Update Zona Merah Jatim Selasa 1 Desember 2020: Sampang Pacitan Kuning, Surabaya Mojokerto Oranye
Berikut update zona merah Jatim hari ini Selasa 1 Desember 2020 termasuk zona-zona lain termasuk Kota Surabaya dan Malang.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut update zona merah Jatim hari ini Selasa 1 Desember 2020 termasuk zona-zona lain.
Dari update zona merah di Jawa Timur hanya Kabupaten Lumajang yang masuk zona merah daerah risiko tinggi penularan virus corona atau Covid-19.
Saat ini, ada sebelas daerah di Jawa Timur di antaranya Bangkalan, Ngawi, Sampang, Pacitan dan Bondowoso yang masuk zona kuning dengan risiko rendah penularan Covid-19.
Sedangkan, Kota Surabaya, Malang, Sumenep, Ponorogo, Gresik, Sidoarjo, Jombang dan Mojokerto masuk dalam zona oranye dengan risiko sedang penularan virus corona atau Covid-19.
Hingga saat ini, tidak ada daerah di Jawa Timur yang masuk dalam zona hijau.
Penetapan zona merah, zona oranye, zona kuning dan zona hijau tersebut sesuai penentuan dari BNPB dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat.
Berikut rincian dan ulasan update zona merah di Jawa Timur yang dihimpun SURYAMALANG.COM dari infocovidJatim:

- Daftar zona merah (daerah berisiko tinggi penularan Covid-19 Jatim) Selasa 1 Desember 2020
1. Kabupaten Lumajang
- Daftar zona oranye (daerah dengan risiko sedang penularan Covid-19) Selasa 1 Desember 2020
1. Kota Surabaya
2. Kabupaten Jombang
3. Kabupaten Jember
4. Kota Mojokerto
5. Kabupaten Blitar
6. Kota Pasuruan
7. Kabupaten Banyuwangi
8. Kabupaten Malang
9. Kabupaten Sidoarjo
10. Kabupaten Mojokerto
11. Kota Probolinggo
12. Kota Batu
13. Kabupaten Probolinggo
14. Kota Malang
15. Kabupaten Gresik
16. Kabupaten Ponorogo
17. Kabupaten Situbondo
18. Kota Blitar
19. Kabupaten Kediri
20. Kabupaten Magetan
21. Kabupaten Nganjuk
22. Kabupaten Tuban
23. Kabupaten Trenggalek
24. Kota Kediri
25. Kabupaten Sumenep
26. Kota Madiun

- Daftar zona kuning (daerah dengan risiko rendah penularan Covid-19 di Jatim) Selasa 1 Desember 2020
1. Kabupaten Sampang .
2. Kabupaten Tulungagung .
3. Kabupaten Bondowoso.
4. Kabupaten Pamekasan .
5. Kabupaten Pacitan .
6. Kabupaten Lamongan.
7. Kabupaten Ngawi.
8. Kabupaten Bojonegoro .
9. Kabupaten Bangkalan .
10. Kabupaten Madiun.
11. Kabupaten Pasuruan.
- Daftar zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19) Selasa 1 Desember 2020
Nihil
- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:
1. Jumlah Pasien Covid-19 yang Dirawat di RS di Gresik Melonjak

Sejumlah rumah sakit di Gresik dalam beberapa hari terakhir melaporkan adanya lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19.
Jumlah pasien yang dirawatpun melonjak.
Pertama di RSUD Ibnu Sina merawat 44 pasien covid.
Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding pada awal November lalu yang tidak lebih dari 20 pasien positif covid-19.
Plt Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Ibnu Sina, Maftukan, mengatakan sebanyak 44 pasien dirawat.
Dengan rincian 30 pasien komorbid di ruang isolasi tekanan negatif, 11 pasien komorbid di ruang tekanan biasa, dan 3 pasien tanpa komorbid di isolasi tekanan negatif.
"Kasusnya naik, akhirnya kami buka lagi ruangan lama," ucapnya, Senin (30/11/2020).
Kemudian di Pondok rehabilitasi dan observsi stadion Gelora Joko Samudro (Gejos), terdapat 62 pasien yang dirawat disana.
Jumlah itu naik dua kali lipat dari minggu sebelumnya. Yakni 38 pasien di tanggal 23 November.
Sementara itu di RS Semen Gresik juga mengalami kenaikan.
Humas RS Semen Gresik, dr Tholib Bahasuan mengaku saat ini terdapat 45 pasien dirawat di ruang isolasi.
Menurutnya terdapat kenaikan jumlah pasien covid-19 dua sampai tiga kali lipat.
"Itu yang di ruang isolasi. Untuk di ruang lain belum tentu,"
Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap patuh protokol kesehatan.
Sementara itu, data covid-19 di Kabupaten Gresik terbaru, tambahan covid-19 hari ini ada sembilan.
Kemudian pasien sembuh ada 10.
Sebanyak 44 pasien covid-19 sedang menjalani perawatan di rumah sakit. (Willy Abraham)
2. Pemerintah Desa di Tulungagung Blokade 5 Rumah Pasien Covid-19, Seluruh Rumah Dipagari Bambu

Sebanyak lima rumah di sebuah desa di Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung, dipagari dengan bambu.
Sekeliling rumah yang ada di satu lingkungan ini ditutup sepenuhnya, sehingga tidak ada orang luar yang bisa masuk.
Demikian sebaliknya, para penghuni juga diharapkan tidak keluar melewati blokade yang dipasang.
Rumah yang dipagari batang-batang bambu ini adalah milik keluarga para pasien terkonfirmasi Covid-19.
Pemerintah desa setempat berasalan, kebijakan ini diambil agar tidak ada penularan.
"Sekitar empat hari yang lalu kami menutup jalan masuk. Karena saat itu masih dalam proses pelacakan," terang Kepala Desa tersebut, DGY, Senin (30/11/2020).
Ia mengatakan penutupan itu dilakukan selama menunggu hasil tes usap.
Setelah ada kepastian warga yang positif, blokade jalan dibuka.
Selanjutnya, blokade hanya dipasang pada lingkungan tempat para pasien terkonfirmasi.
"Kami membantu mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jadi kami belanjakan, nanti diambil oleh keluarga ini," sambungnya.
Total ada lima warga deesa tersebut yang dinyatakan positif Covid-19.
Ada tiga orang menjalani karantina di Rusunawa IAIN Tulungagung, satu menjalani perawatan di RSUD dr Iskak dan satu orang menjalani isolasi mandiri di rumah.
Ia mengungkapkan isolasi mendiri dilakukan karena pasien tersebut sudah sepuh dan perlu ada yang merawat.
"Dikhawatirkan jika di tempat karantina, nanti malah tidak ada yang merawat. Akhirnya tetap isolasi mandiri dengan pengawasan," ujarnya.
Total, ada 20 warga yang sudah menjalani rapid test maupun tes usap.
Klaster ini bermula dari kecurigaan, karena ada warga yang meninggal mendadak dengan gejala sesak nafas, pada Selasa (24/11/2020).
Ada enam kontak erat kemudian menjalani rapid test pada esok harinya, empat di antaranya reaktif saat rapid test.
Selanjutnya mereka menjalani tes usap, dan hasilnya positif terinfeksi virus corona.
Pelacakan lebih lanjut menemukan satu pasien lainnya terkonfirmasi Covid-19.
Satu pasien yang menjalani isolasi mandiri, diusulkan untuk dibawa ke tempat karantina.
"Kami usulkan untuk dievakuasi saja ke tempat karantina. Tapi terserah nanti hasil evaluasi gugus tugas, jika memang tidak memungkinkan isolasi mandiri saja agar bisa dirawat keluarganya," tegasnya.
Total, ada empat keluarga yang terkonfirmasi dan kontak dengan pasien.
Meski warga yang kontak sudah dinyatakan negatif, mereka diminta isolasi mandiri sampai selesai masa inkubasi virus.
Jika masa inkubasi sudah lewat dan tidak ada tambahan pasien baru, maka blokade akan dibuka. (David Yohanes)
Catatan Redaksi: Bersama kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).