Syekh Ali Jaber Masyhur sebagai Ulama Lembut dan Dermawan, Sebelum Wafat Minta 4500 Botol Susu Kurma
Syekh Ali Jaber tak hanya dikenal sebagai sosok yang lembut saat berdakwa, namun ia juga juga dikenal sebagai sosok yang dermawan.
SURYAMALANG.COM - Syekh Ali Jaber tak hanya dikenal sebagai sosok yang lembut saat berdakwa, namun ia juga juga dikenal sebagai sosok yang dermawan.
Ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi ini, masyhur sebagai insan yang peduli dengan nasib orang lain.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, keluarga Syekh Ali Jaber, Faisal Jaber mengungkapkan, almarhum suka menolong orang tanpa melihat latar belakang.
Faisal masih ingat saat Syekh Ali Jaber meminta dibuatkan 4500 botol susu kurma.
Permintaan itu disampaikan Syekh Ali Jaber sebelum sakit.
Baca juga: Doa Terakhir Syekh Ali Jaber untuk Sang Istri Sedang Hamil: Mudah-mudahan Semuanya Berjalan Lancar
Baca juga: Sebelum Meninggal, Syekh Ali Jaber Sempat Curhat Hal Ini ke Ustadz Abdul Somad: Saya Tak Ingin Larut

Syekh Ali Jaber meminta ribuan botol susu kurma itu untuk dibagikan ke sejumlah jemaah masjid di Kota Mataram.
"Terakhir dia minta sebelum sakit bulan 11 (November 2020) sebelum sakit, minta dibuatkan 4500 botol susu kurma untuk dibagikan," kata Faisal saat ditemui di rumah duka di Kelurahan Monjok, Kota Mataram, NTB, Kamis (14/1/2021).
Menurut Faisal, 4500 botol susu kurma itu telah dibagikan kepada jemaah di Masjid Falah Monjok dan Masjid Al Muttaqin Cakranegar, Kota Mataram.
"Jadi, sudah selesai kami bagikan 4500 botol itu. Kalau di Masjid Al Falah Monjok itu ba'da subuh kalau di Masjid Jami' Cakra itu ba'da asar," kenang Faisal.
Faisal mengaku, sangat kehilangan sosok yang dermawan dan suka menolong.
"Dia sangat dermawan, siapapun kalau ada orang sakit dia akan bantu," kata Faisal.
Ia meminta masyarakat ikut mendoakan agar almarhum husnul khatimah.
Ulama Syekh Ali Jaber wafat di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021) pukul 08.30 WIB.
Syekh Ali Jaber telah dimakamkan di Pesantren Tahfidz Da'arul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis (14/1/2021) sekitar pukul 17.00 WIB. (Kompas.com)

Cita-cita yang Belum Terwujud
Syekh Ali Jaber meninggal dunia di usia 44 tahun pada Kamis (14/1/2021).
Syekh Ali Jaber mengembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Timur.
Hingga wafatnya, ternyata Syekh Ali Jaber memiliki cita-cita dan keinginan yang belum terwujud.
Di antara cita-cita Syekh Ali Jaber yang belum tercapai adalah mencetak sejuta anak-anak Indonesia hafal Al-quran.
"Cita cita beliau melahirkan satu juta anak hafal Al Quran," kata adik kandung Ali Jaber, Muhammad Jabeer, di Rumah Sakit Yarsi, Kamis siang (14/1/2021).
Muhammad Jabeer memastikan bahwa ia akan terus mewujudkan cita-cita itu.
Ia akan bekerja sama dengan sejumlah ulama lain untuk menyelesaikan cita-cita mulia kakaknya itu.
"Kita lanjutkan bersama Ustad Yusuf Mansyur. Amin," kata dia.
Perjalanan Syekh Ali Jaber
Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, 3 Februari 1976.
Pada usia 10 tahun, Syekh Ali Jaber sudah mampu menghafal 30 juz Al Quran.
Bahkan pada umur 13 tahun, Syekh Ali mendapat amanah untuk menjadi imam di salah satu Masjid Kota Madinah.
Sebelum berdakwah di Indonesia, Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan ibtidaiyah (dasar) hingga aliyah (menengah atas) di Madinah.
Selepas dari pendidikan menengah atas, Syekh Ali Jaber melanjutkan pelajarannya dengan berguru kepada sejumlah ulama ternama di Arab Saudi.
Ia mempelajari dan mendalami ilmu tafsir kepada para ulama tersebut.
Dilansir dari Tribunnews.com, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia pada 2008 dan resmi menjadi warga negara Indonesia (WNI) pada 2012.
Saat itu, penghargaan kewarganegaraan Indonesia dia dapat dari Presiden saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.
Rumah Sakit Yarsi memastikan Syekh Ali Jaber meninggal dunia dalam keadaan negatif Covid-19.
Direktur Medis RS Yarsi Anggi Erlina mengatakan, Syekh Ali Jaber memang masuk rumah sakit itu 19 hari lalu dengan status terkonfirmasi positif Covid-19.
RS Yarsi belakangan sudah melakukan swab test ulang dan hasilnya negatif Covid-19.
"Jadi kemarin kami sudah melakukan PCR test dan hasilnya adalah negatif," kata Anggi dalam jumpa pers di RS Yarsi, Kamis (14/1/2021).
Anggi mengatakan, kondisi Syekh Ali Jaber sempat membaik selama menjalani perawatan.
Namun kondisinya memburuk sejak semalam.
Syekh Ali menghembuskan nafas terakhir di RS Yarsi pada pagi ini pukul 08.30 WIB. (Kompas.com)