Gejala Tak Lazim Melaney Ricardo Positif Covid-19, Bukan Batuk Tapi Nyeri Sampai ke Sendi & Tulang
Gejala tak lazim Melaney Ricardo positif Covid-19, bukan batuk tapi nyeri sampai ke sendi dan tulang
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Penulis: Sarah, Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Gejala tak lazim dialami Melaney Ricardo sebelum dinyatakan Positif Covid-19.
Presenter Melaney Ricardo mengaku tak mengalami gejala batuk seperti tanda-tanda orang positif virus corona.
Namun, lebih parah dari itu Melaney Ricardo justru mengalami sakit yang luar biasa di bagian sendi dan tulang.
Awalnya, kabar Melaney Ricardo positif Covid-19 hanya isu belaka.
Isu tersebut muncul setelah Melaney Ricardo akhir-akhir ini tak lagi terlihat di layar kaca.
Namun ada pula kabar yang mengatakan Melaney Ricardo sedang sakit lambung.

Akhirnya belum lama ini melalui YouTube, Melaney Ricardo menyatakan dirinya positif terinfeksi virus Covid-19.
Melaney Ricardo membeberkan gejala-gejala yang dialami.
"Aku menggigil, nggak panas pada saat itu jadi cuma sumeng," ujarnya dikutip dari YouTube Melaney Ricardo, Selasa (03/11/2020).
Awalnya Melaney Ricardo mengira hanya capek bekerja.
"Kemudian aku pikir karena kecapekan bekerja," lanjutnya.
Selain menggigil, Melaney Ricardo juga merasakan ngilu parah di tulang-tulangnya.
"Yang paling menonjol yang aku rasakan adalah semua sendi dan tulang rasanya bener-bener ngilu parah," bebernya.
Melaney Ricardo juga merasa begitu mual namun tidak bisa muntah.
Saat itu Melaney Ricardo tak terpikirkan penyakit yang diaderita virus Covid-19 karena tidak mengalami batuk.
Sebab yang diketahui Melaney Ricardo selama ini salah satu gejala Covid-19 adalah batuk-batuk.
Melaney Ricardo juga sempat mengira penyakit lambungnya kambuh.
"Aku mual, tapi nggak bisa muntah.
Itu terus menerus dari pagi sampe malam.
Yang aku tahu COVID-19 itu batuk.
So aku yakin banget kalau ini masalah lambung aku," tuturnya.

Ibu dua anak itu selama ini selalu menjalani rapid test dan hasilnya negatif.
"Aku selalu rajin rapid. Tapi rapid nggak begitu akurat. Sampai akhirnya aku memutuskan PCR Swab," beber Melaney Ricardo.
Setelah menjalani swab test, Melaney Ricardo begitu kaget saat dinyatakan positif Covid-19.
"3 Oktober malam itu menjadi hari yang berat.
Aku ingat jam 10 malam terima email.
Aku pikir sampai sekarang itu email terburuk yang aku terima.
Itu bikin aku syok.
Di email itu dinyatakan bahwa aku positif COVID-19," ujar Melaney Ricardo.
Melaney Ricardo merasa seolah dunianya runtuh.
"Perasaan aku saat itu rasanya gila dunia tuh kayak duk gitu.
Itu nggak pernah terbayangkan akan terpapar virus ini," jelasnya.
Karena kondisinya yang tidak baik, Melaney Ricardo harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Terakhir, Melaney Ricardo memberikan pesan pada orang-orang yang tidak terkena Covid-19 bahwa virus itu benar-benar ada.
"Virus ini ada. Loe mau percaya ini konspirasi, loe mau nggak percaya ini konspirasi terserah padamu.
Gue yang sudah mengalami sakit banget dan mengacaukan semua sistem tubuh," tutur Melaney Ricardo.
Mengutip Kompas.com, kasus Covid-19 yang masih melanda dunia ini memang terus menunjukkan sejumlah gejala baru.
Saat awal wabah virus corona merebak, gejala yang dialami penderitanya antara lain demam, batuk, dan sesak napas.
Kini, ditemukan sejumlah gejala baru yang penting untuk dikenali.
Belajar dari kasus Melaney Ricardo, berikut 10 gejala kunci terinfeksi virus corona melansir CNN:
1. Napas pendek
Sesak napas umumnya muncul sebagai tanda penyakit mencapai tahap serius. Bahkan, bisa muncul tanpa diiringi dengan batuk.
Para ahli mengatakan, saat dada Anda terasa seperti diikat atau mulai merasa kesulitan untuk bernapas, ini adalah tanda Anda harus bertindak cepat.
“Jika ada sesak napas, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda, perawatan darurat setempat atau departemen darurat," kata Presiden Asosiasi Medis Amerika Serikat, Dr. Patrice Harris.
2. Demam
Demam merupakan salah satu tanda kunci dari Covid-19. Para ahli tidak mematok berapa angka suhu demam yang dialami.
Alasannya, setiap orang bisa memiliki suhu demam yang berbeda dari patokan suhu tubuh normal pada umumnya.
“Ada banyak kesalahpahaman tentang demam. Kita semua naik-turun sedikit pada siang hari sebanyak setengah atau satu derajat. Bagi kebanyakan orang 99,0 derajat Fahrenheit atau 99,5 derajat Fahrenheit bukanlah demam,” ujar Dr. John Williams, Kepala Divisi Penyakit Menular Anak-Anak di Rumah Sakit Anak Pittsburgh University Medical Center.
Sementara itu, Dr. William Schaffner, seorang Profesor Kedokteran Pencegahan Penyakit Menular di Vanderbilt University School of Medicine, menyarankan, pengecekan suhu sebaiknya dilakukan pada sore dan menjelang petang.
3. Batuk kering
Batuk merupakan gejala umum dari infeksi virus corona. Akan tetapi, batuk yang muncul bukan batuk biasa.
"Batuk itu (pada gejala Covid-19) bukan rasa geli di tenggorokanmu. Kamu tidak hanya seperti berdehem," kata Schaffner. Ia mengatakan, batuk karena gejala Covid-19 sangat menganggu.
Batuk kering yang terasa seolah berasal dari sesuatu yang jauh di dalam dada.
"Itu berasal dari tulang dada Anda, dan Anda dapat mengatakan bahwa tabung bronkial Anda meradang atau teriritasi," lanjut dia.
Meski batuk kering menjadi tanda, akan tetapi sebuah laporan dari WHO pada Februari 2020, menyebutkan, 33 persen dari 55.924 orang dengan Covid-19 mengalami batuk berdahak atau lendir kental yang kadang disebut dahak.
4. Menggigil dan tubuh merasa sakit
Seorang koresonden CNN, Cuomo, yang menderita Covid-19, mengatakan, ia menggigil, tubuhnya terasa sakit, dan demam tinggi saat malam hari.
Meski demikian, beberapa ahli menyebutkan, tidak semua orang selalu mengalami reaksi parah.
Beberapa mungkin tidak menggigil dan tidak merasakan sakit apa pun.
Penderita lainnya mungkin mengalami kedinginan seperti kondisi flu ringan, serta sendi dan otot pegal-pegal yang membuatnya sulit membedakan apakah itu flu atau Covid-19.
Yang perlu diperhatikan, tanda-tanda yang berpotensi sebagai gejala Covid-19 itu muncul dan tak juga hilang setelah seminggu atau lebih.
Jika terasa lebih memburuk, Anda patut curiga itu adalah gejala Covid-19, dan sebaiknya segera memeriksakan diri.
5. Tanda-tanda darurat
Pada beberapa pasien, saat kondisi memburuk, mengalami sejumlah kondisi darurat.
CDC mengingatkan, jika tubuh tidak mampu untuk bangun atau beranjak dari posisi berbaring, atau kehilangan respons, hal ini bisa jadi tanda serius bahwa Anda membutuhkan perawatan segera.
Jika seseorang menunjukkan gejala di atas disertai bibir biru, sulit bernapas, dan nyeri dada, maka harus segera mencari bantuan.
6. Masalah pencernaan
Awalnya, para peneliti tidak menganggap diare atau masalah lambung sebagai tanda Covid-19. Akan tetapi, pendapat tersebut berubah.
"Dalam sebuah penelitian di China, di mana mereka melihat beberapa pasien yang paling awal, sekitar 200 pasien, ditemukan gejala pencernaan gastrointestinal," kata Kepala Koresponden Medis CNN Dr. Sanjay Gupta.
Studi tersebut menunjukkan, saat gejala awal terinfeksi, beberapa penderita mengalami masalah pencernaan seperti diare dan seringkali tak disertai demam.
Pasien yang mengalami masalah pencernaan ini kebanyakan terlambat menjalani uji Covid-19 dibandingkan pasien yang mengalami gejala sesak napas.
Penelitian itu juga menunjukkan mereka (yang mengalami gejala masalah pencernaan) membutuhkan waktu lebih lama untuk menyingkirkan virus dari tubuhnya.
7. Mata merah
Penelitian di China, Korea Selatan, dan beberapa negara lain menunjukkan, sekitar 1 hinga 3 persen penderita Covid-19 juga mengalami gejala konjungtivitis atau mata merah muda.
Ketika kondisi ini terjadi, maka sudah ada potensi untuk menularkan.
Konjungtivitis terjadi akibat peradangan karena adanya virus pada lapisan jaringan tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang disebut konjungtiva.
Kondisi mata merah muda patut dicurigai sebagai tanda Covid-19 saat diikuti beberapa tanda lain seperti demam, batuk, atau sesak napas.
8. Kehilangan bau dan rasa
Hilangnya kemampuan dalam mencium bau dan rasa bisa menjadi gejala yang tidak biasa pada penderita Covid-19 dengan tingkatan kasus ringan hingga sedang.
Sejumlah ahli menyebutkan, anosmia, yang berarti hilangnya penciuman, ditemukan menjadi salah satu gejala yang dialami sejumlah pasien. Hal ini juga membuat berkurangnya napsu makan penderita.
Menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, anosmia ditemukan terjadi pada pasien positif Covid-19 yang tak mengalami gejala lainnya.
Analisis baru pada kasus ringan di Korea Selatan juga menunjukkan hal yang sama.
Sekitar 30 persen pasien kehilangan kemampuan penciuman. Di Jerman, pasien yang dikonfirmasi juga memperlihatkan anosmia.
9. Kelelahan
Orang yang mengalami kelelahan ekstrem bisa menjadi tanda awal virus corona. WHO melaporkan, hampir 40 persen dari 6.000 orang positif Covid-19 mengaku seperti mengalami kelelahan.
Rasa lelah ini bahkan dapat berlanjut lama setelah virus hilang.
Laporan sejumlah penelitian menyebutkan, orang-orang yang telah pulih dari Covid-19 mengaku masih merasa kelelahan dan kekurangan energi setelah masa pemulihan beberapa minggu.
10. Sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat
Laporan WHO juga menemukan, hampir 14 persen dari hampir 6.000 pasien Covid-19 di China mengalami gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan. Sementara, hampir 5 persen mengalami hidung tersumbat.
Meskipun bukan tanda umum dan lebih mirip ke flu, akan tetapi gejala Covid-19 pada dasarnya bisa tampak seperti flu termasuk sakit kepala dan masalah pencernaan.