Wanita 40 Tahun Tempeleng Cewek ABG di Pasar Gara-gara Dipanggil Tante, Padahal Remaja Itu Sopan

Wanita 40 tahun tempeleng cewek ABG di pasar gara-gara dipanggil tante, padahal remaja itu bermaksud sopan

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase YouTube Pakistan Latest)
Wanita 40 tahun tempeleng gadis 19 tahun gara-gara dipanggil tante 

Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang wanita 40 tahun tempeleng cewek ABG di pasar gara-gara dipanggil tante.

Padahal remaja 19 tahun di India itu berniat sopan saat berkata "permisi, tante" kepada wanita tersebut.

Remaja itu tidak ada maksud apapun sebab suasana pasar Etah di India ketika itu sangat ramai dan padat. 

Namun, panggilan "tante" rupanya terdengar berbeda di telinga wanita 40 tahun ini. 

Baca juga: Video Viral di Tiongkok, Seorang Pria Berjalan dengan Hewan Mirip Harimau

Sejumlah warga berusaha membeli beras murah dengan kupon palsu, dalam operasi Pasar yang digelar Pemkot Malang, Sabtu (28/2/2015).
Ilustrasi kepadatan pasar (surya/dyan rekohadi)

Wanita itu terlihat sangat gusar sehingga mulai memarahi gadis itu dan bahkan menamparnya.

Wanita itu juga menghujatnya karena 'kelakuan buruk', seperti yang dilaporkan oleh Times Of India dikutip dari Suar.grid.id artikel 'Tersinggung Dipanggil 'Tante', Wanita 40 Tahun Ngamuk'

Wanita berusia 40 tahun itu berulang kali memfitnah gadis muda itu dengan pelecehan verbal.

Alhasil perkelahian hebat tak bisa dihindari lagi. 

Keributan itu pun menyita perhatian orang-orang pasar.

Baca juga: Kisah Cinta Rumit Pasangan Beda Usia 19 Tahun, Cinta Segitiga Berujung Penjara

Wanita paruh banya tak terima dipanggi 'Tante'
Wanita paruh banya tak terima dipanggi 'Tante' (YouTube Pakistan Latest)

Seorang saksi mata yang ada di tempat kejadian merekam dan mengunggah rekaman yang menjadi viral pada Selasa (10 /11).

Dalam video tersebut, beberapa orang terlihat mencoba untuk menghentikan mereka.

Perkelahian tersebut melibatkan wanita berusia 40 tahun dibantu seorang wanita lain menjambak rambut gadis yang lebih muda.

Mereka juga terlihat menarik jilbab gadis muda itu.

Baca juga: Update Zona Merah Covid-19 di Jawa Timur Minggu 15 November: Bojonegoro Zona Oranye, Nganjuk Kuning

Wanita 40 Tahun Ngamuk, Tampar, Jambak, dan Maki-Maki Remaja di Tengah Pasar
Wanita 40 Tahun Ngamuk, Tampar, Jambak, dan Maki-Maki Remaja di Tengah Pasar (YouTube Pakistan Latest)

Pihak berwenang akhirnya datang untuk menangani situasi tersebut.

Kedua belah pihak ditahan dan dibawa ke kantor polisi di mana mereka menyelesaikan situasi di antara mereka sendiri tanpa adanya pengaduan resmi.

Petugas bernama Kanchan Katiyar berkata, "Remaja itu memanggil wanita itu 'tante', setelah itu dia marah dan memukuli gadis itu."

"Kedua belah pihak dibawa ke kantor polisi. Belakangan, kerabat mereka tiba dan mereka menyelesaikan masalah itu di antara mereka sendiri."

"Baik perempuan dan gadis itu berasal dari keluarga kaya dan tidak ada pengaduan resmi yang diajukan," tambah petugas tersebut.

  • Kasus Serupa di Indonesia

Di Indonesia, kasus serupa juga pernah terjadi di Indonesia bahkan sempat viral di media sosial. 

Hal ini gara-gara postingan seorang pelanggan ojol yang marah karena tersinggung saat seorang driver memanggilnya "kak".

Bahkan, panggilan "kak" yang merupakan singkatan dari "kakak" tersebut menjadi trending topic juga di Twitter pada Minggu, (5/7/2020) malam.

Awalnya akun @tubbirfess menampilkan hasil tangkapan layar twit seorang warganet kepada akun resmi perusahaan ojek online. 

Ilustrasi ojek online, tarif baru ojek online
Ilustrasi ojek online, tarif baru ojek online (Shutterstock)

Dalam postingan itu, si pengunggah mengatakan banyak sekali orang yang gampang merasa tersinggung dalam hal yang sepele.

Hal tersebut bisa berakibat fatal saat rasa tersinggung itu dapat membuat orang lain kehilangan pekerjaan.

Dalam tangkapan layar, pengguna jasa ojek online menyampaikan kemarahannya karena dipanggil oleh driver dengan sebutan "kak".

"Aku muak dengan pengemudi gr** food yang manggil aku "kak", apa mereka gatau kalau aku itu perempuan? aku bukan kakakmu! aku kasih kamu uang, kamu kasih aku pesanan makananku, nggak lebih," tulis akun yang namanya disensor tersebut.

Unggahan tersebut kemudian mendapat tanggapan cukup ramai dari warganet.

Mereka menyebut tidak ada alasan bagi customer tersebut marah karena panggilan "kak" adalah panggilan yang netral dan memiliki maksud untuk menghormati customer.

"As far as i know, kak itu gender neutral, tapi memang dibeberapa daerah di sumatra, kak itu spesifik untuk salah satu gender tertentu,"

"Di Sumatra Selatan kakak/kak itu buat laki-laki, Di Jambi kakak itu buat perempuan," tulis @martabakanget.

"Yaampun, pasti di real life merasa dirinya ORANG PENTING," tulis @mulutsukabener

"Gue lebih muda dari si mba nya. Pernah dipanggil bu bahkan pak, padahal nama gue cewe banget. Bawa asik aja "panggil mba aja mas, masih muda saya haha" paling dia ngomong "oiya maaf mba biar sopan aja" apa susahnya sih ngomong? Kesel gue," tulis akun bernama @xaviorraa.

Ilustrasi oknum driver ojol order fiktif
Ilustrasi driver ojol (Suryamalang.com/kolase)

Tidak hanya warganet, seorang driver ojol juga ikut merespon postingan tersebut dan mengatakan dirinya pernah berada di posisi yang sama.

Sang driver ojol yang memiliki akun bernama @BLACKTHIN666 mengatakan jika dirinya pernah diberi bintang satu karena memanggil seorang pelanggan dengan sebutan 'Bu'.

"Gua driver, sejak ini viral dimana2 dlu, gua lgsg berenti pake 'pak' atau 'bu'. Bintang 1 itu momok abis soalnya. Apapun itu yg bs ngurangin chance dpt bintang 1, bakal gua lakuin pokokny klo msh wajar. n sejak itu gua make 'kak', dan sekarang baru lg deh..." tulisnya.

Dilansir Kompas.com, Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Rose Mini memberikan tanggapan terkait dengan ramainya masalah panggilan "kak" tersebut.

Menurutnya, pemanggilan tertentu berpengaruh pada keinginan untuk menghormati orang lain ketika memanggil dengan panggilan tertentu.

Dalam kasus yang ramai di Twitter itu, Romy, begitu ia biasa disapa, menyebut panggilan 'kak' digunakan oleh driver kepada customer untuk menunjukkan penghormatan kepada customer yang tidak diketahui gender dan juga usianya.

"Daripada 'mas' atau 'mbak', kalau 'mas' sudah tertuju pada laki-laki, mbak tertuju pada perempuan," kata Romy saat dihubungi Kompas.com (5/7/2020).

Dia sendiri tidak melihat ada yang perlu dipermasalahkan dari panggilan 'kak' atau 'kakak'.

Pemanggilan "kak", menurut Romy, tidak serta merta menunjukkan adanya hubungan saudara, melainkan untuk lebih menghormati orang yang tidak dikenal.

"Kalau manggil nama, itu biasanya yang sudah punya hubungan dekat. Jadi, kalau misalnya ada yang manggil nama saya 'Hei, Romy' padahal saya belum terlalu kenal, tentu saya akan bertanya 'Siapa dia? Kok berani manggil nama saya begitu saja'," kata Romy.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved