Breaking News

Mengenal Binturong, Satwa Langka yang Sempat Hebohkan Warga Kampung Pinang, Agam

Kemunculan binturong (Arctictis binturong) menghebohkan warga Kampung Pinang, Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat.

Editor: Zainuddin
BKSDA Agam
Kemunculan binturong (Arctictis binturong) menghebohkan warga Kampung Pinang, Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat. 

SURYAMALANG.COM - Kemunculan binturong (Arctictis binturong) menghebohkan warga Kampung Pinang, Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat.

Satwa langka yang dilindungi ini masuk ke kebun milik warga bernama Martinis, Selasa (27/10/2020) sekitar pukul 19.00 WIB.

Kemudian warga menangkapnya.

Kemunculan hewan ini sempat membuat warga heboh.

Awalnya warga menyangka hewan itu adalah seekor beruang.

Warga langsung melapor ke Camat Lubuk Basung, Harmezi.

"Kemudian Pak Camat melapor ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Agam," kata Ade Putra, Pengendali Ekosistem BKSDA Agam kepada Kompas.com, Rabu (28/10/2020).

Setelah mendapat laporan itu, pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan identifikasi.

"Hasil identifikasi jenis, diketahui satwa tersebut adalah binturong dengan jenis kelamin betina, berusia 4 tahun, dengan panjang dari kepala sampai ekor mencapai 130 sentimeter dan berat 15 kilogram," kata Ade.

Selanjutnya, satwa langka dan dilindungi itu dibawa ke Kantor BKSDA di Lubuk Basung untuk dilakukan observasi.

Binturong adalah jenis satwa mamalia dari keluarga musang yang memiliki ekor panjang dan tubuh yang besar.

Panjang tubuhnya mencapai 60 hingga 95 sentimeter, serta panjang ekor mencapai 50 hingga 90 sentimeter.

Berat binturong antara 6 sampai 14 kilogram, bahkan hingga mencapai 20 kilogram.

Bulu atau rambut binturong panjang dan kasar dengan warna hitam kecokelatan, disertai uban keputih-putihan atau kemerahan yang merupakan pembeda dengan musang.

Satwa ini adalah hewan nokturnal yang aktif pada malam hari.

Binturong termasuk hewan arboreal dan terestrial karena sering berada di atas pohon, namun juga turun ke tanah di hutan.

Binturong mempunyai beberapa ciri khas seperti ekor yang dapat berfungsi sebagai kaki kelima untuk berpegangan pada dahan-dahan pohon, serta memiliki organ berupa penis palsu (pseudo-penis) pada binturong betina.

Sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.106 Tahun 2018 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, Binturong termasuk ke dalam jenis satwa dilindungi.

"Saat ini satwa binturong tersebut telah dilepasliarkan oleh BKSDA di dalam kawasan hutan cagar alam Maninjau setelah dipastikan kondisinya sehat dan layak untuk dikembalikan ke habitatnya," kata Ade.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemunculan Binatang yang Dikira Beruang Membuat Heboh Warga di Agam", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/10/28/22292891/kemunculan-binatang-yang-dikira-beruang-membuat-heboh-warga-di-agam?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved