Berita Batu Hari Ini
Tinggi Situs Pendem Kota Batu Diperkirakan Lebih dari 3 Meter
Reruntuhan batu bata di Situs Pendem Kota Batu ditemukan setelah penggalian ke arah utara diperlebar sekitar 3 meter.
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | BATU - Tinggi struktur bangunan Situs Pendem diperkirakan lebih dari 3 meter.
Arkeolog BPCB Trowulan, Wicaksono Dwi Nugroho saat ditemui di lokasi menjelaskan bekas reruntuhan batu bata yang ada di sebelah utara candi.
Reruntuhan batu bata itu ditemukan setelah penggalian ke arah utara diperlebar sekitar 3 meter.
Batu bata reruntuhan juga diperkirakan masih tersisa jika penggalian terus diperlebar lebih dari 3 meter.
Dari temuan itulah, Wicaksono memperkirakan tinggi bangunan situs lebih dari tiga meter.
"Kalau diperluas lagi masih ditemukan sisa reruntuhannya," terangnya.
Batu bata bekas reruntuhan itu cenderung tidak rapi.
Kondisinya berserakan.
Hal itu memunculkan dugaan yang cukup kuat kalau situs memang sengaja dihancurkan.
"Jadi kalau dilihat sisi utara bangunannya itu agak turun, tetapi yang pasti pada tahun 1828 sesuai dengan catatan perjalanan J.J. Van Sevenhoven Candi Pendem masih terlihat utuh," katanya.
Fakta itu memunculkan pertanyaan tersendiri untuk Wicaksono, mengapa situs itu dihancurkan?
Di sisi lain, Wicaksono dan timnya juga menemukan tembaga dan pripih.
Pripih sendiri berbentuk persegi seperti wadah dengan kedalaman lubang 38 Cm.
"Saat ditemukan, juga ada serpihan logam berserakan, namun belum bisa diketahui asal muasalnya karena sangat berkarat atau terpatinasi," katanya.
Saat ditemukan Pripih tersebut sudah tidak terdapat tutup dan terdapat bekas cungkilan.
Hal itu memunculkan anggapan ada orang yang sengaja mengambilnya.
"Isi dari Pripih sendiri seperti sesaji atau sesembahan, bisa mantra lempengan emas, benih biji-bijian, abu sisa pembakaran dan lainnya," katanya.
Di tempat terpisah, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, Zakaria Kasimin, mengapresiasi Pemkot Batu yang mau melanjutkan ekskavasi Candi Pendem menggunakan anggaran daerah.
BPCB merasa terbantu karena memang ada keterbatasan anggaran.
"Kami terbatas anggarannya, belum lagi masih ada ekskavasi lainnya di Candi Langlang, Kabupaten Malang dan lainnya," katanya.
BPCB Trowulan akan melaporkan hasil ekskavasi kepada Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko pada 2021.
Sejak ekskavasi pertama kali dilakukan pada2019, pihaknya belum sempat melakukan laporan karena terkendala pandemi Covid-19.
"Selain itu kami berharap ini ditetapkan menjadi Cagar Budaya oleh pemerintah setempat dan ada pengembangan lainnya terkait candi ini," tutupnya.