Makna Tanda Bintang di Balik Logo Klub Liga 1, Persebaya dan Arema FC Tak Ikut Barisan Arus Utama

Banyak klub yang memasang tanda bintang di logo. Umumnya, klub menyematkan tanda bintang sebagai simbol kejayaan.

Editor: Zainuddin
SURYAMALANG
Persebaya dan Arema FC. 

SURYAMALANG.COM - Banyak klub yang memasang tanda bintang di logo.

Umumnya, klub menyematkan tanda bintang sebagai simbol kejayaan.

Sebab, tanda bintang bermakna sebagai representasi gelar juara yang pernah direngkuh dalam ajang bergengsi.

Sebenarnya FIFA tidak pernah mengeluarkan aturan atau kebijakan khusus terkait penggunaan tanda bintang.

FIFA juga tidak mengatur soal jumlah tanda bintang yang tersemat di logo klub atau timnas sepak bola.

Tapi, sejumlah konfederasi sepak bola, khususnya di Eropa, menerapkan aturan khusus terkait penggunaan dan jumlah tanda bintang dalam logo klub sepak bola.

Sejumlah klub di Indonesia pun menyematkan tanda bintang di logo klub.

Penggunaan tanda bintang bagi klub Indonesia lebih bersifat spontanitas atau lebih kepada inisiatif dari klub.

Sebab, tidak ada regulasi khusus di sepak bola Indonesia terkait penggunaan tanda bintang di dalam logo klub.

Tetapi PSSI tidak melarang penggunaan tanda bintang tersebut.

Karena tidak ada regulasi khusus, setiap kesebelasan memiliki pemaknaan berbeda dalam penerapan tanda bintang dalam logo klub.

Hal tersebut berpengaruh pada perbedaan jumlah penggunaan tanda bintang di logo kesebelasan, terutama kontestan Liga 1.

Dari 18 klub kontestan Liga 1, ada tujuh klub yang menyematkan tanda bintang di logo, yaitu Persipura Jayapura (4 bintang), Persib Bandung (2 bintang), Persik Kediri (2 bintang), Persija Jakarta (1 bintang), PSIS Semarang (1 bintang), Bhayangkara FC (1 bintang), dan Bali United (1 bintang).

Meskipun sama-sama menyematkan tanda bintang, tetapi pemaknaan tanda bintang dari setiap klub itu tidak sama.

Persipura, Persib, Persik, PSIS, Bhayangkara, dan Bali United berinisiatif menyematkan tanda bintang sebagai representasi pencapaian gelar juara yang direngkuh dalam kompetisi strata tertinggi sepak bola Indonesia.

Tepatnya, prestasi yang klub rengkuh sejak era Liga Indonesia bergulir pada 1994/1995.

Sejak Liga Indonesia bergulir, Persipura Jayapura tercatat sebagai kesebelasan dengan jumlah gelar terbanyak.

Klub berjulukan Mutiara Hitam itu sudah meraih empat gelar juara ( 2005, 2008, 2011, dan 2013).

Oleh karena itu, Persipura menyematkan empat bintang dalam logo klub sebagai tanda bahwa mereka sudah empat kali meraih gelar juara di era Liga Indonesia.

Persib juga memiliki pemaknaan yang sama dengan Persipura terkait penerapan jumlah tanda bintang di logo.

Klub berjulukan Maung Bandung itu menyematkan dua tanda bintang di logo.

Dua bintang itu sebagai representasi dari dua gelar juara yang pernah Persib raih di era Liga Indonesia.

Sama halnya dengan Persik Kediri, yang juga menerapkan dua tanda bintang di atas logo klub.

Dua tanda bintang itu juga bermakna dua gelar juara yang pernah diraih klub berjulukan Macan Putih itu di pentas Liga Indonesia.

Pemaknaan yang sama juga diterapkan oleh PSIS, Bhayangkara, dan Bali United.

Tiga klub itu sama-sama menerapkan satu tanda bintang, sebagai simbol dari satu gelar juara yang pernah mereka rengkuh di era Liga Indonesia.

Sedangkan Persija memiliki pemaknaan yang berbeda.

Klub berjulukan Macan Kemayoran itu sejatinya sudah dua kali meraih gelar juara selama era Liga Indonesia.

Tetapi, Persija konsisten dengan hanya menyematkan satu bintang di atas logo klub.

Sebab, Persija mengadopsi pemaknaan penerapan jumlah tanda bintang dalam logo klub dengan aturan di Serie A, 10 gelar juara untuk satu penggunaan tanda bintang di logo.

Berbeda dengan enam klub di atas, Persija tidak hanya menjadikan gelar juara di era Liga Indonesia sebagai parameter kesuksesan.

Persija juga mencatat gelar juara yang mereka rengkuh sejak era Perserikatan.

Bila ditotal, Persija memang sudah meraih 11 gelar juara di kompetisi nasional dengan rincian; delapan gelar di Perserikatan dan dua di Liga Indonesia.

Melalui pencapaian tersebut, Persija tercatat sebagai tim dengan jumlah gelar juara terbanyak dalam kompetisi nasional.

Berada di belakangnya adalah Persebaya dengan delapan trofi, dan Persib dengan tujuh gelar juara nasional.

Sementara itu, Persebaya memilih tidak ikut dalam arus utama.

Klub berjulukan Bajul Ijo itu tidak menyematkan tanda bintang dalam logo klub, meskipun sudah meraih dua gelar juara di era Liga Indonesia.

Begitu pula Arema FC.

Sebagai juara Liga Indonesia musim 2009/2010, Arema tidak menerapkan tanda bintang dalam logo mereka.

Meski tampak adanya pemahaman berbeda, tidak ada yang salah dengan pemaknaan penerapan tanda bintang di atas logo klub Indonesia.

Sebab, tidak ada regulasi khusus terkait hal tersebut.

Tetapi, tidak ada salahnya juga bagi PSSI untuk menerapkan regulasi khusus terkait penerapan tanda bintang dalam logo klub Indonesia.

Setidaknya, regulasi itu bisa menjadi upaya penyeragaman makna tanda bintang di logo klub tersebut.

Selain itu, regulasi tersebut juga bisa diterapkan guna meminimalkan salah tafsir dari publik terkait pemaknaan tanda bintang di logo klub Indonesia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ragam Makna Penerapan Tanda Bintang di Balik Logo Klub Liga 1", Klik untuk baca: https://bola.kompas.com/read/2021/02/15/21200038/ragam-makna-penerapan-tanda-bintang-di-balik-logo-klub-liga-1?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved