Berita Malang Hari Ini

Hasil Riset, Maba Saat Mencari Informasi Hanya Melihat Dari Judul Buku

Dr Lestari Nurhajati dan Dr Frida Kusumastuti melakukan riset pada kelompok mahasiswa baru 2020.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
Dr Lestari Nurhajati (Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta) dan Dr Frida Kusumastuti dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berbicara soal riset literasi pada maba. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dr Lestari Nurhajati (Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Jakarta) dan Dr Frida Kusumastuti dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan riset pada kelompok mahasiswa baru 2020.

Mereka menemukan bahwa kelompok Generasi Z dalam melakukan pencarian informasi tidak banyak berubah.

Ini seperti mereka lakukan saat masuk duduk di bangku sekolah menengah.

"Dimana saat menggunakan buku sebagai sumber informasi, mereka memilih hanya berdasarkan judul buku," jelas Firda, Kamis (29/10/2020).

Dalam perkembangan teknologi digital saat ini, menuntut literasi informasi menggunakan media digital.

Penggunaan media digital sebagai sarana pencarian informasi dilakukan oleh generasi muda yang masuk kategori native digital.

Yaitu tidak melihat siapa nama pengarang dan kredibilitas pengarangnya.

Ini juga saat mencari informasi di media digital. Mereka juga tidak melihat kredibilitas sumber informasi, melainkan hanya melihat topik yang dibutuhkan saja.

Kalaupun ada yang memilih informasi atau pesan dari influencer, mereka merasa cukup melihat kredibilitas influencer dari reputasinya.

Yaitu influencer yang tidak mengendors barang KW. Bukan soal kepakaran influencernya.

Di sisi lain, ini menunjukkan bahwa kurangnya daya kritis di kalangan mereka sebagai salah satu kompetensi literasi.

Dijelaskan mereka, tantangan terbesar yang dihadapi para mahasiswa baru ini adalah pengembangan kemampuan berpikir kritisnya.

Penelitian mereka telah disampaikan di semnas bertajuk 'Sejarah Gerakan, Peta, dan Paradigma Literasi Indonesia: Perkembangan dan Pencapaian' beberapa waktu lalu.

Semnas ini dilakukan oleh Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) bersama Komunitas Taman Baca dan didukung oleh Perpustakaan Nasional.

Mereka membawakan hasil penelitian yang berjudul 'Potensi Generasi Z dalam Pencapaian Lietrasi Informasi dan Literasi Digital di Indonesia'.

Peneliti berpendapat bahwa pemahaman dan konsep literasi informasi dan literasi digital seringkali seolah dipisahkan demikian rupa.

Mestinya di masa kini, literasi digital merupakan langkah besar untuk menyatukan semua gerakan literasi pada Generasi Z.

Analisis tersebut diperkuat dengan hasil penelusuran menggunakan teknik big data analysis Talkwalker.com. Dalam seminggu awal Oktober 2020, perbincangan tentang literasi digital maupun literasi informasi dimonopoli oleh generasi muda usia 18-24 tahun.

"Dari data olahan tampak jelas bahwa gen Z inilah yang dominan menjadi pelaku dari proses literasi informasi dan literasi digital ini," kata mereka.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved