Semenjak Dicerai Ahok Hidup Veronica Tan Makin Bahagia Bukan Cuma Bisnis Sumber Uang Juga Melimpah
Semenjak dicerai Ahok hidup Veronica Tan semakin bahagia, bukan cuma bisnis daging impor sumber uang juga melimpah
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Semenjak dicerai Ahok kehidupan Veronica Tan tampak semakin bahagia.
Bukan hanya bisnis daging impor yang dirintis bersama anak-anak namun juga sumber uang yang melimpah.
Sejak dicerai Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama BTP alias Ahok, Veronica Tan masih sendiri.
Berbeda dengan Ahok yang telah memutuskan untuk menikah dengan ajudan mantan istrinya, Puput Nastiti Devi.
Kini bersama Puput Nastiti Devi, Ahok juga telah dikaruniai seorang anak.
Baca juga: Potret Veronica Tan dengan Rambut Ikal Dipuji Bak Artis Korea, Mantan Istri Ahok Kini Rajin Beramal

Di awal perceraiannya dengan Ahok, Veronica Tan sempat "menghilang" dan tidak menunjukkan sosoknya bahkan saat mantan suami bebas dari penjara.
Namun kini, Veronica Tan mulai menunjukkan eksistensinya melalui berbagai kegiatan dan usaha.
Salah satu usaha yang ditekuni Veronica Tan bersama anak-anaknya adalah bisnis daging impor.
Potret hidup Veronica Tan yang bahagia setelah cerai dari Ahok dibagikan oleh putrinya Nathania melalui Instagram Story.
Dalam unggahannya, terlihat Veronica Tan dan Nathania sedang menghabiskan waktu bersama keluarga di akhir pekan.
Baca juga: Ahok Tak Takut Dibunuh Saat Masih Bersama Veronica Tan: Lebih Baik Mati di Rumah Satu Keluarga

Mereka memasak bersama daging olahan dari merek usaha Veronica Tan, Alpha Agro Indonesia.
Terlihat, Veronica Tan menunjukkan keahliannya di hadapan sang anak dengan mengiris olahan daging bak chef profesional.
Di balik kamera, Nathania tertawa melihat tingkah laku ibunya tersebut.
Bahkan, ekspresi Veronica Tan juga terlihat bahagia.
Nathania lalu memperlihatkan kondisi meja makan di rumahnya yang sudah dipenuhi makanan.
Baca juga: Teman Dekat Veronica Tan Diungkap Ahok, Sebelum Cerai, Minta Jauhi Istrinya di Depan Nicholas Sean

Terlihat rumah yang megah dan mewah itu dipenuhi beraneka ragam sajian terhidang di meja makan.
Suasana makan malam keluarga Veronica Tan juga terkesan hangat dan meriah.
Veronica Tan resmi becerai dengan Ahok pada 4 April 2018.
Meski tak lagi serumah dengan Ahok, bukan berarti kehidupan Veronika Tan berubah.
Keuangan Veronika Tan masih stabil.
Rupanya, Veronika Tan memiliki beberapa ladang uang sebelum cerai dari Ahok dan jadi istrinya selama 20 tahun.
Selain bisnis daging import berikut sumber kekayaan Veronica Tan seperti dikutip dari TribunSumsel.com artikel 'Sumber Kekayaan Veronica Tan Saat Masih Jadi Istri Ahok'
1. CV Panda (PT Timah)

Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insiyur geologi) pada tahun 1989, Pria 55 tahun ini pulang kampung halamannya.
Ahok menetap di Belitung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah.
Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki.
Karena untuk menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional.
Lalu, Ahok memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta.
2. PT Nurindra Ekapersada

PT ini didirikan Ahok pada tahun 1992.
Perusahaan ini bergerak di bidang pengolahan pasir kuarsa.
Lalu, Ahok juga mendirikan pabrik pengolahan di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Pabrik pengolahan pasir kuarsa tersebut adalah yang pertama dibangun di Pulau Belitung, dan memanfaatkan teknologi Amerika dan Jerman.
Lokasi pembangunan pabrik ini adalah cikal bakal tumbuhnya kawasan industri dan pelabuhan samudra, dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).
3. Hotel di Belitung Timur

Selain di pertambangan, Ahok diketahui memiliki bisnis perhotelan.
Hotel tersebut bernama Hotel Purnama Belitung.
Letaknya berada persis di belakang rumah keluarganya dan memiliki 12 kamar.
Kabarnya, Hotel itu berawal dari garasi mobil.
Sebelum ayahnya meninggal, pernah berpesan bahwa garasi tersebut dapat digunakan sebagai tempat penginapan.
4. Properti

Ahok juga memiliki beberapa aset properti sebagai investasi, seperti laporan yang dirilis KPU pada 2017 lalu.
Ahok diketahui diketahui mempunyai 16 harta tidak bergerak berupa tanah dan bangunan yang kebanyakan terletak di Kabupaten Belitung Timur.
Salah satunya lima bidang tanah seluas masing-masing 18 ribu meter persegi, yang diperolehnya dari hasil sendiri dari tahun 1999 hingga 2001.
Sebidang tanah tersebut ditaksir bernilai Rp 180 juta atau jika ditotal mencapai Rp 900.
Masih di Kabupaten Belitung Timur, ia juga mempunyai tanah seluas 1.245 m2 dengan harga jual sekitar Rp 58,5 juta.
Ada juga tanah seluas 1.850 m2 senilai Rp 86,95 juta dan sebidang tanah 292 m2 dengan harga jual Rp 10,5 juta.
Kepemilikan tanah tersebut sama-sama berasal dari 2000 sampai 2001.
Sedangkan tanah seluas 130 ribu meter persegi dan bangunan sebesar 168 m2 diperolehnya dari hasil sendiri pada tahun 1999 hingga 2001.
Nilai jual aset properti ini cukup fantastis mencapai Rp 1,5 miliar.
Ia juga tercatat mempunyai tanah 650 m2 dan bangunan 63 m2 di Belitung Timur seharga Rp 66 juta.
Selain itu, ada juga tanah 333 m2 dan bangunan 42 m2 senilai Rp 46,1 juta, tanah seluas 297 m2 yang dibandrol Rp 84 Juta, hingga tanah selebar 720m2 dan bangunan 63 m2 seharga Rp 64,2 juta.
Keempat properti itu diperolehnya sejak tahun 2001 dan dibelinya dari hasil sendiri, bukan berasal dari hibah atau warisan.
Ahok juga diklaim sebagai pemilik sah atas bangunan sebesar 60 m2 di wilayah Jakarta Utara, yang dibelinya tahun 2009 dengan dana pribadi.
Nilai properti ini disebut memiliki harga jual Rp 678 juta.
Selain di Belitung Timur, rupanya ia juga piawai berbisnis properti di sisi utara Jakarta.
Terbukti, Ahok dilaporkan pernah memiliki tanah selebar 200 m2 dan bangunan 272 m2 yang diperolehnya dari tahun 1991 sampai 1995, dengan harga jual Rp 2,3 miliar.
Di tahun 2011, Ahok kembali membeli tanah seluas 527 m2 dan bangunan selebar 510 m2 dengan harga jual per September 2016 sebesar Rp 10,9 miliar.