Berita Malang Hari Ini
Cewek di Blimbing Malang Tega Menipu Jasa Kurir Pengantar Makanan, Alamat Palsu & Uang Hilang
Setelah tak menemukan alamat tujuan dan berulangkali tak bisa menghubungi pelaku, si kurir membuka paket kiriman yang ternyata hanya segeggam beras
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Kukuh Kurniawan , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang kurir pengantar barang di kota Malang jadi korban penipuan dari seorang cewek yang berpura-pura menggunakan jasa untuk mengantar paket produk,
Korban penipuan bernama Rian Aldi (20) warga Jalan Danau Sentani, Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Sawojaja, Kota Malang yang membuka usaha jasa kurir antar barang.
Ia jadi korban penipuan seorang cewek yang order jasanya dari Jalan Teluk Grajakan Gang II, Kecamatan Blimbing.
Pada Kamis (17/12/2020) siang, korban mendapatkan order untuk kirim barang dari sebuah nomor WhatsApp 0838 3151 5145 atas nama Ririn untuk mengirimkan sebuah paket sambal cumi.
"Saya pun segera menuju ke Jalan Teluk Grajakan Gang II, Kecamatan Blimbing, Kota Malang untuk mengambil orderan kiriman barang tersebut. Saat itu pelaku yang merupakan seorang perempuan berusia sekitar 30 tahun dan memakai kerudung serta memakai masker, menunggu di sebuah gang. Perempuan itu kemudian memberikan barang kiriman kepada saya," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM), Sabtu (19/12/2020).
Korban yakin jika yang dikirimkan adalah sambal cumi. Sebab dari kemasannya, pelaku menggunakan pembungkus kardus makanan pizza.
Pelaku meminta untuk mengirimkan barang itu seseorang bernama Sari, yang beralamat di Bumi Perkasa Regency, Karangploso, Kabupaten Malang.
"Barangnya saya terima, kemudian saya bayar pakai dana talangan dulu. Sebelumnya hanya Rp 220 ribu untuk dana talangan itu, tapi kata pelaku ini, penerimanya ada barang tambahan. Sehingga saya kasih dana talangan sebesar Rp 365 ribu," jelasnya.
Setelah itu korban mengantarkan pesanan tersebut kepada alamat yang diberitahukan oleh pelaku.
Sesampainya di lokasi, ternyata alamat yang diberitahukan oleh pelaku adalah alamat palsu.
"Saya tanya satpam dan ketua RT setempat, ternyata tidak ada orang yang namanya Sari di kompleks perumahaan tersebut. Akhirnya saya pun balik ke lokasi pengirim tadi," terangnya.
Sesampainya di Jalan Teluk Grajakan gang II, korban kemudian mencoba menelpon pelaku.
Setelah berulangkali mencoba menghubungi pelaku, ternyata nomor pelaku sudah tidak aktif.
"Saya pun kemudian mencoba membuka paket kiriman barang dari pelaku. Saat dibuka, barang kiriman dari pelaku yang dikatakan sambal cumi ternyata hanya berisi segenggam beras dan beberapa cup es krim," ungkapnya.
Meski telah menjadi korban penipuan, dirinya belum melaporkan kejadian itu kepada pihak berwajib.
"Saya ikhlaskan saja kejadian ini. Dari kejadian ini, saya jadikan pelajaran untuk berhati hati menerima setiap orderan kiriman barang," pungkasnya.