malaysia.
Ivana pernah ikut lomba sejenis di Singapura.
Ia juga banyak mengikuti banyak kompetisi Al Quran, ia selalu dipesankan agar selalu dekat dengan Al Quran. Ia juga berusaha menghafal al Quran dan .
Soal hobinya pada puisi, dikatakan itu merupakan "turunan" ibunya. Maka ia juga ikut lomba cipta puisi dan pernah meraih juara I dalam rangka Malam Puisi Airlangga.
Kini sebagai seorang guru, Ivana menyebut ada tiga kunci ideal yang harus terinternalisasi dalam diri seorang guru.
Pertama metode lebih penting daripada materi. Kedua, guru lebih penting dari pada metode. Ketiga, ruh seorang guru lebih penting dari pada guru itu sendiri.
Dalam menjalankan tugaskan, guru harus ikhlas.