Travelling
Museum Bubakan Jadi Lorong Waktu yang Bisa Bawa Pengunjung Nikmati Suasana Semarang Tempo Dulu
Museum Bubakan menyajikan pembelajaran sejarah dengan metode menarik sehingga pengunjung dapat merasakan ambience atau kondisi Semarang tempo dulu
SURYAMALANG.COM - Museum Bubakan Kota Semarang bakal mengusung konsep imersif.
Sejumlah museum di berbagai negara menerapkan konsep teknologi imersif untuk merangsang minat pengunjung.
Konsep tersebut mengaburkan dunia digital dengan dunia nyata sehingga pengunjung bisa mendapat pengalaman baru.
Saat ini pengerjaan museum tersebut masih dalam tahap penyiapan sejumlah teknologi yang akan diaplikasikan.
Nantinya, museum yang dibangun di bundaran Bubakan, Kota Semarang itu akan membuat pengunjung layaknya berada di suasana Semarang tempo dulu.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Indriyasari mengatakan konsep utama museum di bundaran Bubakan adalah sejarah Kota Semarang.
Museum tersebut menyajikan pembelajaran sejarah dengan metode yang menarik sehingga pengunjung dapat merasakan ambience atau kondisi Semarang tempo dulu.
"Kita seolah-olah berada di masa lalu, masuk lorong waktu, menikmati kondisi saat itu."
"Misalnya suasana di Kali Semarang. Pengunjung seolah berada di sana menikmati aktivitas perdagangan di sana. Kemudian, keliling Kota Lama."
Jadi, bercerita narasi Kota Semarang tapi dikemas lebih menarik," jelas Iin, Jumat (29/1/2021).
Pihaknya masih menggodok set ruang museum sembari menggali narasi yang kuat tentang sejarah Kota Semarang.
Pihaknya terus berkomunikasi dengan Balai Arkeologi Yogyakarta untuk menggali narasi yang kuat.
Persiapan manajemen lalu lintas sekitar museum juga menjadi perhatian, mengingat Museum Bubakan berada tepat di bundaran.
Jika tidak ada rekayasa lalu lintas, tentu dapat menimbulkan kemacetan.
Tersedianya lahan parkir juga termasuk hal yang perlu dipikirkan sebelum museum tersebut dibuka untuk umum.