Tuai Kontroversi, Kebijakan Baru WhatsApp 8 Februari 2021 Ditunda, Tidak Ada Akun yang Dihapus
Menuai reaksi perdebatan para pengguna, umumkan kebijakan privasi baru pada 8 Februari 2021 mendatang, WhatsApp akhirnya menunda kebijakan barunya.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Bebet Hidayat
Sementara di dalam WhatsApp, pesan personal dan panggilan tetap dilindungi oleh sistem enkripsi dari ujung ke ujung (end-to-end encrypted).
"Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan akun bisnis di WahtsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan melakukannya di masa yang akan datang dan penting bagi mereka untuk mengetahui layanan ini," tulis WhatsApp.
Bulan Oktober lalu, WhatsApp merilis fitur belanja yang memungkinkan pengguna bisa berbelanja lewat aplikasi.
Dilaporkan Reuters, WhatsApp mengatakan bahwa pesan di akun bisnis menggunakan layanan hosting baru yang tidak terenkripsi dari ujung ke ujung.
Kebijakan privasi WhatsApp menimbulkan kontroversi lantaran salah satu poinnya menyebut platform pesan instan itu akan berbagi data dengan induk perusahaan Facebook.
Adapun data yang dibagikan adalah alamat IP, pembelian, identifier (nomor telepon, nama profil, foto profil, dan status), info finansial, penggunaan data, konten pengguna, info kontak, dan diagnostik.
WhatsApp juga meluruskan bahwa lokasi yang dibagi di dalam pesan dan juga daftar kontak tidak akan ikut diteruskan ke Facebook.
Sebelumnya, WhatsApp mengaku telah berbagi data terbatas dengan Facebook sejak tahun 2016.
"Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," tulis WhatsApp.
Ini 2 aplikasi kirim pesan yang bisa dipakai selain WhatsApp, Signal fokus pada privasi, Telegram punya banyak fungsi.
Beberapa pengguna WhastApp telah menerima pembaruan kebijakan privasi yang berisi tiga hal penting.
Salah satunya adalah data pengguna yang dibagikan ke Facebook sebagai induk WhatsApp.
Pengguna "dipaksa" untuk menyetujui kebijakan tersebut, atau akun terancam tidak bisa digunakan.
Hal ini membuat beberapa pengguna WhatsApp mencari alternatif penyedia layanan perpesanan lain.
Terutama mereka yang mengutamakan privasi. Ada dua aplikasi yang jadi opsi, yakni Telegram dan Signal.