Berita Malang Hari Ini
SMK di Kota Malang Dukung Siswa Merintis Usaha, Hasil Usaha Bisa Buat Bayar SPP
Di SMK Prajnaparamita Kota Malang ada beberapa usaha rintisan siswa seperti toko online, usaha kuliner, produk kecantikan, minuman yang dipamerkan
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sylvianita Widyawati , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM-MALANG-Sekolah memamerkan produk kreatif siswa dan start up atau rintisan usaha, Selasa (22/12/2020).
Di SMK Prajnaparamita Kota Malang ada beberapa usaha rintisan siswa seperti toko online, usaha kuliner, produk kecantikan, minuman yang dipamerkan di halaman sekolah.
"Siswa yang merintis usaha sudah cukup lama. Seperti menjual produk lewat online," jelas Wahyu Retno Dewi, guru mapel Pengembangan Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK Prajnaparamita pada suryamalang.com, Selasa (22/12/2020).
Apalagi, tambahnya, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang. Mencari pekerjaan sulit.
Dengan usaha yang mereka rintis diharapkan bisa menjadi bekal saat lulus nanti.
Produk yang dipamerkan di sekolah itu ada sebanyak 13 siswa.
Retno Widyawati, siswa kelas 12 Farmasi membuat usaha online awalnya untuk mendapatkan uang saku. Ia menjual produk Nasa, sandal, tas dan softlens.
"Saya usaha sejak 1,5 tahun lalu," jelas Retno. Dikatakan, saat merintis usaha harus telaten.
"Karena namanya usaha itu pasang surut. Kadang sepi pembeli, kadang ada yang beli. Kadang hanya nanya-nanya," jawabnya.
Ia sendiri sempat ingin menyerah. Tapi banyak masukan agar ia terus berusaha di bisnis online.
Keuntungan yang didapat antara Rp 5000 sampai Rp 10.000 per item.
Ia memasarkan produknya lewat WA, Facebook juga IG.
Dari sekolah juga mendukung dan memberi semangat agar ia menekuni usahanya.
Hal serupa juga dijalani oleh Anggita Canso Antarista, siswa kelas 12 Perhotelan. Ia merintis bisnis sejak kelas 10.
Selain sebagai reseller beberapa produk, seperti kosmetik, menjual baju, membuat produk kuliner sendiri yaitu Singkong Vla Keju yang dijual Rp 5000. "Produknya saya pasarkan lewat medsos seperti di FB dan IG," kata Anggita.
Dari kegiatannya itu, ia bisa mendapat uang dan bisa untuk membayar SPP sekolahnya. Dikatakan, ia senang bisa usaha sendiri dan tidak meminta orangtuanya.
"Pendapatan dari usaha ini ya naik turun. Pas sepi hanya dapat Rp 300.000. Kalau pas ramai bisa diatas Rp 500.000," kata dia.
Sementara di SMKN 3 Kota Malang, untuk siswa yang berminat wirausaha, sekolah memiliki inkubator start up.
Mereka yang berminat bisa gabung di inkubator start up.
Jika masih tercatat sebagai siswa, dipantau bidang kurikulum.
Jika sudah lulus, usaha mereka dipantau oleh BKK (Bursa Kerja Khusus) sekolah.
Siswa yang berminat di wirausaha bebas mengembangkan bakat mereka.
"Misalkan anak Akomodasi Perhotelan (AP) namun memiliki talent memasak ya gak papa," kata Tholi'ah, Waka Kurikulum SMKN 3 pada suryamalang.com, Selasa (22/12/2020).
Suka duka mengembangkan inkubator start up adalah bagaimana membuat siswa tidak moody mengembangkan usaha yang dirintisnya.
"Namanya anak-anak kadang moody. Maka kami harus memberikan semangat pada mereka," jelasnya.
Misalkan saat jualan kurang diminati, akhirnya semangatnya kendor.
Maka sekolah masuk untuk memberikan penguatan.
Seperti memberi workshop atau webinar agar mereka bersemangat. Sebab dalam bisnis itu tidak serta merta sukses. Ada strategi yang harus dilakukan.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).