Kisah Gereja St Simon Stock Batu Bertahan di Tengah Berkecamuknya Perang Dunia II (Part 2/2)

Gereja Paroki Santo Simon Stock Batu berdiri sejak 82 tahun silam.

Banyak kejadian yang telah dialami dan memberi dampak pada kelangsungan gereja tersebut.

Dari banyak kejadian itu, satu di antaranya adalah peristiwa Perang Dunia kedua atau PD II hingga zaman penjajahan Belanda dan Jepang.

SURYAMALANG.COM | BATU – Kesehatan pastor pertama di Kota Batu, Romo Wouters menurun pada medio 1940.

Dengan kondisi yang semakin mencemaskan, Romo Wouters tidak dapat lagi menjalankan tugasnya per 25 Februari 1940.

• Sejarah Gereja Paroki Santo Simon Stock Batu, Gereja 82 Tahun yang Menyimpan Banyak Cerita (Part 1)

Kemudian, ia terbang ke negeri asalnya Belanda.

Penggantinya adalah Romo Heckens OCarm.

Ketika di Eropa Perang Dunia II pecah, Indonesia juga mengalami dampak tidak secara langsung.

Hingga 1942, tatkala pemerintah Belanda harus menyerahkan kekuasaan kepada Jepang, situasi gereja semakin menyedihkan.

“Akibatnya, pada Maret 1942, sekolah-sekolah Katolik banyak yang ditutup, termasuk sekolah Sang Timur,” kata Romo Bernard Teguh Kusdarmanto OCarm dari Gereja Katolik Paroki Gembala Baik Batu.