Berita Malang Hari Ini

Cegah Penyebaran Covid-19 di Perkantoran, Forkopimda Kota Malang Sidak Kantor Instansi dan Restoran

Forkopimda Kota Malang melakukan sidak dadakan ke sejumlah instansi perkantoran dan restoran saat PPKM

hayu yudha prabowo/suryamalang.com
Wali Kota Malang, Sutiaji, bersama forkopimda Kota Malang saat melakukan sidak gabungan ke sejumlah instansi perkantoran dan restoran di Kota Malang, Senin (1/2/2021). 

SURYAMALANG.COM | MALANG - Forkopimda Kota Malang melakukan sidak dadakan ke sejumlah instansi perkantoran dan restoran yang berada di Kota Malang, Senin (1/2/2021).

Sidak tersebut dilakukan guna menindaklanjuti hasil rapat koordinasi dengan Presiden Jokowi dan sejumlah kementerian tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Dalam sidak tersebut, Forkopimda Kota Malang meninjau penerapan protokol kesehatan dan aturan Work From Home (WFH) 75 persen dan Work From Office (WFO) 25 persen di tiap perkantoran, serta aturan pembatasan jumlah pengunjung di setiap kafe maupun restoran sesuai instruksi Kemendagri saat PPKM dan SE Wali Kota Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, bahwa pihaknya akan mengikuti setiap instruksi Presiden Jokowi soal PPKM, meski presiden mengatakan bahwa PPKM kurang efektif.

Salah satu sikap yang diambil ialah penerapan WFH di tiap kantor dan pembatasan pengunjung di kafe maupun restoran.

"Setelah saya memang lihat tadi di absensinya. Semuanya rata-rata WFH, termasuk Bank Indonesia dan finance, dari 150 yang masuk 40. Jadi mobile. Jam sekian masuk, termasuk pelayanan," ucapnya.

Kemudian, dari hasil sidak yang dilakukan ke sejumlah restoran, Sutiaji mendapati bahwa ada pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha sekitar 50 persen.

Pelanggaran tersebut berupa ketidakpatuhan terkait dengan pembatasan antar pengunjung.

"Saya lihat di sini memang ada pelanggaran lebih dari 50 persen. Kami lihat dari tempatnya sudah melebihi. Yang jelas yang melanggar disanksi sesuai aturan yang berlaku," ucapnya.

Sutiaji pun meminta kepada seluruh masyarakat baik pengusaha atau masyarakat agar meningkatkan kesadaran berkaitan dengan Covid-19, serta mewaspadai adanya mutasi baru Covid-19 yang disebarkan oleh Orang Tanpa Gejala (OTG).

Hal tersebutlah kata dia yang membahayakan karena membawa virus ke orang lain, meski yang OTG tersebut tidak merasakan gejala apapun.

"Maka dari itu, baik masyarakat maupun pengusaha harus punya kesadaran. Kita gak mau ekonomi terus menerus gini. Tapi yang utamanya masyarakat, bahwa ketertiban dan kedisplinan masker, itu yang utama," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved