Anggota DPRD Jatim Ini Usulkan Vaksinasi Covid-19 Tahap Awal untuk Para Wakil Rakyat

"Kami usul Anggota DPRD Jatim masuk tahap awal penyuntikan vaksin. Sebab, Anggota Dewan sering ketemu masyarakat dan cukup berisiko tertular covid-19"

SURYAMALANG.COM/Bobby Constantine Koloway
Ketua Komisi D DPRD Jatim, Kuswanto. Ia mengusulkan vaksinasi tahap awal untuk anggota Dewan 

Penulis : Bobby Koloway , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - DPRD Jawa Timur siap mendukung langkah pemerintah dalam vaksinasi Covid-19.

Apabila vaksin telah melalui uji klinis, DPRD Jawa Timur siap masuk dalam tahap awal vaksinasi tersebut.

Ketua Komisi D DPRD Jatim, Kuswanto mengusulkan seluruh anggota DPRD Jawa Timur harus siap untuk disuntik.

Syaratnya, vaksinasi sudah mendapatkan uji kilinik tahap 3 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kami usul Anggota DPRD Jatim masuk tahap awal penyuntikan vaksin. Sebab, Anggota Dewan sering ketemu masyarakat dan cukup beresiko (tertular covid-19),” jelas Kuswanto, Kamis (7/1/2021).

Selama ini sejumlah tugas DPRD Jawa Timur mengharuskan mereka melakukan kegiatan di tengah-tengah masyarakat.

Di antaranya, menyerap aspirasi maupun melakukan fungsi pengawasan ke sejumlah daerah.

"Kami bertugas di daerah dan melakukan komunikasi terbuka dengan masyarakat. Sehingga, DPRD berisiko terpapar atau membawa virus ke daerah yang dikunjunginya,” sebut Kuswanto.

Menurut politisi Partai Demokrat ini, untuk itu vaksinasi penting diberikan kepada sejumlah profesi yang banyak bertemu dengan masyarakat umum.

Selain DPRD, juga tenaga kesehatan hingga pejabat pemerintah.

Selain itu, dengan vaksinasi kepada anggota DPRD Jatim maka bisa menjawab keragu-raguan masyarakat terkait vaksin.

“DPRD itu kan wakil rakyat wajib menjadi pelopor dan contoh dalam segala hal, termasuk vaksinasi ini,” tegasnya.

Selain itu pula, DPRD sekaligus menjadi bagian dalam menangkal berita hoax yang beredar terkait vaksin.

"Sehingga, masyarakat juga tak ragu-ragu untuk melakukan vaksin,” pungkas Kuswanto.

Untuk diketahui, Pemerintah memastikan fatwa halal vaksin Covid-19 Sinovac akan ke luar sebelum 13 Januari 2021, yakni tanggal di mana vaksinasi mulai dilakukan.

Pemerintah menegaskan bahwa vaksinasi baru akan dilakukan setelah ada rekomendasi dari BPOM dan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Adapun terkait izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito mengatakan, pihaknya telah menerbitkan sertifikat Lot Release terhadap 1,2 juta vaksin CoronaVac yang datang pada tanggal 6 Desember 2020.

Lot release merupakan persyaratan dari World Health Organization (WHO) berupa proses evaluasi yang dilakukan oleh Otoritas Obat setiap negara terhadap hasil uji dan/atau review dokumen mutu lot/batch suatu produk vaksin untuk menjamin mutu setiap lot/batch vaksin tersebut.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved