Dampak Penutupan Pantai Gemah Tulungagung, JLS Sepi Wisatawan

SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Sebuah blokade dari kerangka bambu dipasang di tengah jalan simpang tiga Jalur Lintas Selatan (JLS), yang mengarah ke Pantai Gemah Desa Keboireng, Besuki, Tulungagung.

Blokade itu dilengkapi dengan spanduk yang berisi tulisan penjelasan, lokasi wisata Pantai Gemah, Bayem dan Klathak ditutup.

Penutupan ini dampak dari meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tulungagung, hingga masuk zona merah.

Diharapkan penutupan bisa memutus mata rantai penularan virus corona.

“Sejauh ini penutupan berjalan dengan efektif. Mungkin karena jauh-jauh hari sudah digemakan,” terang Kapolsek Besuki, AKP Sumaji, Jumat (25/12/2020).

Secara resmi Pantai Gemah, pantai utama di tiga gugusan pantai ini ditutup sejak Senin (21/12/2020) lalu.

Sejak saat itu polisi menempatkan personil di Pos Pengamanan yang ada di simpang tiga JLS Desa/Kecamatan Besuki.

Menurut Sumaji, sempat ada dua mobil wisatawan yang akan menuju ke Pantai Gemah namun berhasil dicegah.

“Ada dua kendaraan, mungkin karena belum tahu informasi. Tapi berhasil kami cegah dan batal masuk kawasan pantai,” sambung Sumaji.

Lanjut Sumaji, penjagaan akan diperketat menjelang malam pergantian tahun.

Sejumlah jalan alternatif dan jalan tikus akan dijaga personel kepolisian.

Sumaji khawatir ada upaya masuk ke Pantai Gemah saat malam pergantian tahun, dan memicu kerumunan.

“Sekarang jalur alternatif dan jalan tikus dipasang papan larangan menuju Pantai Gemah. Tapi menjelang tahun baru akan kami jaga,” tegas Sumaji.

Penjagaan dilakukan utamanya di JLS, pintu masuk jalan-jalan tikus itu.

Jika ada pemotor yang mencoba masuk ke JLS akan langsung dihentikan dan disuruh kembali.

Sumaji berharap semua bisa berjalan tertib dan tidak timbul kerumunan massa.

“Pedagang di sepanjang JLS juga kami minta tidak jualan. Jangan sampai keramaiannya pindah dari pantai ke JLS,” ucap Sumaji.

Pantai Gemah adalah destinasi wisata utama di Tulungagung.

Setiap akhir pekan dan liburan selalu dikunjungi ribuan wisatawan dari berbagai kota.

Pantai ini sempat ditutup saat di awal pandemi virus corona.

Namun ternyata wisatawan banyak berhenti di puncak JLS untuk menikmati panorama pantai dari ketinggian.

Kondisi ini yang menyebabkan terjadi kerumunan baru.

Karena itu petugas keamanan tidak punya pilihan selain menutup total JLS.

“Saat ini yang lewat hanya warga setempat dan para pencari rumput. Kalau wisatawan sudah tidak ada,’ pungkas Sumaji.