Nasional

Presiden Turki Erdogan Bakal Sowan ke Indonesia Tahun 2021, Balas Kunjungan Jokowi pada 2017 Silam

Presiden Turki Erdogan Bakal Sowan ke Indonesia Tahun 2021, Balas Kunjungan Jokowi pada 2017 Silam

Editor: eko darmoko
the telegraph
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. 

SURYAMALANG.COM - Pada tahun 2021, Indonesia rencananya akan dikunjungi oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Kedatangan Erdogan ke Indonesia merupakan kunjungan balasan terhadap kunjungan Presiden Jokowi ke Ankara pada 2017 silam.

Rencana kedatangan Erdogan ke Indonesia ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Retno Marsudi disebut sudah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Jakarta, Selasa (22/12/2020).

"Ini merupakan kunjungan balasan Presiden Erdogan terhadap kunjungan Presiden Jokowi ke Ankara pada tahun 2017," kata Retno.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi (Kompas TV)

Retno mengatakan, dalam kunjungan Erdogan kelak, Indonesia dan Turki bakal menjajaki pembentukan High-Level Strategic Council (Dewan Strategis Tingkat Tinggi).

Dewan tersebut akan menjadi forum bagi para pemimpin kedua negara untuk membahas secara regular berbagai isu strategis bilateral, regional, dan multilateral yang menjadi kepentingan bersama.

"Kunjungan ini akan menandai peningkatan hubungan Indonesia-Turki ke tatanan yang baru," ujar Retno.

Sementara itu, dalam pertemuan antara Retno dengan Menteri Luar Negeri Turki, dihasilkan sejumlah kerja sama bilateral.

Misalnya, kedua negara sepakat untuk melanjutkan perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA).

Harapannya, perundingan itu selesai pada tahun 2021 sebagaimana dimandatkan oleh pimpinan kedua negara.

IT-CEPA, kata Retno, berpotensi meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Turki.

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi (Instagram/Jokowi)

Kerja sama ini diklaim akan menunjukan komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil dan bebas, serta upaya bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Retno juga menyampaikan bahwa terjadi peningkatan minat investor Turki untuk berinvestasi di Tanah Air.

Ada beberapa proyek investasi yang saat ini sedang dibahas, antara lain di bidang perkapalan, pertanian, dan infrastruktur.

"Saya juga menyampaikan kepada Menteri Luar Negeri Turki mengenai UU Cipta Kerja yang baru saja diberlakukan, yang saya yakini dapat menciptakan iklim investasi yang semakin kondusif bagi investasi Turki di Indonesia," ujar Retno.

Menurut Retno, kerja sama di bidang investasi antara Indonesia dengan Turki sangatlah penting, terutama dalam proyek-proyek infrastruktur melalui skema public private partnership (PPP).

Kerja sama tersebut sama pentingnya dengan kerja sama di bidang pertahanan dan industri pertahanan.

Retno menyebut, kerja sama di bidang ini meningkat dalam dua tahun terakhir, yang dibuktikan dengan naiknya intensitas kunjungan antara pejabat dan para ahli di bidang pertahanan dan industri pertahanan kedua negara.

Terkait dengan kerja sama teknologi dan industri, lanjut Retno, sejak Juni lalu pembicaraan intensif telah dimulai kedua negara.

Indonesia dan Turki telah sepakat untuk bekerja sama di bidang industri dirgantara, mobil elektrik, tempat peluncuran roket (spaceport building), satelit dan kendaraan peluncur satelit, serta teknologi medis dan farmasi.

"Kunjungan kali ini menunjukan di tengah pandemi, kemitraan Indonesia-Turki terus berkembang tidak saja untuk kepentingan dua negara, namun juga bagi dunia," kata Retno.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Presiden Erdogan Berencana Kunjungi Indonesia Tahun 2021

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato di sebuah pertemuan di Ankara, Turki, Senin (7/9/2020).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat berpidato di sebuah pertemuan di Ankara, Turki, Senin (7/9/2020). (TURKISH PRESIDENCY via AP)

Jokowi Ditelepon Erdogan

Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengaku menerima telepon dari beberapa kepala negara di dunia.

Sang petahana mengungkapkan hal ini dalam akun Instagram @jokowi pada Kamis (18/4/2019) malam.

Dalam unggahan di Instagram tersebut, Jokowi yang berpasangan dengan Maruf Amin sebagai Cawapres itu mengatakan, ada tiga kepala negara yang meneleponnya terkait dengan gelaran Pilpres 2019.

"Sehari ini, saya telah menerima telepon dari sejumlah kepala pemerintahan dan kepala negara sahabat, di antaranya, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, PM Malaysia Tun Mahathir Mohamad, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan," tulis Jokowi dalam caption unggahan tersebut.

Lebih lanjut, Jokowi menyebutkan bahwa mereka mengucapkan selamat kepada Indonesia karena Pemilu 2019 berjalan lancar dan damai.

"Mereka menyampaikan selamat kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mengambil bagian dalam Pemilihan Umum 2019 yang berlangsung lancar dan damai," kata Jokowi.

Jokowi juga menekankan bahwa menggelar Pemilu di Indonesia sangatlah rumit, mengingat wilayah geografis Indonesia sangat luas dan jumlah penduduk yang sangat banyak.

"Kita patut merasa bangga, mengingat Pemilu 2019 ini begitu rumit: diselenggarakan di lebih dari 800 ribu TPS dengan tingkat partisipasi hampir 81 persen dari 190 juta warga pemilik hak pilih," ucapnya.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada jajaran KPU dan KPUD, Bawaslu, DKPP, seluruh jajaran TNI dan Polri yang telah memungkinkan Pemilu pada 17 April kemarin berjalan lancar, aman, dan damai," tutupnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved