Berita Tulungagung Hari Ini
Update Covid-19 di Tulungagung, Bidan Hamil 8 Bulan Meninggal Terinfeksi Virus Corona
Bidan berinisial AN (24) yang hamil 8 bulan meninggal terinfeksi virus corona di Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Bidan berinisial AN (24) yang hamil 8 bulan meninggal terinfeksi virus corona di Tulungagung.
AN merupakan bidan sukarelawan (sukwan) di faskes milik Pemkab Tulungagung.
Selama ini AN masih aktif bekerja meskipun dalam kondisi hamil.
"Mungkin karena memang kurang satu bulan, dia belum cuti," ucap MI, rekan sesama nakes kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (20/12/2020).
Saat terinfeksi virus corona, AN sempat menjalani perawatan.
Karena kondisinya terus menurun, AN dan bayi di kandungannya meninggal pada Jumat (18/12/2020).
"Dia menjadi nakes sukwan sejak 2013, dan aktif di forum Sukwan. Dia juga aktif memperjuangkan nasib kami, bahkan sampai demo di Jakarta," sambung MI.
Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, dr Kasil Rokhmad menyebut AN tertular virus corona saat merawat ibunya yang sakit di rumah sakit swasta di Tulungagung.
AN merasa sakit pada 11 Desember 2020, kemudian menderita diare dan lemas pada 16 Desember 2020, lalu dirawat di Puskesmas.
"AN meninggal pada 18 Desember 2020 setelah sesak nafas, pada pukul 15.00 WIB," terang Kasil Rokhmad.
Satgas mengumumkan kematian tiga pasien laiin, yaitu MDP, IKR dan SMN.
Tiga kasus ini adalah warga Tulungagung yang terkonfirmasi di luar Tulungagung, dan dirawat di Faskes di luar Tulungagung.
MDP dan SMN dirawat di RSUD dr Soedomo Trenggalek, sedangkan IKR dirawat di RSUD Mardi Waluyo Blitar.
AN bukan perempuan pertama yang hamil dan meninggal dunia karena Covid-19.
Sebelumnya JMS (41) meninggal dunia pada Minggu (6/12/2020) silam saat hakim 32-34 minggu.
Tenapa pendidik ini mengalami hipertensi kronis superimposed pre eklamsia.
Pembaruan data pasien Covid-19 Tulungagung, Sabtu (19/12/2020), akumulasi pasien sejumlah 959 orang.
Sebanyak 718 pasien dinyatakan sudah sembuh, dan 20 pasien meninggal dunia.
Saat ini masih ada 221 pasien tersisa, dengan rincian 76 menjalani perawatan, 12 orang dikarantina dan 133 menjalani isolasi.