Berita Batu Hari Ini
Pemkot Batu Tawarkan Relokasi bagi Warga Terdampak Longsor di Dusun Brau Kecamatan Bumiaji
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko telah meminta petugas untuk mengungsikan 15 KK yang menempati 11 rumah.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Benni Indo , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU – Pemerintah Kota Batu menawarkan relokasi kepada masyarakat yang rumahnya terdampak maupun berpotensi terdampak bencana alam longsor di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji.
Tawaran itu sebagai solusi jangka panjang, sedangkan solusi jangka pendek, sejumlah warga telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Diinformasikan, musibah tanah longsor terjadi pada Kamis lalu (14/1/2021).
Akibat musibah tersebut, 11 rumah yang dibangun di tepi tebing nyaris longsor.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko telah meminta petugas untuk mengungsikan 15 KK yang menempati 11 rumah.
Ia meminta kepada lurah, camat maupun tokoh masyarakat untuk mengungsikan warga terdampak ke rumah kerabat atau saudaranya.
Terkait relokasi, Dewanti menyadari bukan perkara mudah.
Perlu ada pembicaraan dan kesepahaman bersama antara Pemkot Batu dengan warga terdampak.
Apalagi warga telah lama tinggal di rumah yang selama ini menjadi tempat berlindung.
"Setuju dilakukan relokasi atau tidak, selanjutnya kami juga mencari lokasi yang aman untuk dilakukan pemindahan rumah warga,” kata akhir pekan ini.
Dewanti belum bisa memastikan kapan relokasi akan dilakukan.
Pastinya, relokasi merupakan pilihan yang tepat dan akan lebih baik jika segera dilaksanakan.
Hujan masih terus terjadi sepanjang pertengahan Januari ini.
Pantauan di lokasi, rumah-rumah yang nyaris ambruk itu berdiri di tepi tebing dengan kecuraman hampir 90 derajat.
Rumah-rumah tersebut sangat beresiko karena berada di tepi tebing yang terjal.
Musibah longsor memang rawan terjadi di Kota Batu yang memiliki topografi wilayah berkontur perbukitan.
Peristiwa yang disebabkan terjadinya pergerakan tanah ini kerap melanda saat musim penghujan datang.
BPBD Batu mencatat ada 114 bencana alam di Kota Batu sepanjang 2020.
Lebih dari setengahnya adalah bencana alam tanah longsor, mulai dari intensitas ringan hingga berat.
Pendirian bangunan rumah hunian sangat berisiko ketika didirikan di tepi tebing terjal.
Hal ini merupakan salah satu faktor pemicu tanah longsor yang dapat mengancam keselamatan nyawa.
Upaya mitigasi untuk mengantisipasi terjadinya longsor terus dilakukan.
Gerakan penghijauan di lereng-lereng gundul perlu dilakukan untuk menahan erosi tanah.
Untuk itu, Dewanti meminta segera dilakukan penanaman rumput Vetiver yang memiliki akar cukup panjang.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu mengatakan, bunyi alarm dari EWS terdengar sejak awal Januari lalu.
Namun warga setempat mengira jika alat tersebut rusak.
Warga tidak melihat pergerakan tanah di bagian permukaan. Padahal di dalam tanah, pergerakan itu terjadi.
"Jadi jika ada sinyal dari EWS itu selayaknya para warga agar lebih waspada. Pergerakan tanah terbaca dari lapisan bagian bawah,” kata dia.