Mengenal Sawahlunto, Warisan Dunia Baru UNESCO Jejak Peninggalan Belanda di Sumatera Barat
Mengenal Sawahlunto, warisan dunia baru UNESCO jejak peninggalan Belanda di Sumatera Barat
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Menjelajah wisata sejarah Indonesia sayang rasanya bila belum ke tambang batu bara Ombilin atau populer disebut tambang batu bara Sawahlunto.
Tambang batu bara Sawahlunto terletak di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat atau sekitar 70 kilometer dari timur laut Kota Padang.
Kabar baiknya, tambang sisa peninggalan Belanda ini tahun 2019 lalu telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia.
Tidak heran bila kini Kota Sawahlunto jadi salah satu primadona para wisatawan berkunjung dan menyaksikan langsung sisa pertambangan batu bara tertua di Asia Tenggara ini.
Salah satu wisatawan yang tertarik mengunjungi tambang batu bara Sawahlunto adalah Agung Mumpuni atau akrab disapa Unik.

Unik berbagi kisah saat mengunjungi satu-satunya tambang batu bara bawah tanah Indonesia itu.
Wanita yang juga seorang jurnalis ini menapakkan kaki pertama kali di Kota Sawahlunto tahun 2019 lalu.
Meski hanya kota kecil, namun menurut penulis di buku "Jejak Langkah Puan" ini, Sawahlunto menawarkan keindahan alam dan dan bangunan-bangunan tua yang masih terjaga dengan baik.
Terpeliharanya bangunan tua inilah yang jadi magnet tersendiri bagi para wisatawan seolah berada di masa kolonial Belanda.
"Iya nuansanya sih masih nuansa kuno kalau saya sih merasanya ketika di sana seperti ada di tahun 50, 60'an gitu" ujar Unik kepada SURYAMALANG.COM Selasa, (20/10/2020).

Memasuki kawasan wisata tambang batu bara, Unik disambut dengan Silo atau tabung berukuran besar yang dulu dipakai sebagai tempat penyimpanan batu bara.
Silo ini jadi salah satu simbol dan ciri khas museum batu bara Sawahlunto.
Untuk masuk ke lubang batu bara, Unik membayar karcis yang harganya kurang dari Rp 50 ribu.